12 | Clarification

Sebenarnya, yang membuat berita foto syur tersebut menjadi heboh dan viral, karena tittle Nirmala yang merupakan karyawan PSSI.

Ditambah, akhir-akhir ini dia sering dibicarakan oleh fans-fans Timnas karena dekat bahkan menjalin hubungan dengan salah satu pemain keturunan. Jika Nirmala bukan siapa-siapa, mungkin beritanya tidak akan separah itu hingga berhasil masuk ke akun gosip terkenal macam Lambe Turah.

Seharian Nirmala mengurung diri di kamar. Kepalanya pun lama-lama pusing karena terus-terusan berbaring sembari melihat atas plafon tanpa ada gairah hidup.

Bukannya Nirmala lemah dan manja. Dia cukup terpukul, merasa syok, tidak menyangka hal ini akan terjadi di hidupnya. Apa alasan si pelaku melakukan itu padanya? Apakah karena dendam? Sakit hati atau apa? Bahkan Nirmala saja tidak sempat memikirkan siapa pelakunya.

Soal Nathan, cowok itu ternyata benar-benar datang ke Bogor. Dia terbang tak lama setelah mereka selesai bertelepon. Tante Melinda dan Om Romejo mengizinkannya selama Nathan berjanji bisa menjaga dirinya sendiri. Beruntung, Nirmala gercep dan meminta Papa untuk menjemput Nathan di bandara dan sebisa mungkin menyembunyikan cowok itu dari orang-orang yang mungkin saja mengenalnya.

Sehari berjalan begitu lambat. Progres untuk menyelidiki siapa pelaku penyebaran foto-foto itu akhirnya membuahkan hasil di hari berikutnya. Foto asli (sebelum di edit) akhirnya ditemukan juga, sehingga bisa dijadikannya sebagai barang bukti. Dan siapa yang mengunggah foto itu saat ini masih dalam pencarian oleh kepolisian. Terima kasih pada Om Tantion yang punya channel orang-orang di kepolisian, sehingga kasusnya bisa berjalan dan ber-progres dengan baik.

Namun apakah semuanya berjalan baik-baik saja?

Tidak.

Sehari setelah foto-foto itu tersebar, muncul sebuah video amatir yang merekam seseorang tengah mengemudikan mobil seraya berbicara suatu hal. Setelah diselidiki, isi percakapannya adalah;

“Kamu tau gak? Aku tuh sebenernya kerja di sini gak ngerti apa-apa soal bola. Kerja juga palingan cuma ngatur sama ngawas jalannya kegiatan. Sisanya paling caper dikit ke semua staf, terus ke pelatih, baru deh bisa akrab sama para pemain.

Asli yaa, mereka itu semua pada asik, staf-staf pada gak jaim dan mau mengayomi aku yang masih baru waktu itu. Terus juga para pemain sampai pelatih punya chemistry yang bagus, jadi kita enjoy aja gitu kerja bareng mereka.

Terus mereka juga kayak temen tongkrongan, suka bercanda. Untuk ukuran cewek pada umumnya sih kayaknya agak susah buat bisa ngimbangin candaannya. Apalagi kalo cewek-cewek yang gampang baper gitu kayaknya gak cocok.

Beda sama aku. Aku orangnya gak gampang baper, jadi ya cepet akrab sama mereka. Apalagi sama para pemain. Wah, asli sih, seru banget! Mereka kocak-kocak! Belum lagi baru-baru ini aku lagi deket sama salah satu pemain. You know lah!”

Video itu memperlihatkan dirinya yang sedang menyetir dan berbicara. Namun karena pergerakan kamera yang kurang jelas sehingga hanya menampilkan sebentar wajahnya, lalu sisanya hanya menyorot bagian tubuh sampai lehernya saja. Suaranya pun, suara dia.

Namun sumpah demi Tuhan dia tidak pernah berbicara seperti itu!

Cukup lama dia memperhatikan video tersebut, hingga akhirnya dia tersadar jika itu adalah waktu di mana dia mau makan siang sehabis rapat mingguan di kantor. Nirmala ingat sekali siapa orang yang bersamanya saat itu.

Dian.

Si karyawan masa coba yang akhir-akhir ini lagi dekat dengannya.

Lagi-lagi Nirmala merasa syok. Dia mencoba menghubungi Dian, namun anehnya dia seperti diblok olehnya. Shania, adiknya mencoba untuk menghubunginya dengan nomornya tapi tidak ada respon. Hal itu membuat Nirmala semakin stress.

Belum lagi respon para netizen yang benar-benar memborbardir Nirmala dengan ketikan-ketikan jahat yang berhasil membuat cewek itu menangis sejadi-jadinya.

Ada yang bilang dia cewek perek-cewek pick me, ada yang bilang ‘kasian Nathan dapet barang bekas’, ada juga yang bilang ‘seronde gocap dapet, gak?’. Bahkan dia juga menemukan komentar-komentar body shaming yang menjelek-jelekkan tubuh di foto tersebut. Padahal itu bukan tubuh Nirmala, tapi entah kenapa itu tetap menyakitinya.

“Mala.”

Lamunan Nirmala yang menatap langit-langit kamar buyar saat mendengar seseorang memanggilnya dari luar kamar.

“Iya, masuk, Nathan.”

Tak butuh waktu lama, pintu itu terbuka menampilkan sosok Nathan yang membawa nampan berisi mangkuk dan piring. Tak lupa, botol air yang diselipkan di keteknya.

Nirmala tersenyum. “You don’t have to do this, Naith,” ucapnya. Lalu bangkit dari posisi tidurnya, dan duduk bersandar di kepala ranjang.

Your Mama ask me to do this. So ... Enjoy your meal.” Nathan tersenyum.

Nirmala mengambil meja lipat (yang biasa dia gunakan untuk tempat laptop) dan membiarkan Nathan menaruh nampan di atasnya. “Kamu sudah makan?” tanya Nirmala.

Cewek itu memberikan gestur pada cowok itu untuk di duduk dekatnya. Menemaninya makan.

Nathan mengangguk. “Sudah. With your Papa and Devi.”

Nirmala hanya mengangguk. Ini sudah 3 hari Nathan menginap di rumahnya. Papa memaksa cowok itu untuk tinggal, karena merasa di rumahnya lebih aman ketimbang hotel. Toh, di rumah mereka juga kebetulan terdapat dua kamar tamu dengan fasilitas lengkap dan kamar mandi bertoilet duduk, sehingga tidak menyulitkan Nathan yang pada dasarnya kesulitan untuk berjongkok.

“Sania already found the video from the dash cam. Lucky for that, it’s really match.”

Yeah. Video viral yang mencap dirinya cewek pick me, cewek kegatelan dan lain-lain akhirnya bisa dibantah dengan bukti rekaman dash cam yang terpasang di Ijo. Entah pelakunya yang goblok atau gimana, yang jelas kebenaran akan segera terungkap.

They said, you have to give clarification tonight or at least tomorrow. Your Papa wants you get clear as soon as possible.”

Yeah. Selama ini dia hanya diam. Bahkan karena diamnya ini, akun Instagram Shania kena getahnya. Nathan pun harus membatasi komentar di seluruh postingannya. Lantaran netizen bingung ingin menghujat di akun siapa, sebab akun Nirmala masih di non-aktifkan.

Yeah. I will.

Nathan mengelus kepala Nirmala dengan lembut. “Finally you can go back to work,” ucapnya. Sebab merasa kasihan melihat cewek itu yang hanya diam saja tanpa ada gairah hidup. “You finally can back to your life.”

Namun sayangnya, Nirmala tidak membalas kalimat Nathan dengan ekspresi senang. “Naith, I’m not that strong enough for this. I decided to resign from PSSI.

* * *

Halo. Ini Nirmala Lazuli. Maaf sebelumnya saya tidak memberikan pernyataan apapun tentang masalah yang menimpa saya, dan tentunya mungkin mengganggu beberapa netizen di luar sana.

Terkait foto syur yang mencemari nama baik saya, itu sudah dipastikan adalah berupa editan. Bahkan sudah terverifikasi oleh kepolisian jika pelaku penyebaran foto-foto tersebut mengedit menggunakan wajah saya untuk hal-hal yang tidak senonoh tersebut.

Berikutnya, yaitu video yang di mana saya tertangkap tengah membicarakan beberapa hal yang mungkin bagi sebagian orang akan risih dan kurang suka. Namun perlu saya luruskan, jika lagi-lagi video tersebut adalah hoax. Orang yang yang ada di video itu memang saya, namun apa yang saya bicarakan itu tidak benar, pelaku telah mengedit video tersebut sedemikian rupa dengan menggunakan suara AI. Mungkin setelah ini selesai, kalian bisa melihat buktinya di slide berikutnya yang merupakan video rekaman dari dash cam di mobil saya. Di sana juga terekam sang pelaku, namun untuk kenyamanan bersama saya samarkan wajahnya.

Mungkin sekian yang bisa saya sampaikan. Selebihnya saya mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan. Terima kasih.

Begitu.

Padat. Terlampir. Sangat jelas.

Tidak peduli jika orang-orang menganggap ini berlebihan hingga membawa masalah ini ke ranah hukum (khususnya untuk yang kasus pertama).

Papa menyayangi ketiga anaknya melebihi hidupnya. Itu yang Nirmala tahu selama 22 tahun dia hidup di balik punggung Papa. Pria itu akan melakukan apapun untuk putrinya, baik itu susah ataupun mudah. Itu sebabnya dia tidak menganggap remeh hal ini begitu saja.

Akhirnya akun Instagram Nirmala kembali dibuka. Cewek itu mengarsip semua postingan dan menghapus highlight story-nya. Menyisakan satu postingan terbaru yang berupa klarifikasi tentang dua masalah besar yang menimpanya akhir-akhir ini. Bagaikan serangan fajar, dalam hitungan menit, akunnya langsung diserbu banyak orang.

Nirmala tidak peduli. Dia mematikan ponselnya dan membiarkan orang-orang berpendapat apapun yang mereka inginkan.

Feel free?” tanya Nathan. Cowok itu datang mendekat seraya menyerahkan sebotol air mineral yang telah dia buka.

Indeed.” Nirmala menerima pemberian cowok itu dan meneguknya sejenak. Meredakan tenggorokannya yang terasa kering. Ini semua bisa berlalu berkat keluarganya dan juga Nathan.

Cewek itu tidak menyangka dengan semua effort yang diberikan oleh cowok itu. Mulai dari menyusulnya ke Bogor, melupakan jadwal penerbangannya yang akan kembali ke Belanda. Beradaptasi di lingkungan rumahnya yang mungkin dia yakin sekali dia merasa struggling dengan semuanya. Namun Nathan masih bisa memberikan senyuman terbaik untuknya.

Kalau kata Amel yang ikut menemaninya di hari pertama adalah; “Ijo neon, Cok. Sikat!”

Thank you, Naith. Actually I can’t describe how I’m feeling. But, the way you come. Here to my house, accompany me, support me, and treat me right. I think this is the right time for me to start ... Well, you know ... to love you. I guess.”

Nathan terdiam. Dia mengerjapkan matanya berkali-kali. Terlihat tidak percaya dengan apa yang barusan Nirmala katakan.

Nirmala mencoba untuk memberanikan diri menatap langsung mata hazel tersebut. Dikarenakan mereka tengah berada di halaman samping rumah, yang langsung terkena pancaran sinar matahari, membuat mata tersebut terlihat lebih terang dari sebelumnya. “Thank you for loving me. Now let me try to loving you with the way I am.”

Senyuman manis muncul di sudut bibir cowok itu. Nathan mendekat. Kalau dilihat dari gesturnya sepertinya akan melakukan sesuatu. Buru-buru Nirmala mengangkat kedua tangannya untuk menahan dada bidangnya. “No! Do not kiss me or I hit your face without mercy!”

Nathan terdiam selama beberapa detik, hingga kemudian dia terkekeh. “I just wanna hug you,” ucapnya. Lalu tak lama cowok itu benar-benar memeluknya. Cukup lama hingga, kemudian suara dehaman Papa menginterupsi kegiatan mereka.

Nirmala langsung melepas pelukan tersebut, dan melotot menatap Papa.

“Awas ketauan Mama!” ucap Papa dengan wajah masam. Lalu pergi meninggalkan mereka.

Sejauh ini yang tahu hubungan mereka dari pihak Nirmala hanyalah Papa dan Sania. Mama (apalagi Devi yang masih SD) tidak tahu. Nirmala belum berani bilang karena pemikiran Mama masih terlalu kolot untuk menerima orang bule, apalagi yang beda agama. Berbeda dengan keluarga Nathan yang lebih terbuka dan merasa tidak keberatan saat tahu Nirmala dan Nathan berbeda agama.

Dari situ Nirmala paham, kenapa cewek Indonesia lebih suka nyari pasangan bule. Karena mereka hanya perlu menikahi anaknya. Bukan keluarganya.

Loh, kok jadi bahas nikahan?

* * *

“Eh, bro. Ini mantan lu, kan?”

Teman samping mejanya tiba-tiba mendekat. Sedetik kemudian menyodorkan ponselnya tepat di hadapan wajahnya. Zayan berdecak, rasa nyeri di rahangnya masih sedikit terasa saat cowok itu mencoba menoleh dan melihat layar ponsel milik Malik.

Zayan memperhatikan video tersebut. Itu hanya foto jedag-jedug dari pemain Timnas dan pasangannya yang sekarang sedang trending perkara lolos putaran kedua kualifikasi piala dunia. “Apaan sih? Itu cuma video anak-anak Timnas!”

“Bentar dulu. Liat yang terakhir!”

Baru saja Malik mengatakan hal tersebut, benar saja, di durasi detik-detik terakhir muncul foto sepasang kekasih yang Zayan kenal betul salah satunya. Mata Zayan sontak melotot dan mengambil alih ponsel tersebut.

“Nirmala?! Ini editan?” tanya Zayan. Dia menonton ulang video tersebut, dan mem-pause saat foto Nirmala muncul. Di foto tersebut cewek itu mengenakan kebaya modern dengan rambut disanggul sederhana, membiarkan beberapa helai rambut di keningnya terjatuh yang membuatnya terlihat begitu mempesona. Di sampingnya berdiri seorang pria yang sudah tidak asing lagi bagi Zayan yang kemarin nobar bola di salah satu kafe dekat kantornya.

“Kayaknya bukan. Itu diambil dari acara kondangan gitu. Liat aja di caption-nya.”

Mata Zayan langsung membaca caption singkat yang menjelaskan jika foto-foto itu diambil dari acara pernikahan salah satu pemain.

“Gacor juga tuh, mantan lu. Beres putus dapet yang lebih oke.”

Zayan mendesis tidak suka. Dia masih ingat, kejadian memalukan di mana dia jatuh pingsan setelah mendapatkan tinju keras dari seorang pria yang bahkan dia tidak ingat bagaimana wajahnya. Setelah itu, hubungannya dengan Nirmala benar-benar berakhir. Cowok itu mencoba menghubunginya, namun rupanya semua kontak dan media sosialnya sudah cewek itu blokir. Ingin rasanya Zayan samperin ke kosannya, tapi entah kenapa dirinya merasa gentar.

Buju buneng! Nathan Tjoe A On, Cok! Apa kagak jiper lu masih berharap?” tanya Malik menyindirnya. Sedangkan Zayan kini berlanjut membaca komentar-komentar yang kebanyakan membicarakan Nirmala dan Nathan.

“Lagian lu udah dapet spek bidadari kek gitu malah jajan sama LC!”

“...”

“Yaah, meskipun kalo kata orang-orang, percuma cantik tapi gak menyenangkan juga ujung-ujungnya putus.”

Zayan mengembalikan ponsel Malik. Dia masih merasa jengkel. Kenapa Nirmala terlihat baik-baik saja? Padahal selama dua tahun dia mengenalnya, seharusnya cewek itu akan kesulitan untuk melupakannya. Mengingat, Nirmala adalah sejenis cewek bucin bodoh yang dirayu sedikit dengan silatan lidah, akan bertekuk lutut untuknya. Apakah sebelum mereka putus, cewek itu sudah dekat dengan pemain bola tersebut?

Nirmala kan, kerja di PSSI. Siapa tahu dia bekerja bersama Timnas laki-laki dan dekat dengan salah satu pemain.

“Btw, lu akhir-akhir ini kemana-mana pake motor mulu. Sedan lu kemana?” tanya Malik. Membuat Zayan tersadar jika banyak hal berubah sejak kandasnya hubungannya dengan Nirmala.

“Dijual.”

“Walah! Jatuh miskin, lu?” ledek Malik. Tapi tidak Zayan hiraukan.

Pikirannya sibuk memikirkan Nirmala. Dia belum bisa menerima kenyataan jika dia putus dengan cewek itu. Banyak cara yang sudah Zayan coba untuk menghubunginya. Sudah banyak akun dia buat untuk mengirimnya pesan DM. Hingga kemudian secara mendadak akunnya menghilang. Nirmala menon-aktifkan akun Instagramnya. Twitternya tidak ada respon. Semua media sosialnya pun juga samanya. Dia juga menghubungi nomor WhatsApp-nya, pasti akan berakhir di-blokir.

Hingga kemudian, keesokan harinya Zayan pulang ke rumahnya dalam keadaan sedikit pengar akibat pengaruh minuman alkohol yang dia minum bersama teman-temannya. Dia membuka ponselnya untuk mengecek beberapa pesan masuk, dan juga notif Instagram-nya yang terdapat beberapa temannya yang menandai akunnya pada story mereka.

Namun bukannya melakukan repost, dia justru malah melihat akun dengan username Nathantjoeaon baru saja memperbarui story exclusif.

Iya, saking Zayan penasaran dengan Nirmala kemarin, dia sampai berlangganan exclusif pada pria keturunan Belanda tersebut.

Rasa kesal Zayan mendadak muncul saat melihat status tersebut. Hanya sebuah foto yang menampilkan kursi santai dengan pemandangan pinggir pantai dan sunset. Tapi fokus cowok itu bukanlah pemandangan yang disuguhkan, melainkan tas ransel bermerek Fjallraven Kanken bewarna mustard yang terdapat banyak pin hiasan di depannya.

Itu tas Nirmala. Zayan ingat betul, Nirmala selalu membawa tas itu setiap trip atau liburan.

Sial.

Entah ini pengaruh alkohol atau apa, tapi yang jelas rasa benci dirinya pada Nirmala meluap. Dia melakukan hal yang benar-benar diluar hati nuraninya. Dia membuka aplikasi X dan tanpa berpikir panjang, cowok itu mengunggah foto tak senonoh hasil editannya dengan menulis caption singkat serta secuil informasi tentang Nirmala.

“Lo pantes dapatkan ini, sayang.”

* * *

Note:

Terima kasih sudah mau membaca. Jangan lupa tinggalkan jejak.

Sincerely, Nanda.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top