Selasa, 11 April 1826

Dear Diary,

Aku benci mengatakan ini, tetapi hari ini adalah hari menakjubkan yang tidak akan pernah kulupakan!

Semua hal yang dikatakan oleh Paman Reno tentang danau itu melebihi ekspetasiku. Padahal, aku sempat berpikir kalau apa yang Paman katakan hanya bualan saja.

Danau itu sangat indah sekali!

Danau berwarna biru jernih itu membuatku melupakan semua rasa lelah selama menjelajah hutan dan pulang ke rumah. Aku takjub akan keindahannya. Tidak ada satupun kata yang mampu menggambarkan betapa spektakulernya tempat itu!

Saat kami sampai di tempat itu, Recy langsung berlari menuju tepi danau lalu meminum airnya. Katanya air danau itu membuat tubuhnya segar seketika. Aku ingin meminumnya juga, tetapi aku tidak mau sakit perut karena meminum air yang belum tentu bersih.

Setelah itu, Recy melepas ranselnya dan melompat ke danau. Dia menyiramku dengan air dan membuat bajuku basah kuyup. Sungguh kekanak-kanakan sekali.

Sementara Recy bermain dan berenang di tepi danau, Paman Reno mengeluarkan hammock dan mengikatkannya di antara dua pohon. Dia langsung tidur di atas hammock itu dengan lelap. Udara di sana memang sangat sejuk dan damai. Jika aku membawa bantal, aku pasti bisa tertidur lelap sepertinya meski Recy membuat keributan di sekitarku.

Setelah Recy selesai bermain dengan air, kami berdua mengeluarkan bekal yang dibuat Nenek dan memakannya dengan lahap. Memakan masakan Nenek yang enak sembari memandangi danau itu adalah pengalaman terbaik yang pernah kurasakan dalam hidupku!

Kami juga menemukan sebuah gua yang bercahaya ketika menjelajahi tepi danau. Dan seperti biasa, rasa penasaran Recy memuncak terhadap sesuatu yang baru pertama kali dia lihat. Dia menarikku masuk ke gua itu bersamanya.

Bebatuan di gua itu mengeluarkan cahaya yang sangat indah sekali bagai pelangi. Kesan gua yang biasanya gelap dan menakutkan berbanding terbalik dengan gua ini. Gua ini membuatku serasa seperti masuk ke dunia fantasi dengan hal-hal magisnya yang indah.

Setelah cukup lama menjelajahi di gua itu, aku membujuk Recy untuk kembali dengan sedikit paksaan. Ya... sedikit paksaan. Recy memintaku untuk merahasiakan semua orang tentang gua yang dia beri nama "Gua Pelangi". Dia takut jika orang dewasa tahu, maka mereka akan menambang bebatuan bercahayanya sampai habis. Gua itu akan menjadi markas rahasia untuk kami berdua.

Aku berharap semoga nanti aku bisa kembali ke danau itu dan melihat pemandangan indahnya lagi.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top