(8)

Sekujur tubuh ku sangat sakit dan panas, bahkan aku terus memuntahkan cairan bening, sedari tadi Marsha yang menemani ku bukannya si pria keji dan dingin itu. Aku sebenarnya masih kesal dengan sikap nya kemaren malam, bukankah ia sedang memperkosa ku? CK! Menyebalkan.

Tapi apa boleh buat, kebiasaan ku saat sakit adalah manja, bahkan aku tak dapat menahan diri untuk merengek kepada nya. Tapi tidak apa, setelah aku sembuh nanti aku akan menghabisi nya.

"Jahat sekali" ucap seorang pria terdengar sangat dingin ditelinga. Aku memutar badan dan menabrak dada bidang Xander, yah Xander.

"Sedang apa kau?" Tanya ku .

"Melihat mu"

"Pergi sana"

"Tadi kau melarang ku untuk pergi"

Blus

"Sejak kapan aku bilang seperti itu?"

"Kau juga merengek kepada ku"

Ingin rasanya ku cakar-cakar wajah menyebalkan nya.

"Kau seperti piskopat"

Tunggu aku tersadar akan satu hal , apakah ia bisa membaca pikiran ku?

"Aku bisa membaca pikiran mate ku".

"CK!! Aku bu_

"Sebaiknya kau istirahat, berdebat dengan ku hanya menguras tenaga mu".

"Dasar kau mak_

"Kita bisa lanjut di kasur setelah kau sembuh nanti"

Untung aku punya stok kesabaran,aku pun melangkah ke kasur, badan ku begitu berat dan pusing.

Ku lihat Marsha datang membawa air dan juga bunga.tunggu, bunga? Bukan kah wanita itu tau aku ini seorang manusia yang memerlukan pil obat?.

"Kau bukan sakit biasa, itu karena aku menyentuh diri mu dan belum sempat menghisap darah mu"

Apa maksudnya pria ini, aku tidak paham.

" Aku memiliki kelainan, setiap wanita yang aku sentuh akan mati karena keracunan, yah ada sebuah lubang racun di dalam tubuh ku. Oleh sebab itu aku harus menghisap darah sebagai berakhir nya hubungan".

Aku mengerti sekarang, tapi entah kenapa jijik saja karena mengingat dia sering berhubungan.

Xander mencelupkan mawar hitam kedalam air sesekali ku lihat ia membaca sebuah mantra tapi tak ku mengerti maksudnya.

"Minum lah"

"Apa aku harus meminum nya?".

Pria itu menyeringai dan mendekatkan wajahnya

"Ada dua pilihan. Pertama minum ramuan ini dan kedua mengulangi aksi panas kita kemaren malam" bisik nya di telinga ku. Aku merinding mendengar suara nya, dengan cepat ku ambil gelas itu dan ku minum sampai habis. Terdengar tawa kecil dari pria itu.

"Dasar makhluk mesum!" Cibirku.

Xander memperhatikan ku sepenuh nya. " Aku memang mesum"

"CK! Kau menjijikkan, kau tidur dengan berbagai wanita, apa kau tidak takut terkena penyakit?".

"Dunia ku berbeda dengan dunia mu"

"Tapi tetap saja kau menjijikan".

"Istirahat lah aku ada urusan"

Apa-apaan itu? Kenapa dia malah pergi, dasar mesum.

Ku lihat Marsha datang membawa makanan.

"Saat nya kau makan malam Amora"

Aku hanya mengangguk, tak nafsu makan dan juga ingin menangis,aku benci saat aku sakit.

"Apa kau masih kesal dengan kenyataan itu?" Tanya Marsha

"Aku tak kan melupakan nya"

Marsha tersenyum dan menatap ku "tapi sepertinya sekarang berbeda, aku tak melihat wanita keluar masuk kastil lagi setelah kau datang"

"Kenapa begitu?".

Marsha hanya tersenyum dan menghilang. CK! Menyebalkan, tapi kenapa ada rasa senang mendengar ucapan Marsha?.

"Aku akan menemui orang tua xander dan mengadukan perbuatan mesum anak nya" ucap ku sembari makan. Aku tersenyum licik, pasti orang tua nya akan menghukum pria itu , kalau perlu di usir saja.

"Setelah itu , orang tua xander akan meminta maaf dan mengantarkan ku pulang, yah ide yang bagus" sorak ku bersemangat.

"Kau adalah mate ku"

Aku menoleh cepat ke arah jendela, disana xander dengan jubah kebesaran nya sedang menatap dingin ke arah ku.

"Mate ndas mu"

Bagai di terpa angin , sebuah benda kenyal dan dingin melumat bibir ku lembut.

"Jaga ucapan mu!!" Ujar nya pelan tapi penuh penekanan.

Aku mendorong tubuh nya dengan kasar. "Apa harus dengan cara itu kau menegur ku?"

Pria itu mengangkat bahu nya acuh. Cukup sudah, aku hanya manusia biasa yang memiliki batas kesabaran. Sudah cukup aku menghadapi perlakuan dan sifat nya yang semena-mena.

"Seorang mate tidak bisa keluar dengan mudah dan sesuai dengan keinginannya. Kau tidak bisa menentang takdir".

"Aku bukan mate ku sial_

"Dan satu lagi, ide mu itu buruk, karena sampai kau mati pun kau tak kan bisa bertemu dengan orang tua ku"

"Apa mak_

"Aku akan kembali lagi nanti"

Aku menatap pria itu tidak percaya, menghilang sesuka hati nya dan kembali secara tiba-tiba untung jantung ku kuat, bahkan ucapan ku selalu di Potong oleh nya.



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top