28| Mulai

Turnamen musim semi diadakan di Tokyo, tepatnya di Tokyo Metrapolitan Gymnasium.
Dimana hari pertama turnamen, 40 tim sudah terselisih.
Dan saat ini dihari kedua, sudah saatnya SMA Inarizaki akan bertanding.

"(Name)-chan cepatlah! Kita akan kehabisan tempat duduk!" Rui loncat-loncat gelisah menatap (Name) yang masih berjalan bak kura-kura.

"Hai' hai'."

Satu kata untuk suasana gym, ramai. Sungguh ramai.
Dari pendukung, warga sekitar, bahkan ada wartawan juga.
Rui menarik (Name) untuk berjalan cepat hingga sesekali berlari. Padahal masih ada banyak waktu sebelum pertandingannya dimulai. Dan sudah pasti tim Inarizaki maupun tim lawan masih melakukan pemanasan bebas.

Kedua gadis itu berlari sekuat tenaga sampai menabrak seseorang.
(Name) lah yang menabraknya hingga gadis itu ikutan jatuh dengan orang yang telah ditabraknya.

"Sumimasen!!"

(Name) buru-buru berdiri dan mendapati, lelaki bersurai oranye sedang membungkuk dihadapannya. Ada lagi dua orang dibelakangnya, lelaki tinggi memakai kacamata dan lekaki dengan freckless.

(Name) terlalu lama mengamati mereka hingga lupa untuk meminta maaf.

"I-ie, seharusnya aku yang meminta maaf."

"Demo, aku menghalangi jalan juga. Daijoubu desuka?" Tanya lelaki bersurai oranye. Astaga senyum secerah matahari itu hampir saja menghipnotis (Name).

"Agak sakit, demo─"

"S-SUMIMASEN!!" Lelaki bersurai oranye tadi kembali membungkuk sampai terjungkal.

"Astaga Hinata!" Lelaki dengan freckless membantunya berdiri.

"Ba-ka!" Komentar sikacamata.

"Ah etto.." (Name) jadi merasa tak enak dengan lelaki yang dipanggil Hinata itu.

"Lama sekali kau boge!" Kageyama datang dengan makian.

"Pertandingannya sebentar la─ (Last Name)-san?"

(Name) mengerjap bingung, pikirnya kenapa lelaki asing itu bisa mengenalinya?
Dia bukan satu sekolah dengannya, dan lagi jerseynya bertuliskan "Klub voli SMA Karasuno"
(Name) masih menatap bingung lelaki yang dianggapnya asing.

"Aku Kageyama Tobio." Tunjuk Kageyama pada dirinya sendiri.

"Kageyama?" (Name) masih mengingat-ingat. Sedangkan Kageyama sendiri ikut memiringkan kepalanya bingung.

"Aku adik kelasmu waktu SMP, etto setter." Jelas Kageyama, tapi (Name) masih keasulitan mengingat. Mungkin faktor umurnya kambuh.

"Horaa Kageyama, apa ini caramu mendekati seorang gadis? Setidaknya gunakan cara yang bagus!" Bisik Hinata pada Kageyama.

"Diam kau boge!"

Dua orang lelaki dibelakang yang hanya menonton bingung ingin bereaksi bagaimana, drama apa lagi ini begitu pikirnya.

"(Last Name)-san membantuku berlatih mengumpan, ah! Dan bolanya sering terkena wajahmu." Jelas Kageyama kaku, lelaki itu menggunakan kata-kata rumit untuk menjelaskan.

Memori masa lalu seketika terlintas dalam benak (Name).

"(Last Name)-san?"

"A-ah Kageyama-kun." (Name) ingat.

"Hisashiburi!" Kageyama membungkuk pada (Name).

"Huum, masuk Karasuno?"

"Hai'."

"Souka."

"(Last Name)-san, terimakasih untuk bantuanmu!"

"Ah tak perlu berterima kasih." Balas (Name) tegas, "Kageyama-kun gomen, aku sudah ditunggu. Matta ne!"

"Eh h-hai'!" Padahal Kageyama masih ingin bertanya banyak hal pada (Name) tapi gadis itu malah buru-buru pergi meninggalkan tanda tanya besar. Beruntung ia sempat mengucapkan terimakasih.

"Aku tak percaya kau bisa mengenal nona cantik itu Kageyama!" Komentar Hinata.

"Soudane, kenalan Kageyama mengejutkan sekali. Kemarin Hoshiumi-san, sekarang senpainya di Kitagawa Daichi."

"Sou sou! Padahal dia Kageyama!"

"Aku memang Kageyama!" Kerah Hinata ditarik oleh Kageyama.

"Raja yang payah!" Komentar si kacamata.

"HAH?!"

Beralih pada (Name) yang masih berusaha menjauh dengan was-was.

"(Name)-chan, kau masih disini?" Rui datang menghampiri (Name).

"Rui, kau darimana saja?" Marah (Name), sebab Rui yang tiba-tiba menghilang meninggalkannya.

"Mengintip Kita-san diwawancara." Rui nyengir kuda tak berdosa dengan lirikan matanya menatap Shinsuke yang masih diwawancara oleh wartawan.

(Name) memasang wajah dat face.

"Oh ya, mereka kenalanmu ya? Kalian mengobrol banyak tadi."

"Ie, mereka hanya meminta maaf padaku." Jawab (Name) berbohong.

"Begitu, ayo cari tempat duduk!"

"Hum!"

Brukk!!

Oke (Name) bertabrakan dengan seseorang lagi, untuk kedua kalinya. Hari ini mungkin hari sial bagi (Name).

"Ehh sumimasen!!" Gadis yang ditabrak (Name) heboh sendiri.

"Daijoubu desuka? Ada yang luka? Patah tidak? Apa kita perlu ke rumah sakit?" Muncul orang aneh kedua setelah Hinata.

"Seharusnya aku yang meminta maaf."

"Are (Name)-senpai? Wah senang bertemu denganmu!"

(Name) dan Rui mengerjap bingung dengan aksi seorang gadis berhijab dan berkacamata yang tampak asing bagi mereka. Dia bersalaman dengan (Name) secara berlebihan.

"Siapa?"

"Ah maaf aku belum memperkenalkan diri. Aku Vivi, panggil saja Vi-chan! Murid pertukaran pelajaran, kelas 1-3!"

"Hajimemashite Vi-chan! Shijima Rui desu, panggil saja Rui!" Sapa Rui heboh juga, sebab ia begitu excited dengan orang baru.

"Hai' Rui-senpai!"

"Hajimemashite!" Diikuti (Name).

"Ah tenang saja senpai aku bukan penguntit, aku mengenal (Name)-senpai dari penggemar Miya yang selalu membicarakanmu!" Jelas Vivi.

"Ah souka.."

"Eit tenang saja, aku tak percaya bualan pengecut seperti mereka! Tak berguna sama sekali!" (Name) dan Rui hampir saja terkekeh bersamaan sebab ucapan Vivi mereka anggap lucu.

"Tokorode Vi-chan, kau ikut menonton juga?" Tanya Rui.

"Yakali aku berjualan disini, tentu saja menonton pertandingan!"

"Pfft-hahaha mou!" Vivi dan Rui tertawa bersamaan.

(Name) menggelengkan kepalanya, padahal mereka baru saja bertemu, kok bisa satu frekuensi?

"Kalau begitu ayo!"

***


Ketiga gadis itu memutuskan untuk menonton dibarisan depan.
Satu hal yang menarik perhatian (Name) dan Vivi adalah adanya marching band dan pemandu sorak Inarizaki yang jumlahnya mengalahkan orang satu kampung.

"APA INI ACARA DRUMBAND?" Heran Vivi, dibalas gelakan tawa Rui.

"Kau tak pernah menonton pertandingan voli di negaramu Vi-chan?"

"HAH?" Suara Rui kalah keras dengan alunan musik dari pemandu sorak.

"KAU TAK PERNAH MENONTON PERTANDINGAN VOLI DINEGARAMU VI-CHAN?"

"PERNAH RUI-SENPAI, TAPI TIDAK SE MERIAH INI." (Name) ikut mengangguk menyetujui.

"Go! Go! Let's Go! Ina Go!"

"Go! Go! Let's Go! Ina Go!"

"Atsumu!"

"Aran!"

"Osamu!"

"Miya-senpai!"

Tim Inarizaki masuk ke dalam lapangan, dimulai dengan pesona Shinsuke yang melepas jerseynya. Teriakan semakin riuh. Sungguh pengaruh Inarizaki benar-benar tidak bisa dikalahkan.

"Nice kill!"

"Yang terakhir!" Bola voli direceive oleh Akagi.

"Soul swap delayed spike!"

"Sugoii!!"

Miya kembar menarik perhatian penonton kali ini.

"Uwohh! (Name)-chan da!" Atsumu melambai ke arah (Name). Begitu juga Osamu.

(Name) sembunyi dibalik tubuh Rui sebab pendukung lain ikut menoleh ke arahnya. Atsumu sialan.

Dan saatnya tim lawan melakukan pemanasan spike.

"Karasuno dari Miyagi?" Gumam Rui.

"Hai'! Mereka tim yang unik lho! Sebelumnya mereka telah mengalahkan akademi Tsubakihara."

"Kau ini mendukung siapa sih?"

"Ehehehe!!" Vivi nyengir kecil. "Tapi sepertinya bakal merepotkan, mereka sama-sama tim kuat bukan?"

"Tentu saja! Tapi Inarizaki nomor dua di Interhigh!" Ucap Rui membanggakan tim Inarizaki.

Kali ini (Name) diam saja mengamati para pemain yang tengah berbaris untuk bersiap-siap.

Drum dipukul dan Atsumu berjalan bersiap untuk melakukan servis. Lelaki itu mengangkat tangan kiri tinggi-tinggi lalu mengepalkannya. Suara musik band maupun teriakan pendukung langsung berhenti.

"Apa yang─hmmph!" Rui membekap mulut (Name).

Peluit ditiup dan dikala Atsumu melayangkan pukulan servisnya, ada dua orang gadis kembar mengaba-ngaba.

"Arara!"

Atsumu berhasil mencetak servis ace diawal pertandingan.

"Nice serve!"

Tapi tiba-tiba Atsumu berpaling dan menatap kedua gadis kembar tadi dengan pandangan tajam menusuk.

"Jangan mengganggu servisku lagi, dasar babi-babi berisik!"

Bahkan (Name) ikutan merinding melihat sisi Atsumu yang seperti itu. Jadi itu alasannya Rui membekap mulutnya.

"Wow!" Vivi bertepuk tangan.

Keadaan seri 1-1, pendukung Inarizaki ikut menyoraki Karasuno dikala mereka memulai servis.

"Begitu, strategi yang bagus." Komentar (Name).

Namun, dikala tim Karasuno akan menyerang. Lelaki bersurai oranye melompat tinggi dengan cepat dan memukul umpan dari Kageyama.

Dabumm!!

Hinata lupa memukul bolanya, benar-benar memalukan.
Namun saat yang kedua kalinya dia berhasil memukulnya dan membuat semua penonton terpukau dengan serangan cepat aneh andalan itu.

"Lompatan yang tinggi!!" Kagum Rui.

"S-SUGOIII!! Hinata Shoyo ka?!" Heboh Vivi.

"Lelaki yang tadi, mengejutkan sekali." Tambah (Name), "Timmu menarik sekali Kageyama-kun."

Inarizaki benar-benar menguasai arena lapangan, namun dengan kehadiran kelompok taiko dari Karasuno ritme menjadi stabil kembali.

Tiba saatnya Atsumu mulai menyervis bola, si pemakai servis ganda itu benar-benar merepotkan lawan. Maka dari itu tim Karasuno harus super konsentrasi.

"Serangan cepat unik Karasuno benar-benar senjata yang hebat─eh?"

(Name) terhenyak dengan Osamu yang berlari cepat ke arah net.

"Posisi ini, timming ini, sudut ini... Sempurna!!"

Dabuum!!

"Nice kill Osamu!"

"Yang tadi, sama dengan serangan cepat uniknya Kageyama dan Hinata?"

Bukan hanya sekali Miya kembar melakukannya berulang kali hingga membuat tim Karasuno kewalahan.

Seorang yang dianggap setter nomor satu merepotkan juga.

***

Terimakasih bintang tamu :^ Adv85sv

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top