Chapter 7

Hari ini ibu memarahi nengsih lagi. Padahal aku yang salah. Nengsih kelelahan setelah bekerja membereskan rumah semenjak matahari belum menyapa. Aku hanya membantunya mengelap piring.

"Jangan sampai aku melihat anaku mengerjakan pekerjaan rumah,mengerti" Hardik ibu.

Nengsih menunduk, tidak menangis lagi,mungkin sudah terbiasa.

Aku menyayanginya meskipun kami bukan saudara kandung.

Setelah memarahi nengsih, beliau pasti akan menceramahiku.

"Aira, tidak jera kah?.
Mau ibu kena marah oleh Pak Waluyo lagi. kau harus menjaga badanmu,tidak boleh lecet dan harus sempurna. Sebelum kau mencapai usia dewasamu kau harus sudah mendapatkan ilmu pemikat itu,mengerti."

Tak bisakah aku melewatkan saja masa itu?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top