{ 03 }
[Name] menatap heran keadaan kantor hari ini karna Dazai terlihat sibuk dengan laptopnya tidak seperti biasanya, [Name] berniat memilih untuk tidak bertanya dan berfokus dengan tugas hari ini.
Tapi disisi lain [Name] juga penasaran dengan kasus kemarin karena rasanya kemarin terlalu janggal untuk di sebut kasus bunuh diri, maksudnya siapa juga yang mau repot-repot harus ke gudang untuk bunuh diri?
"Dazai-san?"
"Hm?"
"Bagaimana dengan kasus kemarin?"
Dazai hanya tersenyum namun mata coklatnya tetap berfokus kearah layar laptop, [Name] masih setia menunggu jawaban Dazai.
"Dazai-san?"
"Aku sedang mengurusnya kok~"
"Ehh?! Boleh kubantu? Harusnya aku tidak pulang kemarin"
Dazai terkekeh.
"Tidak usah, kau selesaikan tugasmu yang lain dan aku sudah ijin ke Sacchou untuk mengerjakan ini sendiri"
"Um baiklah, tapi kalau Dazai-san butuh bantuan aku akan membantumu sebisaku!"
"Hm, mungkin aku akan butuh kekuatan supranaturalmu nanti~"
"Kekuatanku? Kenapa?"
"Lihat saja nanti~"
[Name] menghela nafas lalu kembali berfokus pada laptopnya, pikirannya berusaha menerka-nerka dan mencerna semua ucapan Dazai barusan.
Dazai menghela nafas lega lalu menutup laptopnya dan bangkit sambil meregangkan kedua otot tangannya.
Dazai pun berjalan keluar dari kantor agensi untuk menuju cafe agensi seperti biasa bersama Atshusi, Dazai sedikit bersenandung pelan menyanyikan lagu favoritnya nampaknya mood Dazai sedang baik hari ini.
Begitu sampai, cafe mereka pun memesan 2 cangkir kopi.
"Hari ini anda terlihat sedang senang Dazai-san, ada apa?"Tanya Atshusi penasaran, Dazai terkekeh menyeruput kopinya.
"Ini karna kasus yang kutangani kemarin~"
"Apa Dazai-san sudah menemukan pelakunya?"
Dazai menggeleng.
"Lalu?"
Dazai memandangi keluar sejenak sambil tersenyum.
"Nee Atshusi-kun seandainya kau ingin bunuh diri, metode apa yang kau pakai dan dimana kau akan melakukannya?"
Atsushi mengerutkan alisnya bingung.
"Dazai-san masih ingin mencari metode bunuh diri baru?"
Dazai tertawa mengibas-ngibaskan tangannya lalu bertopang dagu sambil tersenyum.
"Tidak kok, ini soal kasus yang aku tangani kemarin dengan [Name]-chan"
Atshusi mangut-mangut tanda mengerti lalu terlihat berpikir sejenak mencoba berpikir.
"Hmm, mungkin aku akan melakukannya di rumah dengan mengiris urat nadi mungkin? Ah benar juga, kenapa kasus itu harus di gudang?"
Dazai masih tersenyum penuh arti.
"Tepat sekali! Kemarin aku dan [Name]-chan menemukan mayat itu di luar gudang tapi aku juga menemukan sedikit genangan darah di dalam gudang dan darah itu sepertinya lebih baru ketimbang mayat yang diluar gudang"
"Emm apa itu artinya mayatnya ada dua?"
"Entahlah, dia cukup rapi menyembunyikan kasus yang dia buat karna sejauh yang kucari aku hanya menemukan bercak darah dan mayat"
Baru saja selesai berucap, tiba-tiba ponsel Dazai berbunyi dan ternyata itu panggilan dari [Name] yang mengatakan jika Yosano sudah menyelesaikan penelitiannya.
Dazai pun berpamitan pada Atshusi dan segera bergegas menemui Yosano.
✨☕✨
"Laki-laki"
[Name] mengerutkan alisnya bingung dengan ucapan Yosano sedangkan Dazai terlihat tidak terkejut dan hanya menekuri data yang sudah Yosano catatkan untuknya.
"Jadi ini sungguhan kasus pembunuhan?"Tanya [Name] bingung karna kemarin Dazai sudah bilang itu hanya kasus bunuh diri walau rasanya janggal.
"Ya begitulah~"
[Name] mendengus sebal karna sudah di bohongi oleh Dazai sedangkan Dazai terlihat tidak peduli dengan kebohongannya kemarin.
"Aku sudah menduganya sih, aku hanya perlu mencari dimana orang ini berada"
Dazai bangkit menarik tangan [Name] membuat [Name] bingung bukan main.
"Ayo kita bunuh orang ini dengan kekuatanmu [Name]-chan!"
"Hah?!"
Dazai pun menarik [Name] pergi tanpa mengucapkan terima kasih pada Yosano, sedangkan [Name] hanya bisa diam mengikuti langkah tergesa-gesa Dazai.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top