One Sided Love Challenge
Satu peraturan kalau kamu mau jadi beta-reader : Kamu berani mengkoreksi, kamu berani memberi contoh. Dan itulah alasan kenapa aku menulis cerita ini.
I am someone beta reader, tapi aku gak berani memperbaiki caranya menjelaskan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Kenapa? Karena aku sendiri gagal dalam menulis romance, secara tidak langsung aku tidak memiliki hak untuk berbicara soal bagaimana caranya menulis cerita romance gadis yang cintanya bertepuk sebelah tangan.
That, as said, sekarang aku memutuskan untuk membuat contohnya. For you, the one who watches anime more than reading novel.
Abbey Nathaniel & Alex Francae
Abbey Nath meregangkan ototnya yang terasa sakit bukan main. Sudah berjam-jam ia duduk di depan komputer, mengetikan laporan status hilangnya gadis kecil di mall terkenal. Orangtuanya belum menerima telepon - hal ini terhitung ganjil mengingat biasanya kalau seorang anak diculik, seseorang akan meminta tebusan segera.
Tentu saja, hal ini membuat Abbey pusing bukan main. Anak hilang, kalau tidak diculik berarti... kemungkinan terburuknya adalah pasangan suami-istri itu harus membayar biaya pemakaman sepulang anak tersayangnya.
Tidak. Abbey menolak fakta itu dan terus berkerja, menyusun laporan anak hilang sebelum akhirnya menutup laptop dengan lelah.
Jam satu siang, dan Abbey belum menyentuh makan siangnya sama sekali. Dia memutuskan untuk istirahat, melangkah keluar melawan arus orang-orang yang sudah sedari tadi melaksanakan istirahat makan siang.
"Abbey!"
Suara pria dari Kantor Petugas Lapangan memanggilnya. Dari sana, pemuda bertubuh tinggi menghampiri Abbey dengan kotak makan siang di tangannya, "Aku baru mau istirahat, yuk bareng!"
"Alex!" Abbey menelan ludah, "Tapi bukannya kamu... em, mau pergi ke TKP siang ini?"
"Ah, gak penting. Yuk!" dia mendesak. "Aku ada sesuatu yang mau dibicarakan sama kamu."
Abbey merasakan wajahnya begitu panas. Dia mengangguk, lalu mengekor di belakang pria itu ke kantin yang sudah mulai sepi. Mereka duduk di pojok, membuka bekal masing-masing. Nyaris tidak ada percakapan di antara mereka, sampai-sampai Abbey berpikir apa mereka seharusnya memilih tempat yang lebih ramai, misalnya di tengah bersama para senior. Tapi tak lama kemudian, Alex memulai perbincangan.
"Kasusmu sedang sulit, ya?"
Abbey menghela nafas panjang, "Ya. Anak kecil. Hilang. Kamu tahu sendiri, kan, kalau tidak ada seseorang yang meminta uang tebusan berarti... kasusnya rumit."
Alex mengerti. Dia mengalihkan pandangan sesaat, memikirkan kalimat yang tepat untuk dikatakan pada Abbey. Tapi pada akhirnya, ia hanya bisa berkata, "Aku turut prihatin,"
"Tidak perlu. Ini kasusku," Abbey melihat makan siang Alex. Daging cincang, telur setengah matang, kacang tumbuk dan saus kacang. "Kau... mau makan itu semua?"
Alex mengangkat bahu, "Kenapa?"
"TKP-mu bukannya... ada yang menemukan anak yang mati beberapa hari yang lalu?" Abbey mengingat pembicaraan orang-orang di luar.
"Alah, sok peduli kamu,"
"Kamu bisa muntah!"
Alex mengangkat bahu, "Heh, petugas kantoran sudah diam saja! Aku ini petugas lapangan!"
"Aku juga pernah! Tiga tahun lamanya aku berkerja lapangan, dan sebagai junior biar kuperingatkan. Kau tidak boleh meremehkan TKP. Kau belum pernah melihat yang terburuk, camkan itu," Abbey menaikkan nadanya. "Kau pernah melihat otak yang tergencet sampai rata? Usus yang terpotong dan tercerai-burai di lantai, bercampur dengan kotoran dan getah pencernaan? Atau apa kamu pernah melihat orang yang setengah membusuk, ditinggali belatung dan--"
Tatapan sombong Alex berubah menjadi tatapan horror. Abbey, merasa sangat bersalah, buru-buru memperbaiki sikapnya, meminta maaf kepada orang-orang yang mendengar kalimat tadi, lalu membisikkan maaf pada Alex.
"Aku mendadak..."
"Maafkan aku. Kau tahu, aku hanya khawatir setengah mati kalau seandainya kau muntah..."
"Yah, trims. Sekarang aku sudah tidak nafsu makan."
Abbey menutup bekal makan siangnya juga. "Kalau begitu, aku juga tidak akan makan. Biar adil."
Daan, aku kena writer block. Ternyata aku juga gak bisa bikin cerita cinta bertepuk sebelah tangan yang bener. Makanya jangan suruh saya baca cerita romance, saya belum bisa membantu kalian >.<
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top