"Ayahku ingin Sarah datang ke rumah."

James yang sedang mengelap gelas di balik meja bar memandangi Melania. Gadis awal tiga puluh tahunan yang sudah dua tahun ini jadi pacarnya.

"Untuk?" Lelaki itu keheranan. Tidak biasanya ayah si pacar ingin menemui adiknya. Apalagi Sarah sangat sibuk dengan urusan kampus.

Pandangan James menyelidik. Melania bergerak gelisah di kursi. Dia tak berani menatap sang kekasih. Tangannya mengusap-usap tengkuk.

"Ayah ... Ayah ingin berkenalan dengan Sarah."

Tangan James berhenti bergerak. Nadanya mendesak Melania. "Bicara yang jelas, Sayang."

"Ayah tertarik dengan Sarah dan ingin melamarnya."

James terperangah. Gelas di tangannya tergelincir. Suara beling beradu lantai kayu terdengar keras memekakkan telinga. Wajah lelaki itu memucat.

Tak mungkin, gumamnya dalam hati. Tak mungkin adikku sendiri akan jadi ibu mertuaku.

-O-