(6)

Ku rasakan sinar matahari yang menusuk mata ku, aku pun terbangun dari tidur malam ku.

Sambil bersandar di punggung kasur mengumpulkan nyawa yang belum sepenuhnya, terlintas kilas peristiwa semalam.

Yah, aku pingsan karena xander menghisap darah ku begitu kasar, tapi aneh nya mengapa badan ku baik baik saja? Maksud ku bukankah akan terasa sakit?.

" Aku tak suka melihat mu kesakitan, jadi aku menyembuhkan mu" ujar seorang pria yang duduk di sofa depan kasur ku, yah siapa lagi kalau bukan xander.

" Sejak kapan kau ada disana?".

" Sejak kau pingsan" .

Ah yang benar saja pria itu , dan lihat lah ia sama sekali tak merasa kan canggung, apalagi kejadian semalam membuat ku sedikit canggung sekarang.

Ku lihat pria itu mendekati kasur ku, sementara aku fokus pada badan nya yang berotot dan berkotak-kotak pada perut nya, mengapa pria ini tidak memakai baju sih? Pikir ku.

Dan
Cup

Sangking fokus pada badan nya
Aku tak menyadari kalau ia mencium bibir ku lembut.
Apa ini yang dimaksud morning kiss?.

"Aku ada urusan, kau berdiam lah disini dan Jangan melakukan hal yang membahayakan"

" Kau mau kemana?".

Pria itu tersenyum tipis dan memeluk ku

" Kau membuat ku candu sayang, bahkan melihat mu saja sudah membangun kan adek ku"

Aku menegang, entah lah aku binggung harus berkata dan berbuat apa.

" Aku pergi" ia melepaskan pelukannya dan berlari kearah jendela tentunya menghilang bagai debu tertiup angin.

" Selamat pagi Amora, pacar mu menyuruh ku membawakan serapan untuk mu, sangat romantis bukan?". Ucap Marsha

Yah setelah paksaan dari ku akhirnya ia menerima untuk menganggap ku kawan bukan nyonya.

" Kau bisa saja Marsha, terkadang pria itu menyebalkan tau".

"Hahahh kau ini lucu sekali, tuan memang seperti itu sikapnya selalu dingin tapi selalu perhatian pada rakyat nya" .

" Kalau orang tua xander kemana?". Ujar ku sambil memakan serapan ku.

" Itu biar tuan yang menjelaskan ya" senyum nya.

Aku pun hanya mengangguk mungkin memang ini sangat rawan untuk dipertanyakan, pikir ku.

Dan terlintas sebuah pertanyaan di benak ku, entahlah aku masih ragu dengan pernyataan cinta xander, mungkinkah ia memiliki tujuan lain?.

" Ehmmm, apakah Xander mesum?".

Tanya ku hati hati, tetapi Marsha hanya tersenyum.

" Yah bisa dibilang seperti itu, tuan selalu meniduri wanita, dan selalu berganti-ganti wanita".

Aku terdiam kaku, aku tak menyangka bahwa xander seperti itu, apakah ia hanya ingin tubuh ku untuk memuaskan nafsunya saja?".

" Aku bisa menebak kau sedang menghawatirkan apa.
Kau tenang saja Amora, kau berbeda dengan wanita wanita itu, mereka hanya di tiduri tanpa status yang jelas, bahkan mereka tak diizinkan untuk menginap dan tuan selalu bersikap kasar pada mereka, sangat beda bukan dengan mu?".

Entahlah tetap saja aku merasakan bahwa Xander hanya menginginkan badan ku saja.

" Aku permisi ya ,jika ada apa-apa panggil saja aku".

Aku hanya mengangguk dan tersenyum tipis.






....



Aku duduk di ruang makan , ruang makan yang sangat terlihat cantik dan elegan.

Xander menyuruh ku untuk menunggu nya karena kami akan makan malam, aku pun hanya menuruti nya tapi tidak dengan pikiran ku yang masih memikirkan tentang xander yang suka meniduri wanita.

Hingga tanpa sadar Xander mencium pucuk kepala ku.

" Kenapa kau suka sekali melamun hm?". Tanya nya yang sedang duduk di hadapan ku.

Aku hanya diam tak berniat membalas, aku pun memakan makanan ku tanpa memperdulikan tatapan Xander.

" Aku sedang bicara pada mu "

Aku tak menghiraukan, karena memang pikiran ku tak fokus saat ini.

Hingga Xander mengerang marah dan memukul meja.

" Kau kenapa sialan?, Apa kau tidak punya mulut untuk membalas ucapan ku ha!!" Marah nya .

" Jangan pikir selama ini aku baik pada mu ,kau bisa seenaknya sialan!!!".

" Iya aku tau, karena kau hanya menganggap aku jalang mu, bukan nya seperti itu? Kau kan suka berganti-ganti wanita untuk memuaskan mu" ucap ku dengan air mata yang tak dapat di bendung lagi.

Sementara Xander mengerang marah, urat-urat nya tampak muncul, mata nya berubah menjadi merah. Aku mundur beberapa langkah ketika dia mendekati ku.

Hingga ia mengendong ku seperti Karung beras, aku pun memukul punggung nya " lepaskan aku, aku mau pergi dari sini!!" Teriak ku.

Ia menurunkan ku di atas ranjang, yah tempat nya di kamar ku.

Ia mendorong ku dan mengunci ku dengan kedua tangan nya.

" Kau tidak akan pernah bisa keluar dari kastil ku sayang" seringai nya.

Ia mencium bibir ku dengan kasar, aku pun hanya bisa menangis sungguh ia seperti monster sekarang.

Ia melemparkan ku di ranjang, dan menindih tubuh ku .
Ia merobek gaun ku hingga tersisa bra hitam dan celana dalam ku.

Aku tak henti-hentinya menangis, mau melawan pun aku tak bisa karena tenaganya yang sangat kuat.

" Hiks, hiks xander ku mohon berhenti lah, aku sangat takut".

" Sudah ku bilang aku mencintaimu Amora tapi mengapa kau tak mempercayai nya, bahkan kau ingin pergi dari ku".

" Tidak akan ku biar kan "

" Hiks, hiks ku mohon berhentilah xander".

Xander mencium bibir ku dan melumat nya, ciuman itu semakin turun ke leher ku ia menghisap dan membuat tanda di sana.

Dan dengan kasar ia meremas kedua payudaraku,dan ketika ia ingin menyentuh daerah sensitif ku, aku pun menampar nya berharap ia sadar dari amarah nya.

" Hiks aku membencimu Xander, kau sangat hiks jahat".

Ku lihat mata nya perlahan-lahan berubah menjadi hitam.

" Maafkan aku Amora, aku tak bermaksud melakukan itu pada mu, sungguh aku terbawa oleh emosiku".

Aku hanya menangis, ia menyelimuti tubuh polos ku dan memeluk ku erat.

" Sekarang tidur lah besok kita akan bicarakan masalah ini".

Xander mencium dahi ku lembut dan kembali memeluk ku erat.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top