{ 02 }

"Tugas penyelidikan?"

Kenji mengangguk sambil nyengir merasa tidak enak memerintah [Name] mengingat sebenarnya ini tugas Ranpo tapi hari ini Ranpo sedang tidak ingin diganggu dan sibuk menghabiskan manisannya.

"Itu tugas Ranpo-san dan Ranpo-san bilang agar kau dan Dazai-san menggantikannya menyelidiki kasus pembunuhan kali ini"

[Name] tertawa kecil, kalau sudah begini mana bisa [Name] mengganggu gugat kesibukan seorang Edogawa Ranpo apalagi menolak perintahnya.

Yang jadi masalah hanyalah [Name] harus berpasangan dengan Dazai Osamu yang mana pasti akan sangat canggung di antara mereka nantinya.

"Ba-Baiklah, aku akan bilang pada Dazai-san na-"

"Tidak usah, aku sudah dengar jadi ayo"Putus Dazai tiba-tiba sambil berjalan melewati [Name], gadis itu kebingungan namun kemudian mengikuti langkah pria itu.

[Name] baru saja akan membuka mulutnya untuk memulai pembicaraan tapi logikanya mengatakan agar [Name] diam saja karna [Name] ingat, jangankan menyahut menatap wajah [Name] saja Dazai sudah malas.

Menyakitkan.

✨☕✨

Setelah menaiki mobil selama beberapa menit, sampailah mereka di sebuah gudang tua dimana itu adalah TKP pembunuhan yang akan mereka tangani.

Terlihat beberapa polisi sedang memeriksa setiap sudut gudang sambil sesekali mencatat di block note nya, Dazai pun langsung mendekati salah satu polisi disana dan menanyakan rincian singkat soal korban pembunuhan yang akan mereka tangani hari ini.

[Name] berjongkok di dekat mayat tersebut mencoba meniliti bekas sayatan yang menghias pergelangan tangan wanita itu, tangannya terulur sedikit membuka kain yang menutupi tubuh mayat tersebut.

"Katanya ini hanya kasus bunuh diri"

[Name] sedikir berjengit karena Dazai tiba-tiba sudah berjongkok di sebelahnya, [Name] menghela nafas mencoba bersikap biasa dengan kehadiran pria ini.

"Kau pikir begitu?"

Dazai mengendikkan bahunya cuek, sembari memandangi teliti tubuh kaku wanita itu lalu tersenyum penuh arti.

"Dazai-san?"

"Sayang sekali, padahal dia cantik dan bisa kuajak bunuh diri ganda~"

"Dazai-san!"

Dazai terkekeh seraya bangkit.

"Bercanda tahu, mana mungkin dia membolehkanku melakukannya dari atas sana?"

"...."

"Ayo berkeliling dulu di sekitar sini, siapa tahu kita bisa menemukan petunjuk lain"

[Name] menghela nafas lalu mengikuti langkah Dazai yang berjalan masuk ke dalam gudang tua tersebut, begitu masuk tercium bau anyir yang menyerbak memenuhi gudang tersebut, cukup aneh padahal mayatnya terletak di luar gudang.

"Aneh"gumam [Name] mendapati beberapa bercak darah yang menempel pada dinding dan masih ada beberapa kubangan darah yang masih segar.

Sepertinya darah ini baru menetes beberapa jam yang lalu, tidak seperti mayat barusan yang nampaknya sedikit lebih lama daripada kubangan darah itu.

"Berbeda kah?" Gumam [Name] lagi sembari mengambil sedikit darah itu sebagai sampel untuk di teliti oleh Yosano, Dazai hanya bersenandung menyanyikan lagu favoritnya dan mata coklatnya beberapa kali menyusuri tiap sudut gudang lalu menguap pelan.

"Menemukan sesuatu?"Tanya Dazai tiba-tiba, [Name] sedikit gelagapan lalu mengangguk, Dazai lagi-lagi tersenyum penuh arti.

Tak ada yang bisa menebak isi kepala pria maniak bunuh diri itu.

"Apa?"

"Darah, tapi nampaknya darah ini berbeda dengan darah wanita itu"

Dazai mengangkat sebelah alisnya nampak tidak peduli dengan penjelasan [Name] dan itu sedikit membuat [Name] tersinggung.

"Dazai-san sendiri menemukan petunjuk lain?"Tanya [Name] berusaha tidak mengeluarkan nada tersinggung pada pria itu, Dazai terkekeh.

"Ini hanya kasus bunuh diri kok~"

"Sungguh?"

Dazai mengangguk.

"[Name]-chan pulanglah, aku akan menjelaskan semuanya pada manajer"

"Tapi-"

"Percayalah dan pulanglah"

[Name] menghela nafas lalu berlalu pergi menuju mobilnya meninggalkan Dazai yang masih berdiri di depan gudang lalu mengeluarkan ponselnya untuk menelpon Fukuzawa.

"Moshi-moshi Fukuzawa-san~!"

"Ada apa Dazai? Kau sudah menyelesaikan tugas Ranpo?"

Dazai tersenyum misterius.

"Untuk tugas kali ini perbolehkan aku menuntaskannya sendiri"

"Baiklah terserah kau saja dan berhati-hatilah"

"Ha'i Ha'i aku mengerti~"

Klik
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top