20| Kerja kelompok

Pertama, (Name) buru-buru sebab ada janji dengan nenek pemilik kedai ramen yang menjadi tempat kerja sambilannya, lalu tak sengaja bertemu dengan Shinsuke. Dan (Name) berterima kasih pada lelaki itu atas bantuannya waktu bunkasai. Shinsuke lah yang melaporkan  tindakan Sasaki kepada kepala sekolah dengan bukti video dari Suna. Lelaki itu mendesak kepala sekolah agar bersikap adil, dan akhirnya Sasaki mendapat skorsing bersama dengan para pengganggu lain yang membantunya.

Kedua, Shinsuke dan (Name) tak sengaja bertemu di ruang guru. Mereka sama-sama mengumpulkan tugas. Alasan Shinsuke memegang tangan (Name) sampai membuat Atsumu ingin menonjok kaptennya sendiri ialah lelaki itu terkejut melihat tangan (Name) berdarah. Tepatnya pada jari-jarinya. (Name) mengaku itu adalah luka yang ia dapatkan saat ia dibully.

Kedua hal itu berhasil membuat anak kurang belaian seperti Atsumu dan Rui uring-uringan.

Saat ini Rui memeluk (Name) sambil menangis menyesal telah salah paham padanya.

"Gomen (Name)-chan huhuuu, aku memang yang terburuk."

"Sou sou kau memang buruk. Main lari saja." Ucap Atsumu mengompori. Rui auto menginjak kakinya.

"Aaw!!"

"Damare─uhuk!" Suruh (Name) sampai tersedak ludah sendiri akibat keberisikan mereka.

"Kan kann, kau sih!" Atsumu menyalahkan Rui, "Akan ku ambilkan minum (Name)-chan!"

"Atsumu sialan!"

(Name) mendesah pelan, lelah dengan kelakuan mereka.

"Maaf nee (Name)-chan."

"Tidak apa Rui, lagipula Kita-san juga sudah menjelaskan padamu."

Mendengar nama Shinsuke disebut Rui teringat kedekatannya dengan sang kapten voli kemarin malam. Mukanya kembali memerah kemudian ia menggeleng untuk menghilangkan rasa malunya.

"Loh, dimana Atsumu?"

"Ambil air."

"Souka?" Ginjima duduk, disertai dengan Osamu dan Suna.

"(Name)." Panggil Osamu.

"Hm?"

"Dimana kita akan mengerjakannya?"

"Dirumahmu."

Osamu terhenyak sejenak dengan jawaban spontan (Name), "Baiklah, akan ku kirimkan alamatnya nanti."

"OSAMU! AYO TUKERAN!" Serobot Rui tiba-tiba.

"Hah?"

"Aku ingin sekelompok dengan (Name)-chan, makanya ayo tukar!"

"Kenapa? Kau sudah memilih dengan Suna kemarin."

"Itu karena aku masih salah paham dengan (Name)-chan, sih." Jawab Rui dalam hati.

"Nggak, aku tidak mau dengan Suna. Dia berdosa!" Suna yang disebut menyipit tak terima.

"Lah? Kita semua sama-sama pendosa." Imbuh Ginjima.

"Orang luar diam!" Sungut Rui.

"Yaya? Ayolah Osamu!"

"Terlambat."

"Osaaamuuu!!"

"Maa maa Rui, sensei sudah bilang kalau kita tidak bisa mengubahnya lagi bukan?" Jawaban (Name) membuat Rui tertunduk.

"Benar juga ya, ahh ini salahku!!" Rui frustasi sendiri.

Semua orang menatap Rui dengan tatapan datar, berbeda dengan Osamu yang malah menatap (Name).

***

Sesuai dengan keputusan, (Name) satu kelompok dengan Osamu sedangkan Rui dengan Suna. Saat ini (Name) sampai di depan rumah si kembar Miya yang terkesan modern tapi dalamnya masih berbau tradisional.

"Permisi.."

"Duduklah dimana pun yang kau mau." Pinta Osamu setelah (Name) masuk ke ruang tamu.

Rumah si kembar terasa nyaman dan terkesan sunyi. Iya, masih sunyi.

Ia mengeluarkan buku dan alat tulis lainnya sembari menunggu Osamu.

"Oi Samu! Dimana kau menaruh kemeja hitamku?" Terdengar suara Atsumu.

"Oi Samu! Ck dimana sih?"

Suara grasak grusuk terdengar dari ruang disamping ruang tamu yang sekarang diduduki (Name). Dapat dipastikan kalau ruang itu adalah kamar si kembar.

(Name) mengabaikan suara-suara ribut bak gajah yang dilempar.

"Hemmm hemm oo yeahhh woo~ hoo!" Atsumu berdendang kecil sambil mencari kemeja hitam yang sering dipinjam Osamu.

Lelaki itu keluar kamar dan hendak mencari di lemari luar dekat ruang tamu.

"Woo wooo yeahHhh, nanana na─ASTAGA DRAGON!!" Kejut Atsumu melihat keberadaan (Name).

Tepat sekali (Name) juga menatap Atsumu yang masih bertelanjang dada dan mengenakan celana pendek bermotif rubah. Tolong ya bunda, jangan sampai anaknya kelihatan kancutnya.

"(Na Na-me)-chan? O-okaeri!"

(Name) memalingkan wajahnya bersamaan dengan Atsumu yang melesat kembali masuk ke kamar.

"Belakangan ini aku kekurangan vitamin A, jadi penglihatanku agak buruk." Celetuk (Name) mencari-cari alasan yang dapat didengar Atsumu didalam kamar.

"Bodoh bodoh bodoh benar benar bodoh!" Racau Atsumu loncat-loncat.

"Ada apa?" Osamu datang membawakan nampan dengan dua gelas teh diatasnya. (Name) menggeleng, tapi Osamu tahu jika ada anjing lepas tadi.

"Douzo!"

"Arigatou."

Dibalik keheningan mereka berdua, Atsumu masih menguping dibalik pintu kamar. Ia bingung mereka sedang mengerjakan tugas kelompok atau main manequin challenge?

Osamu juga sama bingungnya, bingung mau mengajak (Name) bicara. Sebab ia tahu gadis itu tidak suka basa basi.

Keheningan itu dipecahkan oleh Atsumu yang menghampiri mereka diruang tamu dan menyalakan televisi.

"Na Samu, aku mau teh juga."

"Buat sendiri!"

Atsumu ingin melemparkan bantal sofa pada saudaranya namun tak jadi sebab ada (Name). Ia harus jaga image.

"Biar aku saja yang menjadi moderator, kau tinggal berpendapat soal kontranya saja. Aku akan mengurus kata pembukanya." Jelas (Name), kemudian gadis itu menulis dengan cermat dibuku catatannya. Sedangkan Osamu berpikir keras. Keheningan kembali menyapa, hanya ada suara televisi.

Osamu masih menatap gadis yang ia kenal sebagai gadis luar biasa. Sifat fokusnya yang baru ditemuinya menarik perhatian Osamu.

"(Name)-chan!" Tulisan (Name) sampai tercoret saking terkejutnya.

Sebab panggilan Atsumu tadi, Osamu berhenti menatap (Name).

"Ada yang perlu ku bantu?"

"Tidak ada."

"Hontou?"

"Emm."

"Kau yakin?"

"Iya."

"Seratus persen?"

"Humm."

"Benarkah?"

(Name) berhenti menulis dan menatap kesal kearah Atsumu yang bertatapan sengit dengan Osamu.
Gadis itu dibuat bingung dengan tingkah si kembar.

Tanpa berpikir lebih jauh, ia kembali melanjutkan pekerjaannya sampai selesai.

"Gomen, aku tidak bisa menghidangkan apapun karena kaa-san belum pulang."

"Nandemonai, arigatou!" (Name) pamit hendak pulang.

"(Name)-chan, sampai nanti!!" Atsumu melambaikan tangannya, (Name) menoleh dan menganggukkan kepalanya membalasnya.

"Samu, apa kau menyukai (Name)-chan?"

"Mungkin."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top