Spoiler pt.4

Ohohooo, jom kita lanjut lagi, yess. Biar makin greget!

31. Judul: Di antara Semesta
Penulis: Sherin Maharani
Kategori: Fiksi Remaja

Blurb:

"Malam itu Semesta ku Hancur,dia melebur bersama angin, meninggal kan jejak luka yang terlalu perih..."

memang benar ada nya,bahwa kehidupan harus terus berjalan,tapi boleh kah jaevan memilih untuk berjalan diantara semesta, diantara kenangan hidup nya dan diantara kenyataan pergi nya

***
_Diantara semesta_

Jaevan Putra Bumantara
"kamu sama indah nya dengan nama mu jae, seindah bumantara" kata dia
dia,yang pernah menjadi bagian dari 2014 milik jaevan,seorang gadis istimewa yang berhasil ditetapkan jaevan sebagai semestanya
"jika aku langit,kamu yang jadi semesta ku ya?" Kata laki-laki itu beberapa tahun lalu,tapi bukankah langit merupakan bagian dari semesta? ya seharusnya begitu,namun sayangnya,sang semesta lebih memilih pergi seorang sendiri,
hanya secerca pamit singkat yang menjadi penutup dari hadir nya,
setelah kepergian nya jaevan jadi paham bahwasanya gadis itu juga seumpama baskara dalam hidup nya,karena perginya menghadirkan kelabu pada Sang Bumantara, yang membuat jaevan sampai sekarang masih senantiasa mendekap sang semesta meski hadir nya kini hanya sebuah luka yang fana, semesta yang senantiasa menemani harinya melalui potongan ingatan yang begitu mampu membuat jaevan terbang,namun tetap saja tak akan pernah mampu membuat jaevan terbang menghampiri sang semesta yang kini telah mencapai surga
"semesta,terbang mu terlalu tinggi sampai rindu ku hanya mampu
terbalas sang angin yang menjelma
menjadi sebuah belati dan kian memberi perih"
sampai akhirnya dia Bumantara yang berselimutkan Megamendung itu tanpa sengaja menemukan rasi Bintang yang teramat terang,tapi sudah seharusnya
dia melihat Bintang-bintang pada kumpulan cahaya terang itu Bukan sosok semesta,Kumpulan Bintang yang tengah jatuh cinta itu harus memilih antara jati dirinya atau hati nya "Bumantara...
jika hadirnya Baskara menjadi siangmu
Boleh kah Hadir ku menjadi Malam untuk mu?"
Bumantara...Berapa kali kau harus kehilangan cahaya itu?

32. Judul: Sejenak
Nama Penulis: mlnchlcgirl
Kategori: fiksi remaja

Blurb:

Sejenak, perempuan berambut sebahu itu memandang langit biru. Dalam benaknya ia mengeluarkan banyak pertanyaan.
Sejenak, perempuan berlesung pipi itu tersenyum miris. Kala apa yang ia impikan dihancurkan oleh orang yang seharusnya mendukung.
Sejenak, Perempuan berhoddie biru itu ragu dengan keputusannya hari ini.

***

Tentang seorang perempuan berusia 17 tahun bernama Arumi yang harus menerima kekerasan hidup dari sang ayah hanya karena trauma yang dimiliki ayahnya. Membuatnya harus selalu siap mental dan fisik kala ayahnya bersikap otoriter dengan kehidupannya. Bahkan ia merelakan impiannya menjadi seorang jurnalis, demi mewujudkan paksaan ayahnya.

Sejenak juga menceritakan tentang Abirandra yang masih terjebak dengan bayang-bayang masa lalunya.

33. Judul: K
Nama Penulis: Khansa Malihah
Kategori: Fiksi Remaja

Blurb:

"Kak, kayaknya kita jodoh, deh. Kakak Mr K aku Miss K."

Keira itu adalah cewek paling konyol yang pernah ditemui oleh Keinan. Cewek yang bisa membuatnya marah sekaligus tersenyum dalam waktu yang nyaris bersamaan. Cewek yang bisa berubah menjadi sebuas beruang dan menjadi semanja kucing rumahan.

Sementara bagi Keira, Keinan adalah cowok yang sudah menjadi bagian dari impiannya semenjak di sekolah dasar. Cowok yang bisa membuatnya berubah dari seorang pecundang menjadi cewek paling bar-bar. Cowok yang juga mengajarkan padanya tentang arti sebuah perjuangan.

"Bangun, mimpimu nggak bakal terwujud kalau kamu tidur terus, Kei!"

***

34. Judul : Guardian Angel
Penulis : Siti Chusnul Khotimah
Kategori : Fiksi Remaja

Blurb :

"Sinarmu menerangi setiap langkah hidupku "

Hidup Sinar seperti potongan Puzzle, rumit, dan penuh teka-teki. Ditambah, dengan kehadiran sosok Paradoks yang suka membuat keonaran.

Tak hanya itu, ia mendapat kiriman bunga Matahari misterius. Guardian Angel. Sinar pikir dari sosok tak bersayap tersebut.

Hidup itu soal gelap dan terang, yang harus menemui titik terang. Namun, apakah Sinar bisa melewati semua rintangan yang ada? Atau justru dia akan terjebak dalam kerumitan Puzzle kehidupannya?

"Tujuan gue, bukan bikin dia jatuh cinta, maupun gue jatuh cinta sama dia. Ada yang lebih penting, cukup hati gue yang tahu."

***

(Cuplikan cerita)

"HALO. HAI. SELAMAT DATANG DI SKY DREAM."

Cowok di atap gedung itu mulai berbicara dengan toak megaphone. Membuat teriakan histeris para gadis-gadis semakin ramai.

"SABAR DAN TENANG. GUE BAKALAN TURUN. MARI KITA KENALAN. TERUTAMA, SAMA CEWEK KEMBANG YANG LAGI JUALAN KEMBANG. AYO KENALAN SAMA GUE."

"Gue nggak kenal sama lo. Dan, gue benci sama kelakuan lo yang tadi. Nggak usah sok keren. Lebih keren Kak Matematika," balas Sinar, melihat tingkah kakak kelasnya itu.

"Lo yakin nggak mau kenalan sama gue? Serius? Nggak nyesel dan rugi? Ya udah nggak apa-apa," kata Paradoks, dengan gaya tengilnya.

"Nggak tertarik! Lo itu cuma cowok tukang cari sensasi, palingan lo itu anak yang nilainya paling rendah di sekolah ini," kata Sinar, perlahan meninggalkan Paradoks.

Paradoks yang mendengar perkataan Sinar hanya tersenyum. Ia sebenarnya sudah menduga gadis itu akan mengatakan hal itu. Makanya, dia tidak kaget lagi.

"Gimana kalo kita bikin kesepakatan? Ada hadiahnya, dan itu nggak sedikit nominalnya," kata Paradoks, tersenyum menyeringai.

Sinar yang mendengar itu, perlahan menoleh. Hadiah. Satu kata itu, bisa dijadikan alasan dirinya untuk kembali berhadapan dengan cowok menyebalkan itu. Walaupun, jujur ia malas berurusan dengan Kakak kelasnya.

"Gimana?" tanya Paradoks lagi.

"Boleh. Tapi, dengan syarat yang bisa menguntungkan kedua belah pihak," kata Sinar, yang sudah berada di hadapan Paradoks.

"Oke,"

"Kalo gitu, persyaratan dari gue. Gue pengin lo buktiin kalo bisa masukin bola basket itu ke ring dari jarak 10 meter, dan mulai besok bantuin gue jualan bunga," kata Sinar, dengan rasa percaya diri karena berpikir Paradoks tidak akan bisa melakukannya.

Gue tahu apa isi kepala lo, siap-siap aja terjebak dalam permainan sendiri, Sinar.

Diam-diam Paradoks tersenyum.

"Oke. Syarat dari gue, lo masuk girlgroup-nya Kenanga. Girls Flowers. Cover dance dan lagu salah satu grup cewek Korea yang ada di hp gue. Kalo berhasil gue bakalan kasih uang 50 juta. Gimana? Deal?" kata Paradoks, sembari tersenyum dengan penuh arti menunjukan sebuah video. Lalu, mengajak Sinar menautkan jari kelingking.

Mendengar perkataan Paradoks, para siswi Sky Dream saling pandang. Tak menyangka, bila cowok itu suka dengan lagu Korea.

Kalo bukan karena Moon'ster, di hp gue nggak bakalan ada video kayak gitu.

Sedang Sinar, terdiam setelah mendengar permintaan dari cowok itu.

Mampus! Gue kan nggak bisa dance. Tapi, demi uang buat biaya ibu. Gue harus bisa!

Namun, ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapat uang sebanyak itu. Walaupun, ia harus berjuang dengan sangat keras.

"Deal."

Paradoks tersenyum dengan hasil kesepakatan itu.

Ucapkan selamat datang pada hal-hal baru yang menantang, tak terduga, serta penuh warna dan berliku. Sinar Mentari Pagi.

35. Judul: KTM "Kosan Tampan Menawan"
Nama Penulis: beautiful_sugar
Kategori: Fiksi Remaja

Blurb:

Di kosan ini, kalian akan menemukan ke-random-an mereka.
Sekumpulan cowok tampan, pintar, ah bonus berdompet tebal. Pewaris tahta berkedok mahasiswa. Pelawak garing berkedok PresMa, Ketua BEM, atau dosen muda.
Di sini, mereka bukan hanya mencari tempat tinggal, tapi juga keluarga kedua, saat jauh dari rumah.

Di saat persahabatan dan kekeluargaan ini ada, apakah hanya akan sekedar menjadi keluarga biasa?

***
"Ya Tuhan, kirimkan lah babu baru di kosan ini, yang sama miskinnya ga papa. Asal aku ga terima baju mahal terus!"

"Adek gue cuma Justin. Gue ga punya adek lain! Justin, tidur sama gue yuk!"

"Heh! Dedek Justin punya gue! Sini tangan kosong kalo berani!"

"Tobat nak, kalian itu mabar pakai WiFi kampus. Ayo ke kosan bapak, kita mabar sampai modar di sana!"

"Baby, kuy ikut endorse! Adek gue sepet amat mukanya hari ini, nih liat, endorse sekalian maskeran!"

"Dek, rebahan aja yuk? Niel keliatan empuk kayak pulau kapuk nih, mumpung ga ada orang di kosan, ga usah masak!"

"Hastagnya ngadi ngadi nih! Mana ada gue kalem, fitnah!"

"Gue emang flower boy, jadi kalo lu sampe rusak bunga gue, ganti 10 juta!"

Dan ... wellcome buat tiga penghuni baru, semoga kalian kuat mental 😶

36. Judul: After Meet You
Penulis: Hafiza Nurfadila
Kategori: Fiksi Remaja

Blurb:

Ini kisah tentang Husen Faharza, cowok biasa yang jatuh cinta pada kakak kelasnya, yaitu Hazel Elfirza. Gadis manis yang suka mojok di perpustakaan dengan tumpukan buku-buku. Gadis yang tak lain dan tak bukan kekasih dari seorang Bima Firmansyah, kapten tim sepak bola.

Bagaimana kisah mereka? Akankah Arza mendapatkan gadis yang dicintainya atau justru malah mendapatkan luka?

Lalu bagaimana dengan Hazel dan Bima? Akankah mereka tetap bersama atau justru malah berpisah karena adanya orang ketiga?

***

Pesan itu sudah terkirim tiga puluh menit yang lalu, tetapi tidak ada balasan dari Hazel. Padahal gadis itu masih aktif. Arza tak henti-hentinya melihat ponsel, siapa tahu sudah ada balasan dari Hazel, tetapi ternyata gadis itu masih belum membalasnya juga.

Apa Arza salah mengirim pesan? Atau Hazel tidak tertarik membalas pesan Arza karena itu terlalu biasa? Sebelumnya dia tak pernah begini, dia tak pernah berharap pesannya akan dibalas, bahkan dia tak pernah memulai sebuah oboran dengan seorang gadis. Jadi, dia bingung bagaimana cara membuka percakapan yang baik dan benar.

Lelaki yang dulunya tak pernah peduli dengan orang-orang sekitarnya, kini overthingking malam-malam hanya karena memikirkan kenapa Hazel tidak membalas pesannya? Dasar payah. Untuk menemani malamnya yang sepi, Arza berjalan ke kamarnya untuk membawa satu bungkus rokok dan satu minuman soda dari kulkas.

Jangan heran, dia memang seorang perokok aktif. Tidak hanya itu, di usianya yang masih remaja, dia juga pecandu minuman bersoda. Kegiatan seperti ini sudah mulai Arza lakukan semenjak hubungan ayah dan ibunya menjadi renggang.

Awalnya Arza merokok hanya ketika dia menyaksikan pertengkaran, atau ketika dia mempunyai beban pikiran, tetapi semakin lama kegiatan merokok seolah menjadi kebiasaan. Entah sampai kapan Arza akan seperti ini, dia belum mempunyai alasan mengapa dia harus berhenti merokok dan mengonsumsi minuman bersoda.

Apa orang tuanya marah karena Arza merokok? Tidak. Bahkan mereka tidak mengetahui bahwa anak semata wayangnya sudah merokok. Mereka sama-sama jarang pulang, hanya satu minggu sekali mereka ada di rumah, entah apa yang mereka lakukan di luar sana. Selama ini, Arza hidup sendiri. Ayah dan ibunya hanya memberikan uang, tetapi mereka tak pernah memberikan perhatian atau kasih sayang. Tak apa, dia sudah biasa sendiri.

Jam sudah menunjukan pukul 01.30 dini hari, satu jam lebih Arza memikirkan hal serecah itu, tetapi dia belum juga mendapatkan jawabannya. Mungkin, sudah saatnya Arza meminta bantuan.  Dia mengeluarkan ponsel dari saku celana boksernya, lalu menghubungi seseorang.

"Ngapain sih nelpon jam segini?" Baru saja telepon diangkat, langsung disambut dengan semprotan.

"Sorry ganggu, tapi ini penting, gue gak bisa nyelesain ini sendirian," jawab Arza.

"Kenapa? Ada masalah apa?" tanya seseorang di ujung sana. Kali ini nada bicaranya sudah lebih bersahabat.

"Cewek kalau gak bales chat, itu kenapa, ya?" tanya Arza dengan nada suara kebingungan.

"What? Lo ganggu tidur gue cuman mau nanyain itu?" Setelah mendengar pertanyaan Arza yang katanya penting itu suara laki-laki di ujung sana naik satu oktaf.

"Iya, emangnya kenapa?" tanya Arza polos.

"Jahanam! Gak penting tau gak? Gak penting! Bye. Gue mau tidur, gak usah ganggu!"

Sebelum Arza menjawab, panggilan sudah terputus. Cowok yang hanya memakai kaos dan bokser itu hanya bisa menatap layar ponselnya dengan perasaan heran. Apa salahnya? Dia hanya bertanya, bukan?

"Dasar sepupu gak guna," desis Arza, lalu dia masuk ke dalam kamarnya. Melemparkan tubuh ke atas kasur, berusaha melupakan pertanyaan mengapa Hazel tak membalas pesannya. Lebih baik dia tanyakan saja langsung pada orangnya besok.

Keesokan harinya, Arza sudah datang pagi-pagi ke sekolah. Tak seperti biasa. Dia datang sepagi itu hanya untuk menunggu Hazel, untuk menanyakan kenapa pesannya tidak dibalas sekalian mengajaknya berkenalan. Saat melihat Hazel turun dari Angkot, jantung Arza berdetak kencang, dia langsung memanggilnya dengan penuh semangat.

"Kak Hazel!" panggil Arza seraya berlari kecil menghampiri gadis itu.

Pagi yang cerah semakin cerah ketika melihat wajah gadis itu. Iya, gadis yang dia temui di perpustakaan, gadis yang dia temui di lapangan dan gadis yang kini milik Bima. Oke, lupakan, anggap saja Bima tak ada, karena sebentar lagi Hazel akan menjadi milik Arza.

Sebentar, apa yang baru saja Arza pikirkan? Apa dia berpikir untuk memiliki gadis ini? Apa dia baru saja berpikir untuk menikung Bima? Tak apa jika itu yang dia inginkan, selama ini Arza tak pernah menginginkan apapun.

Hazel yang merasa namanya dipanggil, langsung menghentikan langkah kakinya lalu menengok ke belakang. Di belakang, sudah berdiri seorang cowok yang tengah tersenyum lebar memamerkan lesung pipi dengan mata berbinar seolah melihat bongkahan berlian.

"Aku Husen Faharza," ujar cowok dengan seragam SMA yang sama dengannya seraya mengulurkan tangan.

Hazel sontak mengerutkan kening tak mengerti. Dia menatap tangan dan wajah Arza bergantian masih dengan tatapan bingung.

"Sorry, tapi gue gak nanya nama lo dan gue gak tau siapa lo, permisi," ujar Hazel lalu pergi sebelum menjabat tangan Arza. 

"Justru karena kakak gak tau siapa aku, makanya tadi aku nyebutin nama. Kata orang, tak kenal maka tak sayang. Jadi, kita harus kenalan biar saling sayang," ujar Arza seraya berjalan di samping Hazel, berusaha mengimbangi langkah gadis itu.

Hazel tak menanggapi ucapan Arza, bahkan gadis itu malah mempercepat langkahnya. Berusaha menghindar.

"Kak, Kakak gak mau ngomong sesuatu gitu? Kakak gak mau kenalan sama aku? Aku Husen Faharza, Kak, aku udah nunggu Kakak dari tadi." Arza terus berbicara meskipun Hazel tak menanggapi.

Mendengar pengakuan kalau dia sudah menunggunya sejak tadi, membuat Hazel merinding, dia jadi berpikiran macam-macam. Selama dia sekolah di SMA garuda, tak ada yang pernah menunggunya kecuali Bima. Hazel terlihat tergesa-gesa menghindari cowok pemilik nama lengkap Husen Faharza itu.

"Kak, semalem aku DM Kakak, tapi kenapa gak dibales, Kak? Padahal aku nungguin, lho."

Hazel berhenti berjalan saat mendengar pengakuan Arza. Ternyata cowok yang terus berbicara di sebelahnya itu adalah orang yang sama dengan yang kemarin malam mengirimkan pesan padanya. "Sebantar, gue gak punya urusan sama lo, kenapa lo ngikutin gue?" tanya Hazel galak dengan tatapan tajam serta wajah judesnya.

"Kan aku udah bilang, aku mau kenalan, Kak, aku Husen Faharza, biasa dipanggil Arza." Lagi-lagi Arza menyodorkan tangannya.

"Kenapa lo mau kenalan sama gue?" tanya Hazel setengah mengintrogasi dengan tatapan penuh selidik.

"Karena mau kenal," jawab Arza asal dengan wajah polos dan senyuman lebar, saat dia tersenyum terlihat dua lesung pipi yang menambah kesan manis dan cute, tetapi dalam kondisi seperti ini, senyuman itu bukannya terlihat manis malah terlihat menakutkan.

Hazel tampak terdiam beberapa saat. "Oke, lo udah tahu nama gue dan gue udah tau nama lo, jadi berhenti ikutin gue." Setelah mengatakan itu, dia kembali berjalan meninggalkan Arza tanpa menjabat tangannya terlebih dahulu.

"Tapi kak ... kita belum salaman! Tapi gapapa deh, aku Husen Faharza, anak  sebelas IPA-3, jangan lupa ya, Kak!" ujar Arza setengah berteriak dengan wajah semringahnya.

37. Judul: SKYZOIFRIENDIA
Penulis: Alwi Nurhafi
Kategori: Fiksi remaja

Blurb:

"Aku bahagia dan aku baik-baik saja."

Satu kalimat yang sering kali Zoita Marea ucapkan, di saat orang-orang di sekelilingnya mulai bertanya tentang kondisinya. Ia hanya gadis tujuh belas tahun yang begitu mencintai ayah dan ibunya. Walaupun, apa yang dilakukan sang ibu kepadanya acap kali menciptakan dongkol dalam hati.

Ingin tahu kisah selanjutnya? Ikuti terus cerita tentang gadis manis yang jauh dari kata sempurna ini hanya di wattpad AyElVi!😉

38. Judul: I Am Here, Queen!
Penulis: Ulfa Khairina
Katagori: Horor

*Blurb:*

Qian mencium ketidakberesen dengan Mamanya setelah Papa meninggal. Hidupnya mendadak turun ke kelas yang tidak dia inginkan. Pindah dari rumah kenangan, ditinggalkan oleh pacarnya, bahkan mengalami teror-teror aneh melalui mimpi.

Masalah belum selesai. Queen, adik bungsunya kerap menghilang. Sampai akhirnya dia berkenalan dengan kurir yang mengatakan rumah mereka sedang dikuasai oleh masa lalu penghuni sebelumnya. Berdua dengan sang kurir Qian menyelidiki keanehan di rumah itu.

Sampai sesuatu yang tidak akan pernah dia percayai dan terima terkuak. Semua ada kaitan dengan Mamanya dan Quilo.

Kebenaran apakah yang terungkap? Mampukah Qian bertahan di saat dia harus berdiri sendiri tanpa dukungan?

39. Judul: In Memory; 2021
Nama penulis: Dewi Rahayu
Kategori: fiksi remaja-angst

Blurb:

Ada 3 cinta yang di tolak Tuhan dan manusia:
1. Cinta beda agama
2. Cinta sesama Jenis
3. Cinta sedarah

Tuhan memberikan cinta kepada setiap insan dan tentunya manusia memiliki batasan dalam percintaannya. Ada banyak yang mengatakan bahwa mencintai itu butuh perjuangan agar tercapainya kesempurnaan, tapi Yara memilih berhenti berjuang, bukan karena tak cinta tapi ia tau perasaanya salah

"jangan sok akrab, gua najis punya kembaran hina kayak lo!"
.
.
"Raka, maaf ya atas perasaan yang aku punya bukan sebagai adik ke kakak pada umumnya, tapi ini lebih ke perasaan gadis terhadap pria nya, sehat sehat terus ya, aku harap kehidupan selanjutnya itu ada dan kita dilahirkan di rahim yang berbeda"
.
.
"Yara bangun Yar, jangan tinggalin gua! gua juga cinta sama lo Yara!!! please wake up!!"

"Raka sadar! dia adik kembar kamu! liat akibat perasaan hina kalian?!! kalian di azab Raka, Yara gak mungkin bangun lagi! Tuhan murka! saudara itu gak bisa saling jatuh cinta!" Nathan mengguncang kuat bahu adiknya, menamparnya bolak balik agar sang adik sadar bahwasanya perasaan Raka dan Yara adalah salah dan dosa besar.

40. Judul: REBUTAN GURU TAMPAN
Nama Penulis: Anita Fitri Rahayu
Kategori: Fiksi Remaja

Blurb:

Guru. Digugu dan ditiru. Namun, bagaimana jika diganggu dan dirayu? Seperti siswi SMA ini yang berambisi mendapatkan guru Bahasa Indonesia di sekolahnya. Namun, berita pahit tersebar ketika pria es yang dikaguminya merupakan tunangan sang kakak.

Akankah gadis itu melepaskan orang yang dicintainya demi saudaranya yang sakit-sakitan? Atau memihak pada keegoisan? Ikuti perjuangan Diandra Danendra, gadis dengan seribu kekonyolan dalam hidupnya.

***

“Diandra, jaga sikap kamu. Jangan malu-maluin kakak, ya!”

“Apa Kakak gak malu ngerebut gebetan adik Kakak sendiri?”

“Dii ....”

Terlahir dalam satu ginjal membuat Diandra harus banyak-banyak berkorban demi kesehatan kakak semata wayangnya. Melihat kondisi Dira yang semakin hari semakin memburuk, Diandra merasa egois bila selalu mendahulukan keinginannya tanpa memerdulikan perasaan kakaknya.

“Tapi kenapa harus Pak Damar, Kak? Kenapa mesti cowok idaman Dian?”

“Kakak gak sesempurna kamu Dian, gak semua pria bisa menerima kekurangan kakak. Kamu bisa dapetin cowok yang lebih baik dari Pak Damar.”

Bibir Diandra mengatup seketika. Kalimat yang terucap dari mulut Dira itu telah menyadarkan sekaligus menyakiti hatinya.

“Nanti Dian bakal anter Kak Dira cuci darah. Oke?”

Diandra merubah mimik wajahnya lebih sumringah. Bagaimanapun juga, ia harus mengesampingkan egonya. Menyalurkan semangat untuk sang kakak adalah sebuah kewajiban yang harus Diandra lakukan. Gadis itu kemudian memeluk tubuh kakaknya sangat erat. Pandangannya seketika mengabur ketika bayangan buruk tentang Dira menghantui pikiran.

“Di, izinin kakak bahagia, ya? Sekali aja. Bisa, ‘kan?”

Jika sudah begini, Diandra semakin tidak tega melihat wajah pucat sang kakak yang hanya terlapisi sedikit polesan make up.

“Apa pun untuk kakakku yang paling cantek!” jawab Diandra sengaja menggoda Dira dan membuat pipi wanita itu merona.

Sontak hal itu membuat Dira tersenyum bahagia. “Lupain Pak Damar, ya?”

***

Yeay! 40 judul yang semuanya menarik pakek banget.

Memilih di antara cerita cerita yang keren, itu beneran bikin Eneng dilema. Kayak disuruh milih antara Jeno atau Jaehyun, tapi hati juga terus oleng ke Haechan sama Jaemin.

Eneng kudu eottoke? T_T

Let'sLove,
Neng Geulis

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top