Tujuan
Bobby hanya bisa menatap ngeri orang yang sedang melipat kedua tangannya dengan wajah kesal dihadapannya. Dia sudah tahu kenapa dirinya mendapatkan tatapan itu, tapi sudah lama sekali ia tidak merasakan tatapan sepeti itu. Sebuah tatapan yang hanya bisa diberikan ketika seseorang khawatir pada orang lain.
Tatapan penuh amarah.
"KAMU INI YA! MAIN GAME DARI PAGI SAMPAI SORE! AKU TAHU INI KERJAMU TAPI INGAT JUGA MAKAN! BAHKAN PESANKU TIDAK KAU ACUHKAN!" Suara ibu Bobby menggelegar bak pemimpin demo dengan Speaker TOA. Pria itu merasa kalau gendang telinganya pasti akan pecah jika ibunya meneriakkan satu kalimat lagi. Untung saja, kali ini dia bisa sedikit beralasan.
"Mak, gini ya, bukannya aku gak mau berhenti main, tapi..." Bobby terdiam sementara. Ia tidak tahu satu hal yang pasti mengenai anggota Party lainnya. Wanita yang berada dihadapan pria itu mengernyitkan dahinya dengan marah, memaksa pria pengangguran itu melanjutkan kalimatnya.
"T-tapi orang-orang yang sedang bersamaku butuh bantuanku jadi aku membantu mereka." Ibunya masih saja terlihat marah yang membuat Bobby tambah ketakutan. Tapi kemudian wanita itu menghela nafas, membuat pemain game akut itu ikut melakukannya.
"Kamu ini, ya.... Masih saja tidak mau berteman dengan orang lain. Apa tragedi Universitas-mu itu terlalu parah?" Sang pengangguran merasa ditusuk oleh panah langsung ke hatinya. Pria itu tertunduk lemas, lalu mengangguk. Ibu Bobby tidak menyangka reaksi anaknya yang cukup bandel itu bukanlah sebuah penyangkalan.
"Mamak gak tahu betapa percayanya aku kepada orang itu. Dan orang itu seenak jidatnya mengatakan kepadaku kalau dia.... Sudahlah, malas aku membahasnya." Bobby beranjak dari tempat tidurnya. Ia lalu mengambil makanan baginya untuk disantap sebagai makan... siang? Sore? Entahlah. Yang dia tahu, dirinya sangat lapar dan membutuhkan nutrisi.
Tentu saja tidak lupa ia menonton soal Wyburn lagi.
"Semuanya, hari ini ada pengumuman dari ZetaVirus bagian pusat!"
Suara Muhammad dari balik layar itu membuat Bobby cukup terkejut. Pasalnya, pria itu berbicara terengah-engah seperti dikejar setan. Sudah pasti ada sesuatu yang unik, apalagi ini menyangkut ZetaVirus. Perusahaan ini dikenal sebagai perusahaan yang hanya terbuka kepada partner bisnisnya. Rakyat awam hanya bisa dapat informasi dari partner ZetaVirus atau cabangnya di negara lain yang lebih terbuka.
Sesuatu yang besar, jika yang memunculkan diri adalah bagian dari ZetaVirus pusat.
Acara TV itu beralih dari seorang pria yang berada di studio membawakan berita menjadi seorang reporter wanita yang melaporkan kejadian yang ada dari atas sebuah helikopter. Helikopter itu bukanlah helikopter biasa, melainkan sebuah helikopter khusus yang hanya dimiliki orang-orang tertentu saja. Mengapa? Jawabnya mudah. Helikopter itu secepat Mach 10.
"Hai, semua! Kalian bisa mendengarku?!" Suara Natalie terdengar pelan, tapi Bobby tahu kalau wanita itu sedang berteriak. Terlihat dari mulutnya yang lebar ketika berbicara. Wanita itu pun mengatakan sesuatu ke kru helikopter yang dinaikinya. Helikopter itu langsung menurunkan altitudonya dengan cepat di dekat sebuah keramaian yang keterlaluan. Ada beberapa pesawat pribadi yang terlihat sedang tidak digunakan di tempat itu, lapangan hijau luas yang berada di sebuah pulau terpencil yang sebenarnya baru diketahui ketika pihak ZetaVirus mengatakan kalau mereka punya sebuah pengumuman di tempat itu.
Tentu saja beberapa informasi tidak diberitahukan kepada khalayak luas.
"Ah, kita masih sempat, pemirsa! Sepertinya acaranya akan dimulai!" Sebenarnya, tidak ada sedikitpun hal yang spesial di tempat itu. Jika saja baliho bertuliskan 'ZetaVirus Announcement Here' berwarna kuning metalik yang berdiri tegak di tengah-tengah lapangan luas itu tidak ada, tempat itu pasti lebih sepi dari kota mati.
Sebelum Natalie bisa memberikan komentar lebih banyak lagi, entah bagaimana sebuah lingkaran rerumputan yang ada tepat dibawah baliho itu terbuka, memunculkan seorang pria paruh baya di atas sebuah podium besi. Bersamanya, beberapa speaker raksasa menampakkan wujudnya entah darimana juga, memunculkan pertanyaan-pertanyaan dari orang-orang yang berada di sana dan juga para penonton.
Pria paruh baya itu memiliki mata biru safir cerah dengan uban yang entah bagaimana caranya disisir sampai terlihat keren. Dia mengenakan setelan jas hitam legam dengan dasi bermotif polkadot. Sebuah pin berlambang virus hijau yang diisi Z merah darah besar tertempel di dada kirinya. Pin itu menandakan dirinya memanglah seorang pekerja ZetaVirus.
"Ehem, benda ini nyala?" Ucap pria itu kikuk. Sebenarnya, speaker-speaker raksasa itu mengeluarkan bahasa yang berbeda. Dengan menggunakan alat penerjemah seluruh bahasa secara langsung, semua ucapan yang keluar dari speaker itu langsung disaring menjadi satu bahasa tergantung asal pembawa acara. Alat penerjemah ini adalah salah satu hal yang mendasari pihak ZetaVirus untuk menciptakan sebuah dunia baru tanpa adanya batasan bahasa.
"Oke, telingaku sudah hampir pecah. Kalau begitu, biarkan aku memperkenalkan diri. Namaku adalah Lesale Segerstrale, pemilik dari ZetaVirus." Bobby yang dari tadi makan dengan semangat sambil menonton langsung menjatuhkan alat makannya. Ibunya langsung mendatanginya dan sekali lagi dengan wajah marah wanita itu bertanya.
"Bobby! Apa lagi masalahmu?!"
"Mak, aku tidak apa-apa. Hanya saja... salah satu orang yang paling dicari di dunia sudah muncul." Ibunya yang tidak tahu menahu akan hal itu hanya memutar kedua bola matanya lalu meninggalkan pengangguran itu. Sang pemain game akut itu kembali menatap layar TV dihadapannya dengan girang. Lesale Segerstrale, pemimpin ZetaVirus Corp yang selama ini tidak pernah ada yang tahu nama dan sosoknya. Dia memerintah ZetaVirus dengan penuh kasih sayang dan pemeliharaan kepada seluruh anggotanya. Dari reaksi para pekerjanya, tidak satupun dari mereka yang mendapat tekanan berat maupun gaji kurang. Tidak diketahui bagaimana ZetaVirus, sebuah perusahaan game yang tidak pernah didengar namanya, mendirikan game-game penguasa VR seperti Dragun Online dan Wyburn Online.
Tentu saja sebuah pertanyaan besar terngiang-ngiang di kepala para penonton yang mengerti, termasuk Bobby.
"Ya, kalian semua pasti bingung. Tentu saja, ada masalah apa sehingga orang yang memiliki perusahaan dengan partner bisnis terbanyak di dunia ini memunculkan dirinya. Singkat saja, ini menyangkut Wyburn Online dan masa depan perusahaan ini juga." Pria itu menarik nafasnya dalam-dalam. Hati Bobby, dan tentu saja orang yang menonton acara itu, pasti sedang menggebu-gebu dengan sangat cepat. Masa depan Wyburn Online, sebuah game yang pastinya akan mengubah dunia, dan juga ZetaVirus, sebuah perusahaan yang hampir berhasil menyatukan seluruh perusahaan di dunia. Hal itu ditentukan dengan pengumuman singkat yang akan diucapkan oleh pria tua itu.
Bobby sempat melihat tagline yang ada pada berita itu. Yang dituliskan adalah,"Pengumuman Dari ZetaVirus." Tulisan di bawahnya bertuliskan,"Sebuah pengumuman yang tidak boleh dilowetkan." Dan beberapa patah kata yang akan diucapkan oleh pria itu memanglah hal yang tidak boleh dilewatkan. Hanya pada saat itu saja para penonton pasti akan merasakan keterkejutan yang sangat mendalam.
Pria pengangguran yang menonton itu langsung tersenyum lebar-lebar, merasa kalau pengumuman itu secara tidak langsung memanggil dirinya. Bukan hanya dirinya, melainkan seluruh insan yang menontonnya.
"Bagi para Petualang di Wyburn Online, jika kalian bisa menyatukan dunia itu di bawah kepemimpinan kalian, maka aku, Lesale Segerstrale, dengan senang hati memberikan kepemimpinan ZetaVirus kepada kalian!"
Bobby, tanpa berpikir panjang, langsung masuk ke dalam dunia virtual berhadiah menarik itu.
...
"Hei, apa ada yang aktif?" Ringo menutup telinga kirinya sembari berbicara. Bukannya suaranya tidak terdengar bagi orang lain yang ada di dalam party-nya, dia melakukan hal itu untuk memastikan suara dari anggota lain terdengar baginya. Acolyte itu sedang berada di kota Revere yang sudah sangat dipenuhi oleh pemain-pemain baru. Kemungkinan besar, mereka adalah orang-orang yang menjadi tertarik untuk bermain karena pengumuman dari Lesale tadi.
"Oh, Ringo? Sepertinya cuma kita berdua yang sedang bermain." Pemimpin party itu, Bayle, adalah orang yang menjawabnya. Pria berambut putih itu tersenyum puas. Bayle adalah orang yang menurutnya paling cocok untuk ditanyai pendapatnya mengenai situasi ini. Meskipun mungkin dia tidak terlalu memikirkannya.
"Dimana kau?"
"Di depan The Yellow Sect sedang berjualan. Datanglah kemari, ada yang ingin kubicarakan." Ringo mengangguk lalu mulai menyusuri kota pemula yang cukup ramai itu. Di perjalanannya, ia melihat para Merchant benar-benar kewalahan memenuhi permintaan pelanggannya yang berdesak-desakan untuk membeli barang.
'Aku benar-benar tidak akan menjadi seorang Merchant.' Ringo masih saja menyusuri tempat itu cukup lama. Semakin lama dia berada di tempat itu, semakin banyak pula pemain baru yang berdatangan. Hal ini cukup membuatnya khawatir karena ia sadar kalau dirinya masih belum menyusuri seluruh kota Revere sehingga masih belum muncul pada [Logged Map] miliknya. Ditambah lagi kalau kondisi tempat itu benar-benar kacau karena kedatangan pemain yang cukup tiba-tiba membuat para Merchant maupun pemilik tempat latihan benar-benar kelelahan.
"Ringo, berjalan ke kiri terus. Kau akan menemuiku." Suara Bayle yang terdengar serak memasuki telinganya. Ringo sedikit mengerutkan dahinya mendengar nada itu, tapi dia bisa cepat mengerti kenapa. Acolyte itu berjalan sesuai petunjuk pemimpin grup kecil mereka dan menemukan sang Wanderer duduk bersila di depan sebuah kain hijau yang dilebarkan.
"Laris manis?"
"Jelas." Dengan penuh percaya diri Bayle menaikkan jempolnya. Pria itu lalu menepuk tanah di sebelah kirinya, menandakan Ringo untuk duduk. Sang Acolyte mengikuti ajakan pemimpinnya.
"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?" Kedua orang itu bertanya pada saat yang sama. Mereka langsung saling menatap satu sama lain. Bayle menunjuk orang yang ada disampingnya. Wanderer itu merasa kalau hal yang akan Ringo bicarakan pasti akan membuat kepalanya pening, jadi sebaiknya ia membiarkan orang itu bicara untuk menghemat waktu.
"Bagaimana menurutmu pengumuman itu?" Pertanyaan itu bukanlah pertanyaan yang disangka-sangka pengguna tombak itu. Menurutnya, pemain Support itu tidak akan menanyakan sesuatu yang simpel seperti itu. Sebuah hal yang mudah bagi dirinya untuk menjawab hal itu. Dengan penuh keyakinan ia menatap manik Ringo dan berkata, "Tidak ada sesuatu yang spesial."
"Oh, jadi kau tidak berpikir kalau ZetaVirus itu licik?"
Itulah pertanyaan sulit yang ditunggunya dari tadi. Ketika Ringo mengusulkan untuk membakar para monyet ketika sedang berburu di dekat Riviera Forest, dirinya sudah tahu kalau sang Acolyte memiliki wawasan yang cukup luas, setidaknya untuk game. Itu artinya, pria itu tahu apa yang dibicarakannya.
"Maksudmu?"
"Tidak pernah dengar kata [Expansion]?" Kedua bola mata Bayle melebar seketika. Expansion, secara harfiah, berarti ekspansi. Pembesaran. Dalam game, istilah itu biasanya berarti adanya penambahan area, sihir, senjata, monster, dan semacamnya yang cukup signifikan sehingga dapat mengubah game itu menjadi sesuatu yang segar kembali. Ada satu hal yang membuat Wanderer itu menyadari apa maksud Ringo.
"Kau berpikir kalau pihak ZetaVirus bisa menambahkan area dalam game ini sesuka hati mereka sehingga akan selalu ada area yang tidak dikuasai pemain?"
"Sudah kuduga kau pasti cepat tanggap. Benar. Itu maksudku. Tapi, ada hal lain yang lebih menggangguku sebenarnya. Jika pemimpin ZetaVirus mengatakan kalau game-nya bisa dikuasai, bukankah ini berarti kalau mereka tidak punya kendali penuh atas game ini?"
Pertanyaan itu benar-benar membuat Bayle merasa gila. Ya, mungkin saja seperti itu. Tapi, otak macam apa yang Ringo miliki sehingga dia berpikir seperti itu? Orang biasa pasti akan berpikir kalau mereka mungkin tidak akan pernah menambahkan area baru atau area yang ada benar-benar cukup besar sehingga butuh waktu cukup lama untuk menguasainya. Sungguh, tidak ada bukti kuat bagi sang Acolyte untuk membuat semacam hipotesis tidak sehat seperti ini.
"Kau terlalu berpikir keras. Bisa saja mereka tidak akan pernah menciptakan Expansion yang menambah area atau hal yang lainnya. Oh, ada hal rumit yang ingin kukatakan padamu." Ringo sendiri juga memutuskan untuk tidak membahas masalah itu lagi untuk sekarang. Dia hampir saja lupa tentang hal yang ingin dibicarakan pemimpin party-nya. Mungkin hal itu bisa menjadi penyegar pikirannya.
Nyatanya, hal itu malah membuat otaknya semakin terpompa.
...
Nama yang disematkan pada dunia Wyburn Online adalah Hailcon. Dunia itu memiliki satu benua utama bernama Pangent. Di benua itu, ada lima kekaisaran besar yang berdiri. Meski begitu, kelima kekaisaran itu hanya mengisi sekitar 10% dari keseluruhan tanah yang ada. Kerajaan-kerajaan yang terpisah dari kekaisaran itu mengisi setidaknya sekitar 5%. Sisanya, dataran luas yang merupakan sebuah roman bagi para petualang.
Perlu digarisbawahi kalau Pangent masih dikelilingi lautan luas dan beberapa pulau-pulau kecil. Tidak jarang bagi orang-orang yang ingin mencoba keberuntungannya membangun sebuah peradaban di pulau-pulau kecil yang tak berpenghuni itu. Ada yang berhasil, ada yang tidak. Begitulah luasnya Hailcon ini sebenarnya. Yang tahu hal ini hanyalah pihak ZetaVirus.
Ada salah satu pulau yang ditengah-tengahnya merupakan sebuah gunung api besar. Gunung itu masihlah aktif, dan akibatnya pulau itu sangatlah gersang. Mahkluk yang mendiami tempat itu adalah mereka yang punya ketahanan hebat terhadap panasnya ekosistem pulau itu. Tetap saja, sehebat apapun sesuatu tahan terhadap panas, tidak ada mahkluk hidup normal yang tahan terhadap magma.
Gunung itu, seperti biasanya, mengeluarkan isi perut Hailcon dalam sebuah ledakan dahsyat. Asap-asap hitam berkeluaran dari kawah gunung itu, dan kerikil-kerikil mulai menghujani dataran tandus itu seperti hujan. Pulau yang tadinya memiliki komunitas mahkluk hidup sudah menjadi pulau mati.
Namun, ledakan itu terlihat seperti sofa empuk dibandingkan fenomena tidak biasa yang sedang terjadi disana.
Dari balik kepulan asap-asap hitam yang sudah mengepul itu, sebuah kilatan terpancar dari tubuh hitam legam yang sejak tadi berdiam disana. Mahkluk itupun mengepakkan kedua sayapnya, menghilangkan kepulan asap itu dan menunjukkan wujudnya kepada tanah Hailcon.
Mahkluk itu memilki tubuh mirip reptil melata besar sepanjang 14 meter. Kepalanya berbentuk lonjong dengan karakal-karakal berbentuk V menjadi mahkotanya. Mata kuning keemasannya layaknya sebuah nyala api yang membara dan taringnya yang dua lapis atas bawah ia buka lebar-lebar. Mulai dari leher mahkluk itu, obsidian tajam tertancap sampai ekornya seperti Stegosaurus. Sayapnya yang terbuat dari magma ia kepakkan untuk menopang tubuh abu-abunya yang kontras dengan warna langit biru di belakangnya. Pada perutnya, ada semacam pipa-pipa kecil yang mana sekarang ada cairan kental berwarna kuning keemasan mengalir keluar dari dalam tubuhnya.
Reptil besar itu mendarat di pulau yang kini sedang diselimuti lahar panas dan meraung dengan sangat kuat. Pandangannya menatap tajam kearah utara. Raungan itu sangat kuat sampai tanah pun berguncang karenanya. Tatapan yang sarat akan kebencian selalu ia fokuskan ke depan dan sepertinya tak akan pernah reda.
"Beraninya kalian menggunakan cairan tubuhku untuk melanggar Pakta Perdamaian Dunia, pendatang baru. Ditambah lagi, kalian membunuh para primata yang biasanya adalah mahkluk jinak! Kalian tidak bisa kumaafkan. Aku, Benzenea sang Wyburn Minyak, akan menghakimi kalian!"
...
Jangan lupa vote, comment, dan krisarnya ya. Let your heart burn your way in Wyburn Online.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top