Chapter 17

Pernah terlintas dalam pikiran, siapa wanita didepanku ini?

Apa dia benar ibu kandungku.

Kenapa dia begitu tega kepadaku.

Aku ingin sekali saja ibu memandangku layaknya seorang ibu kepada anaknya.

Bukan seperti sebuah aset.

Dia tidak peduli apa yang kuiinginkan.

"Aira, kau tidak boleh gagal"

Perintahnya sambil menyuapiku dengan kembang melati.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top