1
"Lihatlah, bintang itu indah sekali ya."ujar Sophia menunjuk ke atas langit gelap dengan kilauan bintang. Menatapnya seraya tersenyum kecil.
"Ada yang lebih indah dari bintang di sana, Sophia."
Sophia menoleh. Memandang sang pria dengan alis terangkat. "Oh ya? Apakah itu? Apa yang lebih indah dari bintang?"
"Kau."
Sophia terdiam. Lalu perlahan senyum mengembang di wajahnya. Ia bisa merasakan wajahnya memanas dan yakin saat ini wajahnya pasti merah padam seperti udang rebus. Berharap Henry tak akan melihat wajah merah padamnya di kegelapan malam ini. "Kau menggodaku."gumamnya
"Tidak, Sophia. Kau lebih indah dari bintang. Kau gadis tercantik yang pernah aku temui."ujar Henry lembut.
"Dan kau pria terganteng yang pernah aku lihat."sahut Sophia menyeringai.
Henry terkekeh. Ia menatap wajah Sophia. Meski gelap tapi kecantikannya tetap terlihat. Perlahan Henry mengulurkan tangan, mengusap wajah Sophia dengan lembut.
"Henry...."gumam Sophia merasakan desiran aneh saat tangan pria itu mengusap wajahnya.
"Sophia, aku mencintaimu...."
Sophia kembali tersenyum. Membalas tatapannya dengan penuh bahagia. "Aku juga mencintaimu."
"Menikahlah denganku."
"Apa?!"seru Sophia terkejut.
"Ya, Sophia, menikahlah denganku. Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu selamanya."
"Henry...."
Henry menunduk. Mencari sesuatu di bawah tanah dengan tangannya sementara Sophia menatapnya dengan bingung. Lalu ia mengangkat tangan. Ada sebuah rumput di jarinya. Ia melingkarkan rumput itu dan membuat simpul. Lalu menyodorkan pada Sophia.
"Cincin tunangan untukmu. Aku janji akan membelikan cincin yang lebih indah dari ini nanti. Sophia, maukah kau menikah denganku?"tanya Henry menatapnya lembut dan penuh cinta.
Sophia terkesiap kaget. Ia tak menyangka Henry sungguh serius dengan niatnya. Cincin dadakan itu memang sangat sederhana tapi terliha manis di matanya. Sophia tertawa kecil melihat cincin hijau itu. Lalu ia membalas tatapan Henry. "Ya, aku mau."
Henry menyelipkan cincin rumput di jari manisnya. Mengepaskan dengan ukuran jarinya dan membuat simpul erat agar tak jatuh. Lalu ia menyentuh wajah Sophia. Mengecup dahi dan menatapnya.
"Apa kau memang sudah merencanakan ini?"tanya Sophia.
"Tidak."sahut Henry. "Tapi aku serius dengan niatku."
Sophia tersenyum lalu menyandarkan kepala pada bahu Henry. Henry merangkulnya. Bersama mereka kembali menatap bintang di langit dengan tangan saling menggenggam.
"Kau lihat bintang itu? Yang paling berkilau? Dialah saksi pertunangan kita."gumam Henry
Sophia tertawa kecil. "Kau sungguh lucu, Henry. Kita harus memberitahu keluarga kita."
"Ya aku tahu. Mereka pasti senang."
"Aku ingin kita selalu bersama. Aku ingin cerita cinta kita tertulis di bintang itu."
"Ah ternyata kau pun bisa berkata gombal! Bagaimana bisa? Apa kau mau menulis di bintang?"
"Kau pasti tahu lagu kesukaanku....Written in the stars....."gumam Sophia mendongak kepada Henry sambil masih bersandar.
Henry terkekeh.
"Menyanyilah untukku."
"Sophia....kau tahu suaraku jelek."protes Henry
"Siapa yang bilang begitu? Suaramu bagus. Sama seperti penyanyi aslinya. Please..."pinta Sophia dengan nada manja.
Henry mendesah. "Jangan salahkan aku jika telingamu sakit nanti."gumamnya.
Sophia tertawa. "Tidak akan, Henry."
Henry menarik napas lalu ia pun mulai menyanyi :
Stay with me don't fall asleep to soon,
The angels can wait for a moment.
Come real close, forget the world outside,
Tonight we're alone its finally you and I.
It wasn't meant to feel like this, not without you.
Cause when I look at my life,
How the pieces fall into place it just wouldn't rhyme without you.
When I see how my path seems to end up before your face,
The state of my heart,
The place where we are was written in the stars.
"Aku suka setiap kau menyanyikan lagu itu."gumam Sophia.
"Aku siap menyanyi kapanpun kau mau. Saat kita sudah menikah nanti, kau bisa mendengarnya hingga kau bosan dan muak."ujar Henry terkekeh. Ia memeluk dan mencium dahi Sophia lagi.
Tbc
Note : lagu yang dinyanyikan Henry di atas berjudul Written in the star dinyanyikan oleh boyband favorit saya sepanjang masa, WESTLIFE 😁❤️
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top