Epilog
Tring!
Bruak!
Bug!
"Sial! Bola ini keras sekali!" Kata Kazuto sambil menyeka keringatnya yang mengalir menuju dagunya setelah ia mencoba beberapa kali untuk menghancurkan bola kristal itu.
"Apa tidak ada petunjuk untuk menghancurkan bola kristal ini?" Kata Leon yang mulai frustasi.
"Oma tadi mengatakan, jika sudah menemukan bola kristalnya, hancurkan mantra yang melekat pada kristalnya, bukan bendanya." Kata Reine.
"Tapi bagaimana kita bisa menghilangkan mantra yang kuat ini?" Kata Gray yang memerhatikan huruf-huruf kuno yang mengelilingi bola kristal itu.
Mereka semua terdiam, tak ada satu suara yang keluar, hanya suara bising yang biasa terdengar jika terjadi keheningan yang memekikkan.
"Pengurangan durasi abadi." Kata Kazuto tiba-tiba.
"Pengurangan apa?" Tanya Chloe menaikkan sebelah alisnya.
"Pengurangan durasi abadi! Aku pernah membacanya disalah satu buku milik Oma! Pengurangan durasi abadi adalah sebuah mantra yang bisa membatalkan mantra lainnya! Tapi hanya beberapa orang saja yang bisa menggunakannya, dan salah satu orang itu adalah kita, enam legenda." Kata Kazuto memperkecil suaranya.
"Lalu, apa kau membaca tentang keterangan lain? Atau mantranya? Cara kerja sihirnya?" Kata Lyra.
Kazuto memejamkan matanya dan mencoba untuk mengingat, kakinya diketuk-ketukkan ke tanah.
"Emm... pengurangan durasi abadi... membutuhkan minimal 3 orang untuk mengaktifkannya. Dan 3 orang itu harus memiliki sebuah tekad yang pasti, kekuatan yang besar, semangat yang tinggi, dan juga keinginan yang sangat besar." Kata Kazuto.
"Pertanyaan selanjutnya, bagaimana caranya? Apa yang harus dilakukan?" Kata Chloe.
"Ergh... aku lupa lanjutannya." Kata Kazuto memukul-mukul kepalanya.
Mereka semua terdiam.
"Kelilingi bola kristal dan kerahkan segenap kemampuanmu untuk menggunakan kekuatan penghancur." Kata Leon.
Mereka semua kecuali Leon terkejut mendengar kata-kata yang meluncur keluar dari mulutnya.
"Leon? Darimana kau tau?" Tanya Kazuto.
"Faun. Pengendali yang tadi. Aku merasuki pikirannya." Kata Leon.
"Hebat!" Kata Kazuto tersenyum.
Mereka lalu mengelilingi bola kristal itu. Mata mereka semua berubah menjadi berbeda dari yang biasanya. Aura memancar dari tubuh mereka.
Kazuto, Chloe, dan Gray mengacungkan senjata mereka kedepan. Leon, Reine, dan Lyra mengarahkan kedua tangannya kedepan.
"Magia fuego del infierno!"
"Granizo magia duradera!"
"Eater tierra mágica!"
"Mágicas cuatro pilares de un rayo!"
"Ácido sulfúrico mágico!"
"Agotamiento del oxígeno y la magia del aire!"
Sebuah api menjulur dari keempat sudut ruangan dan membakar bagian bawah dari kristal itu.
Ribuan es berjatuhan dari langit hingga es-es terbentuk diantara mereka berenam dan juga membekukan kristal itu.
Tanah dibawah kristal terbuka dan membentuk sebuah mulut dengan gigi runcing dan menggigit bola kristal itu hingga sedikit retak.
Listrik berwarna-warni merambat dikristal itu dan huruf kuno yang mengelilinginya perlahan memudar.
Sebuah cairan asam berwarna hijau keluar dari mulut tanah tadi dan langsung menyelimuti kristal itu hingga sebuah suara benda yang meleleh terdengar.
Sirkulasi udara menjadi lebih sedikit, dan asam itu langsung dengan cepat melelehkan kristal itu.
"Romper el Echizo!" Mereka berenam meneriakkannya bersamaan, dan huruf-huruf kuno itu tidak bergerak lagi, dan masing-masing huruf itu hancur menjadi debu dan menghilang di udara.
"Kita berhasil!"
Seperti sebuah peringatan, dentuman benda keras terdengar dan sebuah sinar terang mengelilingi seluruh Kerajaan Drean.
***
"Terima kasih kepada keenam anak legenda, Kerajaan Drean kini sudah kembali seperti yang seharusnya. Kami meminta maaf sebesar yang kami bisa karena kami telah banyak melakukan kesalahan." Kata Gray membaca koran yang baru saja datang dari teras depan rumah Oma Laine.
Mereka berenam, Oma Laine, dan Khanz sangat bergembira saat itu.
"Untung saja kalian bisa melakukannya. Kalau tidak, mungkin aku sudah mati sekarang." Kata Khanz dengan tubuh yang penuh dengan balutan.
"Untung saja Kazuto membaca buku Oma. Kalau tidak, mungkin kita masih kebingungan disana." Kata Chloe tertawa kecil.
"Kita banyak menerima surat ucapan dan juga banyak paket berisi hadiah-hadiah. Mungkin jika dikumpulkan, itu semua sudah memenuhi satu rumah besar." Kata Khanz sambil membuka surat-surat yang diterimanya pagi ini.
"Hahahahaha!" Mereka semua tertawa lepas.
"Mau berpesta? Oma sudah membeli banyak sekali bahan masakan, dan berbagai jenis minuman sudah Oma beli." Kata Oma Laine.
Yang lain saling bertatapan dan mengangguk setuju, "Ayo!!"
[TO BE CONTINUED]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top