Chapter 9
Ketika itu aku menyadari maksud senandung ibu.
Menyadari siapa aku?
Tak bisa keluar rumah dan bermain bersama temanku.
Begitu banyak perintah yang aku tak mengerti.
Wajah bapak tua yang akhir-akhir ini sering bertamu terus memandangiku seakan aku bukan manusia.
Pak Waluyo begitu ibu memanggilnya.
Aku juga harus demikian. Padahal aku mau memanggilnya Kakek.
Dia terus merokok. Aku benci bau itu.
Ibu tolong suruh ia keluar, aku tidak tahan.
Banyak yang ingin aku teriakan tetapi..
" Aira, ada yang ingin kau katakan"
Aku takut padanya.
"7 tahun yang lalu, Aku yang pertama menggendongmu" Ujar Pak waluyo
Tawanya lepas seperti orang gila.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top