Apa aku lupa apa?
Apa yang sudah kulupa dari wajahmu?
Mata hitam legam macam jelaga,
yang mengupas beringas jiwa sampai telanjang?
Rahang tegas dengan jenggot tipis selaras,
tempat dimana jari-jarimu menemukan tempat paling nyaman?
Tapi, bukankah jemariku juga ingin ada di sana?
Dalam sentuhan teraman dari angan yang seringkali menyilap?
Apa yang kulupa dari tubuhmu?
Aroma tembakau yang merunjam penciuman,
mencagar kuat lavender dan ketumbar yang juga ingin menguar.
Ragamu mungkin tak setegar karang,
tapi kutahu bahumu adalah tempat bersandar paling selesa
Lantas apalagi?
Apalagi yang membuatku ingin mabuk menghidu aromamu?
Menggayang, melayang, hilang ingatan.
Merasai penjara tempat hatiku tertawan.
Kamulah larik puisi yang tak sempat kuselesaikan
Bait alpa yang tak pernah luang mencumbu omega
Terserak di antara seliweran aksara penalaran.
Definisi dari semua cinta,
merah cerah membara yang tak sudi mengenal magenta
Pun merah jambu mengabu yang malu-malu
Jadi, apa yang kulupakan?
.
.
.
***
.
.
This is part of my story published on Novel Nusantara, Stupid Cupid keping 16.
Link is in my bio.
Untuk beberapa alasan, mungkin belum akan update dulu.
I thought, it's not a problem to share some here ^^
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top