Chapter 13

Nengsih selalu seperti itu.

Berdiam diri memandang langit.

Dia satu-satunya orang yang diperbolehkan berada didekatku.

Tapi selalu asik dengan dunianya sendiri, aku merasa sepi.

Aku terus berbicara padanya, namun diabaikan.

Aku mulai kesal.

Aku beranjak karena lelah diabaikan.

"Sebelas" Ujarnya yang menghentikan laju kakiku.

"Selamat hari lahir"

Aku tertegun.

Wajahku berubah murung, berarti 6 tahun lagi aku akan berumur 17.

Masa yang lebih buruk akan datang.

Nengsih menyuruhku melihat apa yang dipandangnya.

Tetapi yang aku lihat hanya langit yang gelap.

"Itu dirimu"

Aku tidak menyangkalnya.

"Bintang terang disana, aku hadiahkan untukmu"

Tidak, aku takut akan menghisapnya.

Kemudian aku meninggalkannya.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top