spesial ultah Toma
Pengumuman mengenai album EinsatZ membuat para penggemar źooļ heboh.
Walaupun begitu Ryo tidak mengizinkan mereka untuk senang dengan komentar-komentar baik dari penggemar mereka.
Yah Ryo tidak pernah membiarkan mereka bersenang-senang dengan bebas sih.. zool yang malang :")
Demi mempromosikan album mereka ŹOOĻ melakukan berbagai macam pekerjaan.
Dimulai dari mengisi cover sebuah majalah terkenal, menyanyikan salah satu lagu mereka 4-ROAR agar penggemar makim bersemangat mendengar lagu-lagu baru mereka yang ada di album, Haruka mengisi sebuah acara radio.
Dan pacarmu Toma. Ryo memaksanya untuk bekerja pagi hingga malam, karena posisinya sebagai leader ŹOOĻ dia memiliki tangung jawab yang besar.
Bahkan besok di hari ulang tahunnya. Rencana kalian untuk merayakannya bersama seharian, gagal karena ulah pamanmu dan bisnisnya. Besok pun dia harus bekerja seharian penuh.
Kau hanya bisa menonton acara-acara TV yang mereka isi. Ryo tidak mengizinkanmu untuk menemui pacarmu, karena jika ada skandal di saat seperti ini, bisa berdampak buruk pada penjualan album begitu pula reputasi zool.
Kau pun tahu betapa bahayanya sebuah skandal, karena itu meski serindu apapun dirimu pada Toma. Kau harus menahannya, berpura-pura tersenyum saat melihatnya harus bekerja dengan seorang model cantik.
Sebagai seorang profesional kau harus membuang perasaanmu, jangan sampai kehidupan pribadimu menganggu pekerjaanmu.
Namun yang namanya cinta juga tidak bisa ditahan. Hatimu terasa tercabik-cabik melihatnya dekat dengan wanita lain, walaupun kau tau itu hanya untuk menaikan ranting acara.
Bosan berdiam diri di apartementmu, kau memutuskan untuk berjalan-jalan diluar menghirup udara segar.
Sepanjang perjalanan kau dapat mendengar gadis-gadis pengemar Toma membicarakan dirinya. Bagaimana tidak, ini ulang tahunnya.
"Kalau gk salah malam ini dia harus menghadiri acara selamat ulang tahun."
"Demi meningkatkan rasa pendekatan kepara fans, Ryo membuat acara khusus sebelum ulang tahunnya."
Bantinmu, mengingat kembali jadwal menyebalkan yang diatur oleh pamanmu itu. Gara-gara hal itu kau jadi sulit menghabiskan waktu bersama.
"Walaupun aku tau ini demi karirnya, tapi masa sampe sebulan aku sebagai pacarnya tidak bisa bertemu sama sekali," bantin mu kesal.
Karena kau sudah lelah berjalan-jalan keliling tanpa melakukan apapun, kau pun memutuskan untuk pergi makan ke kedai soba Toma mengajakmu waktu itu.
Cring.
Bel di atas pintu berbunyi begitu kau membuka pintu kedai. Pengawai disana menyambutmu dengan... dingin.
"Gaku apa begini cara kerja seorang profesional," sarkasmu pada Gaku.
"Hish kau dan Tenn gk ada bedanya, sama-sama mulutnya tajam."
"Itusih kaunya aja kerja gk becus."
"Kadang aku merasa kau Tenn tapi versi cewe.. ya walaupun aku yakin Tenn bakal lebih imut kalau jadi cewe," ucap Gaku.
"Haha.. kenyataan emang menyakitkan, seperti kau ditolak dua kali dalam waktu 5 menit," balasmu.
Rasanya ada panah menancap di jantung Gaku. Dengan perasaan sakit hati dia mempersilahkanmu untuk duduk.
"Heran kenapa Tsumugi mau temanan denganmu," ucap Gaku pelan namun masih bisa didengar olehmu.
"Heran kenapa pria no 1 yang diidamkan wanita bisa ditolak 2 kali dalam 5 menit."
"Ugh kau sangat menyebalkan kau tau."
"Kau sangat tidak profesional kau tau, cepat bawakan aku soba."
Walau wajahmu tersenyum, kau tidak bisa menutupi aura kekesalanmu. Gaku segera berlari menghindari dari sana sebelum dia menjadi tempat pelampiasan amarahmu. Cukup dia disakiti oleh Tsumugi dan Tenn aja.
Kau agak kesel karena Gaku meninggalkanmu, tidak ada yang bisa dijadikan tempat pelampiasan kekesalanmu.
"Haaahhh aku rindu Toma," keluhmu.
"A-aku juga," sahut sebuah suara dari belakangmu.
Kau menoleh dan melihat Toma yang wajahnya merah sambil memalingkan mukanya dan menutupi mulutnya dengan lengannya.
"Toma.." ucapmu terkejut, namun kau berusaha untuk tidak berteriak.
Toma menutupi wajahnya sebentar, untuk menutupi wajah tomatnya. Dia lalu menatapmu dengan tajam.
"(Y/n)."
"Y-ya," ucapmu agak gugup.
Toma mengambil tanganmu, lalu menarik dirimu mendekat kedirinya.
"Ikut aku," ucap Toma tegas.
Kau membiarkan dia menarik dirimu. Sudah lama rasanya sejak terakhir kali kalian bertatapan muka.
". . . Harus banget tebar mesra di depanku apa," ucap Gaku dari kejauhan melihat pasangan itu.
Kau dan Toma terus berjalan, entah kemana Toma membawamu pergi. Kau ingin bertanya namun suaramu tidak mau keluar. Entah kenapa Toma terasa berbeda hari ini.
Kalian pun sampai di suatu tempat yang sepi. Toma melepaskan gengaman tangannya darimu, dia kemudian berbalik kearahmu.
"(Y/n) aku mencintaimu," ucap Toma tiba-tiba.
Rasanya jantungmu berdebar-debar hingga kau lupa untuk memasang pokerfacemu. Wajahmu memerah akibat pernyataan tiba-tiba dari pacarmu ini.
"A-apasih tiba-tiba."
Toma melangkah maju, dia lalu memeluk dirimu. Wajahmu semakin memerah akibat kelakuan Toma yang beda dari biasanya.
"Biasanya dia sangat malu-malu, apa ajaran Torao ya... yah gk buruk juga sih," benakmu.
"(Y/n) aku mencintaimu jangan putuskan aku," ucap Toma masih memelukmu.
"Hah siapa yang mau memutuskanmu?" Ucapmu heran.
"Kata Ryo-san.. jika aku tidak kerja dengan benar kau akan meninggalkanku, selama sebulan ini aku bekerja keras tapi kau tetap tidak menemuiku."
"Om sialan itu," keselmu dalam hati.
"Toma aku mencintaimu, tidak mungkin aku akan meninggalkanmu," ucapmu menenangkan Toma.
"Ugh rindu.. aku rindu banget, kenapa kau tidak menghubungiku?" Ucap Toma mengeratkan pelukannya padamu.
"Haha maaf ya, kau pria dewasa tapi kelakuanmu mirip remaja mabuk cinta ya."
"Itu salahmu karena membuatku mabuk cinta... ugh rasanya bisa gila aku membayangkan kau meninggalkanku."
"Haha tenang ok, kau milikku dan aku milikmu, besok kau ulang tahun kan? Kau mau hadiah apa akan kuberi apa saja."
"Apa saja," ucap Toma melepaskan dirinya dari pelukanmu.
Entah kenapa firasatmu menjadi buruk.
Toma mengambil tanganmu, lalu menciumnya. Dia kemudian mengusap tanganmu pelan terhadap pipinya.
"Kutunggu hadiah darimu nanti malam~" ucap Toma dengan nada seksi.
"E-eh," ucapmu agak terkejut.
Toma merangkul pinggangmu dan mendekatkan dirimu kepadanya. Dia mencium bibirmu pelan dan gentle. Kau pun terlarut dalam ciumannya.
Tring tring.
Bunyi hp Toma, menganggu kemesraan kalian berdua. Toma segera melihat notif di hpnya.
"Maaf (Y/n) aku harus kembali bekerja, mau kuantar balik ke kedai soba itu?"
"Tidak perlu kau pergi saja bekerja, lagipula aku sudah mendapat ciuman manis darimu," godamu.
Wajah Toma memerah. Agar kau tidak melihat wajahnya dia segera melangkah pergi, namun dia berkali-kali menabrak sesuatu didepannya.
Kau tertawa melihat kelakuan pacarmu itu. Sebelum Toma semakin pergi menjauh kau berteriak "selamat ulang tahun."
Toma membalikan badannya.
"Ulang tahunku besok tau."
"Tau kok, tapi aku mau jadi orang pertama yang mengatakannya."
"A-a ma-makasih," ucap Toma tidak bisa mensembunyikan wajah merahnya.
"Oh ya lalu Toma, aku juga mencintaimu."
"Da-dasar jangan bersikap manis begitu, bisa-bisa aku ingin memakanmu."
"Owh memakanku bagaimana~"
"Ugh po-pokoknya malam ini aku tidak akan membiarkanmu tidur, kau harus bertangung jawab sudah membuatku bersemangat."
Kini gantian dirimu lah yang tersipu. Toma segera berlari dari sana sebelum rekan-rekan kerjanya marah.
"Na-nanti malam mau apa coba," ucapmu gugup membayangkan apa yang akan Toma minta.
.
.
.
Malamnya.
Kau menonton acara TV yang di buat khusus untuk merayakan hari ulang tahun pacarmu.
Disana kau melihat Toma duduk dengan setelan rapih, seolah mau melamar.
"Konbawa aku Izumi Mitsuki dari IDOLISH7 akan menjadi mc untuk malam ini."
Kau agak terkejut karena ternyata Mitsuki yang akan menjadi mcnya. Bisa-bisa nanti semua idol muncul dan melempar Toma dengan kue.
"Hari ini kita bakal rayain ulang tahun Inumaru Toma, apa kau punya suatu hal untuk disampaikan pada pengemarmu?"
"Terima kasih karena mendukungku dan zool selalu."
"Jangan lupa dukung idolish7 juga ya minna-san," selak Mitsuki.
Para penonton di studio tertawa.
"Tapi aku liat kau berpakaian rapih sekali malam ini Toma-san, ada rencana khusus sama seseorang ya~"
Kau menatap TV hampir mau tertawa, bagaimana pun juga idolish7, trigger, revale, dan member zool yang lain mengetahui mengenai hubungan kalian. Kau yakin perkataan Mitsuki tadi ditunjukan untuk dirimu.
"Ya begitulah."
Kau kaget gk main. Bisa-bisanya Toma bilang seperti itu live di TV.
"E-eh sama siapa nih," ucap Mitsuki agak gugup.
"Kucing manisku."
Kau tersipu malu. Darimana coba Toma belajar kata-kata seperti itu. Kau menyalahkan Torao untuk perubahan sikapmya hari ini.
"Haha gk kusangka kau manusia kucing, kukira kau pelihara anjing."
"Tidak aku sangat suka kucingku, dia sangat imut.. akhir-akhir ini aku sibuk bekerja aku ingin menebusnya malam ini."
Wajahmu semakin memerah. Rasanya kau mau lompat-lompat dari kasur.
"Ho oh, kalau begitu maaf saja ya kita harus menghancurkan penampilannu malam ini," ucap Mitsuki.
Torao muncul dengan sebuah kue di tangannya. Dengan sekuat tenaga dia menempelkan kue itu ke Toma.
Para penonton di studio tertawa.
"Selamat ulang tahun," teriak para idol yang muncul secara tiba-tiba.
"Wajahmu jadi penuh krim, kuharap kucingmu menyukainya," goda Gaku.
"Fufufu Inumaru-san kau harus menceritakan kucingmu ini," goda Minami.
"Aku baru tau Toma-san pelihara kucing, kapan-kapan kenalin ke Riku dong."
Okay sepertinya hanya Riku yang tidak konek kalau yang dimaksud kucing adalah dirimu.
"Riku polos banget, harus dijaga baik-baik nih," ucapmu gemas.
Acarapin berlangsung lalu selesai pada jam 00.00
Kau pun mematikan TV lalu duduk terdiam di kasur. Kira-kira malam ini Toma mau ngapain ya.
Pintu terbuka menandakan kalau Toma sudah sampai. Kau menarik nafas pelan-pelan mencoba menenangkan dirimu.
"(Y/n) aku pulang."
"Se-selamat datang."
Toma menatap heran dirimu yang duduk diam di atas kasur.
"(Y/n) bisa ke sini sebentar?"
"Ah ya."
Kau menghampiri Toma. Kau agak terkejut karena pakaiannya masih bersih sama persis dengan yang di TV.
"Bukannya Torao melempar kue ke kamu ya?"
"Aku punya dua baju seperti ini, daripada itu."
Toam merangkul pingangmu, lalu menciummu lembut. Lagi-lagi kau terlarut dalam ciumannya.
Toma kemudian mengakhiri ciumannya dan berjongkok.
"(Y/n) ini permintaanku, tunggulah aku."
"Aku akan bekerja dengan sebaik-baiknya untuk menafkahimu kelak."
"Oleh karena itu tolong tunggulah aku, hingga saatnya tiba dimana aku bisa menyelipkan cicin di jari manismu."
Kau terdiam mendengar permintaan Toma. Rasanya hatimu terharu melihat dia yang bersungguh-sungguj ingin bersamamu.
"Akan kutunggu, mau 10 tahun pun kutunggu. Karena aku mencintaimu Toma," ucapmu lembut.
Toma kembali memeluk dirimu.
"Aku janji tidak akan membiatmu menunggu terlalu lama."
Kau dan Toma pun tiduran di kasur menghadap satu sama lain.
"Toma.. apa kau yakin hanya mau ini saja?" Tanyamu.
"Ya, aku mau melihat wajahmu saat aku membuka mataku."
"Haha.. kau memang mengemaskan ya."
"Emangnya kau mau aku melakukan hal lain?" Tanya Toma mengodamu.
"I-iya kan ini ultahmu."
"Kalau begitu (Y/n), bagaimana kalau kita bermain~" ucap Toma sambil menganti posisinya menjadi diatasmu.
"E-eh bermain apa?" Ucapmu gugup.
Toma mendekatkan wajahnya ke telingamu, kemudian berbisik.
"Kau bayangkan saja sendiri."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top