(b) Playing

Apa yang diharapkan dari pertemuan Karleesha dengan papanya? Tidak ada. Dia malah merasa papanya mengganggu jalannya aqiqah yang akan dilakukan malam ini. 

"Kamu lama sekali menjemput Papa, Leesha." 

Karleesha memutar bola matanya mendengar keluhan Redrick itu. "Papa, berhenti untuk mengomel ke aku. Aku udah besar, udah tua. Aku sekarang bukan perempuan single yang bisa kemana pun seenak jidat. I have babies! You are not the only one person who I care for.

Redrick menghela napasnya sebelum berkata, "When you talk a lot, you are like your mother.

Jika Karleesha yang muda dan belum matang secara emosional mendengar ucapan itu, maka marah adalah hal yang sudah pasti akan dilakukan. Namun, sekarang sudah bukan waktunya lagi bagi Karleesha. Dia tidak ingin berdebat dengan papanya di sini. 

"Masuk. Aku nggak punya banyak waktu untuk Papa dan drama dengan istri muda Papa itu." 

Karleesha mengemudi dengan kecepatan penuh dan membuat Redrick banyak mengoceh dengan kebiasaan putrinya itu yang mudah sekali menginjak gas. Sayanya, Karleesha sudah menulikan telinga. Dia tidak akan peduli dengan ocehan papanya yang sama sekali tidak bermutu untuk memperbaiki hubungan mereka yang kacau karena sudah dipenuhi dengan jarak dalam waktu lama. 

"Why are you so quiet, Leesha?" tanya Redrick. 

"Semenjak menjadi seorang ibu, aku nggak suka banyak bicara kecuali diperlukan. Aku udah banyak sekali mengeluarkan energi untuk Papa hari ini. Jangan paksa aku lagi untuk bicara leih banyak." 

"Kamu memang tumbuh semakin mirip Samantha." 

"Dia ibuku. Wajar kalo kami punya kemiripan yang sangat lekat." 

"Papa kira kamu tidak seperti Samantha. Dulu kamu tidak seperti dia. Kamu anak Papa, Leesha." 

"Ya, secara darah aku anak Papa. Papa juga memberikan banyak uang untukku. Jangan berpikiran macam-macam lagi. Papa di sini bukan untukku, tapi untuk membujuk istri muda papa itu. Berhenti mengacau dan bawa pulang istri Papa supaya nggak mengacaukan pekerjaanku di sini untuk mencarinya!"

"Bukan Papa yang mengacaukan semuanya. She is the one who made this! Dia kabur karena dia mengejar pria lain yang tidak seperti Papa!" 

Kemarahan dan kecemburuan terdegar jelas dari cara Redrick mengucapkannya. Tidak terlihat pria itu bisa tenang membahas mengenai istri mudanya. Karleesha juga tidak ingin mengganggu sama sekali apa yang ingin papanya ungkapkan. 

"Dia kembali ke Indonesia untuk mengejar pria yang pernah bersamanya dulu. Papa sudah bilang, tidak mungkin selama ini seorang pria akan diam saja dan menjadi perjaka setelah putus hubungan. Tapi dia tidak percaya. Dia memilih untuk mengubur kisah kami yang sudah diukir dengan dalam. Papa mencintai Armila---"

Karleesha menginjak rem secara mendadak sampai mesin mobilnya mati dalam sekejap. Untung saja tidak ada mobil lain yang menabrak mereka. Namun, Redrick sukses terkejut dengan apa yang putrinya lakukan. 

"Apa yang kamu lakukan, Leesha??? Kita bisa mati jika kamu berhenti mendadak dengan sengaja begini!" marah Redrick. 

Karleesha tidak peduli dan bahkan cenderung tidak bisa fokus pada apa yang papanya ucapkan. Yang ada di kepala Karleesah saat ini adalah mengulangi nama yang keluar dari bibir papanya. 

"Siapa namanya?" tanya Karleesha lemah. 

"What? Nama? Istri Papa? Armila." 

Nama yang sama masih disebutkan oleh Redrick. Dia sama sekali tidak mengerti kenapa nama itu muncul dari bibir papanya dan juga Janu? Apakah Armila yang disebutkan oleh Redrick dan Janu adalah orang yang sama? Atau ini hanya kebetulan sama saja? Nama manusia di dunia ini tidak mungkin jika tidak diulag-ulang dan digunakan oleh beberapa orang, kan? 

"Armila?" ucap Karleesha. 

"Yes, it's her name! Now go! Kamu sudah membuat banyak kendaraan menumpuk di belakang kita!" 

Mau tidak mau Karleesha melihat spion tengah dan mendapati memang benar kendaraan semakin menumpuk dan sebagian besar memberi klakson padanya. Sekarang yang bisa Karleesha lakukan hanyalah buru-buru menyalakan mesin mobilnya dan berkendara lagi untuk mengantarkan papanya menuju hotel yang bisa digunakan pria itu tanpa menjadi pengganggu di rumah orangtua Janu. 


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top