9| Melelahkan
"(Name)-chan, kenapa kau datang disaat aku berniat menyerah?"
Begitu mengatakan hal yang ada dipikirannya, Atsumu larut dalam tatapan datar (Name). Ia jatuh dalam pesonanya. Mata cokelat dan bibirnya yang jarang tersenyum membuat Atsumu ingin mengenalnya lebih.
"Aku mencarimu Rui." Ucap (Name). Hancur sudah ekspetasi Atsumu, ia mengira (Name) ingin bertemu dengannya.
"Eh? A-ada apa (Name)-chan?" Tanya Rui.
(Name) tak menjawabnya namun langsung menarik tangan Rui untuk berdiri.
Atsumu hendak menghentikan langkah mereka, tapi ia malah menarik rambut panjang (Name) ketika berbalik.
"Ah!"
"Aku nggak sengaja! Gomen (Name)-chan!"
"Nandemonai." Jawab (Name).
Rui jadi tak enak hati dengan Atsumu, tapi melihatnya yang salah tingkah tadi sukses membuatnya tertawa dalam hati.
"Rui, aku melupakan sesuatu." Ucap (Name) sedikit panik, "Aku lupa membawa bahan untuk praktikum nanti."
"Or*namin C?" (Name) mengangguk.
Rui yang mendengar pengakuan (Name) ikut panik. Jadi ini alasan (Name) tiba-tiba memanggilnya.
Jam pelajaran selanjutnya adalah Biologi, dimana masing-masing kelompok mendapat tugas untuk uji praktikum vitamin.
Dan (Name) lupa membawa bahan yang paling penting untuk uji praktikum.
"Astaga bagaimana ini?" Mereka panik sebab bahan yang mereka butuhkan tidak ada di sekolah.
"Aku akan minta izin kepada pak penjaga." (Name) menghentikan Rui.
"Tidak bisa." Sebelumnya (Name) sudah mencoba untuk meminta izin keluar sekolah namun penjaga sekolah alias pak satpam memarahinya.
"Ini salahku, biarkan aku yang bertanggung jawab." Tegas (Name).
Bel pelajaran selanjutnya berbunyi, apapun yang terjadi nanti (Name) akan menjelaskan kepada guru yang mengajar.
***
Di kelas, Ginjima tengah risau. Pelajaran sudah dimulai tapi Atsumu belum masuk sama sekali.
"Miya Atsumu-kun?" Ginjima tersentak ketika nama temannya itu disebut.
"Aduhh Atsumu." Gumam Gin pelan.
"Ano sensei, Miya-kun belum masuk kelas." Jawab salah seorang murid.
Tamat sudah riwayat Atsumu nanti.
Disamping itu, tiba giliran kelompok (Name) dan Rui untuk memulai praktik. Rui terlihat gugup sedangkan (Name) berekspresi biasa saja walaupun hatinya ikut gugup juga.
"Shijima-san dan (Last Name)-san, silahkan dimulai." Suruh Kimura-sensei selaku guru biologi itu.
(Name) dan Rui masih diam tak melakukan apapun, anak-anak kelas menatap mereka bingung. Bahkan Suna yang sedari tadi menatap keluar jendela ikut memperhatikan keheningan (Name) dan Rui.
"Hei, tunggu apa lagi?"
Rui menggigit bibir bawahnya cemas sedangkan (Name) memberanikan diri dengan maju selangkah untuk berbicara.
"Sensei sumimasen, saya tidak membawa bahannya. Ini kesalahan saya." Semua terkejut dengan pengakuan (Name), sebelum Kimura-sensei berkomentar pintu lab dibuka paksa.
"PERMISI!!"
Dia Atsumu.
"Ano sumimasen sensei." Atsumu membungkuk sopan dihadapan Kimura-sensei, lalu ia berjalan menghampiri (Name) dan menarik tangannya.
"Saya minta izin membawa (Name)!" Ucap Atsumu sambil menarik (Name) untuk berlari keluar.
"Bukan saudaraku." Osamu malu dengan kelakuan Atsumu yang kurang sopan.
"Apa yang kau lakukan?"
Atsumu berhenti, nafasnya tersengal. Penampilannya sedikit berantakan. Keringatnya bercucuran deras membasahi seragamnya.
Melihat Atsumu yang tak kunjung menjawab (Name) beranjak pergi.
"C-chotto (Name)-chan!" Atsumu mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Dan itu adalah bahan praktikum yang (Name) lupakan.
(Name) terhenyak, ia masih tidak bisa mencerna apa yang Atsumu lakukan.
"Darimana kau mendapatkan ini?"
"Didekat sini." Jawab Atsumu percaya diri, "Sudah kembali saja, Rui menunggumu (Name)-chan."
"Aku tidak membutuhkannya." (Name) mengembalikan botol Or*namin C itu pada Atsumu.
Disaat (Name) berbalik arah, Atsumu meletakkan botol itu secara paksa ditelapak tangan (Name).
"Aku tidak butuh apapun."
Atsumu jengkel, ingin sekali dirinya berteriak dihadapan gadis yang disukainya itu.
"Jangan berbohong-ah shimatta!!" Panik Atsumu dikala melihat penjaga sekolah dari jauh. "Terima ini! Sampai nanti (Name)-chan!"
Atsumu berlari menghindari kejaran pak penjaga.
(Name) memandangi barang yang di beri oleh Atsumu. Dia tahu Atsumu berbohong sebab Or*namin C yang (Name) butuhkan ada dikota, jadi dia keluar sekolah untuk membelinya.
Kenapa Atsumu melakukan hal sejauh ini untuk dirinya?
Dan lagi Atsumu tak sengaja mendengar percakapan (Name) dan Rui tadi siang.
Maka dari itu ia berbuat sesuatu.
Dia kembali ke lab dengan perasaan lega dan bingung. (Name) beruntung hari ini.
Pulang sekolah seharusnya waktu untuk kegiatan klub tapi lain bagi Atsumu. Dia harus menjalani hukuman karena keluar sekolah di jam pelajaran.
Dibawah terik matahari Atsumu harus membersihkan kolam milik klub renang sebelum mereka mulai latihan.
"Oi bersihkan dengan benar besuto setter!" Canda salah seorang lelaki berambut panjang keunguan yang merupakan salah satu anggota klub renang.
"Bagaimana bisa orang populer sepertimu menjadi babu hah?" Tambahnya disertai gelakan tawa.
"Hah?!" Marah Atsumu, ia ingin memukulkan tongkat jaring yang digunakannya kepada orang yang mengejeknya.
"Ne, senpai!"
"Apa?!"
"Tolong bersihkan yang sebelah sana, aku ingin segera latihan." Kata lelaki yang diduga terobsesi dengan renang gaya bebas.
Perempatan imajiner muncul di dahi Atsumu, ia cepat-cepat beranjak dari sana dan membersihkan tempat yang tadi ditunjukkan hingga air yang menggenang dipinggir kolam membuat Atsumu terpeleset. Harusnya ada Osamu disana yang menertawakannya dan Suna yang mengambil gambar tapi sialnya sekarang diganti dengan anak klub renang.
Rasa ingin memukul milik Atsumu reda disaat melihat (Name) yang jalan melintas. Atsumu buru-buru menghampirinya tanpa melepas tongkat jaring yang ia gunakan untuk mengambil dedaunan kolam.
"(Name)-chan!! Sudah mau pulang?" Beruntung (Name) tidak punya riwayat penyakit jantung. Atsumu yang tiba-tiba muncul membuatnya jengkel.
"Hmm." Jawab (Name) disertai anggukan kepala sedangkan yang dijawab memasang senyum tengil khasnya.
"Souka souka, hati-hati dijalan!"
(Name) berjalan ragu menjauhi Atsumu hingga teriakan keras darinya memaksa (Name) untuk menoleh.
"Tenang saja, aku tidak mengharapkan balasan darimu!! Asalkan aku bisa menjadi temanmu!!" Begitu teriaknya.
(Name) kembali menjadi pusat perhatian gara-gara Atsumu, ia memutuskan untuk pergi dengan cepat.
"AH RALAT!! MENJADI TEMAN DEKATMU!!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top