00.08

Hari ini, Jihyo tidak bisa menampik rasa bahagianya dan bahkan senyum terus saja terukir tanpa bosan sejak ia memandangi dirinya sendiri yang mengenakan dress pilihan akhir Haeso di depan cermin.

"Jihyo, kau harus bisa melawan rasa gugupmu. Kau pasti bisa!" ucapnya pada diri sendiri hingga akhirnya kembali mengambil lipbalm dan mengolesinya ke bibir lantas ia mengedipkan mata.

Jihyo sudah menyiapkan diri dan ia sudah yakin pada keyakinannya di mana ia bisa melakukan hal yang orang lain anggap mustahil. Dan melenceng ke seleksi awal, Jihyo tidak pernah membayangkan berada diperingkat pertama dan mendapatkan platinum.

Ouh, mimpi yang benar-benar nyata. Jihyo pun akhirnya menuntun kedua kakinya yang mengenakan sepatu putih ke bagian meja di mana terdapat tas miliknya yang berisi hal-hal yang mungkin saja akan diperlukan. Lantas, menuntun kedua kaki untuk meninggalkan kamarnya yang tertata rapi. Sekalipun ia masih memiliki banyak waktu, Jihyo tidak ingin memberikan cintra buruk dihari pertamanya.

Ya, tetapi Jihyo benar-benar harus menahan diri agar tidak mengumpat kala adik yang paling ia sayangi---ralat! Adik yang ingin ia musnahkan sejak dulu, nyatanya menguji kesabarannya pagi ini.

"Pfft! Kau mau ke mana dengan penampilan dan riasan seperti badut itu?"

Bisakah Jihyo menendang Yeonjun hingga lenyap dimuka bumi ini?

Sungguh, Jihyo sangat kesal dan heran dengan sapaan pagi dari Yeonjun. Seperti badut? Apa yang sebenarnya Yeonjun inginkan dengan mengatakan hal itu?

"Kau ingin mati?" tanya Jihyo dengan nada amat ketus. Tas yang ia kenakan pun serasa hendak menimpa wajah tak berdosa dari Yeonjun yang tertawa pelan.

"Sedikit aneh melihatmu seperti ini. Mengingat, kau terus terlihat seperti gembel setiap harinya!"

"Shin Yeonjun!"

Dan pemilik nama pun langsung menghilang bak ditelan bumi ke dalam kamarnya dengan tawa yang tidak henti-hentinya terdengar. Sungguh, hal itu membuat Jihyo semakin kesal.

***

Mengingat hari ini ada interview yang menentukan nasibnya, Jihyo mencoba menetralkan diri kala ia kini berdiri tepat disebuah gedung yang besar dengan papan nama 'Dream Tech'.

"Tarik napas! Hembuskan!" Hanya itulah yang Jihyo lakukan selama semenit lamanya.

Ia benar-benar gugup dan bingung. Terlebih, area perusahaan dibidang teknologi ini terlihat sepi. Ia mendasak gelisah. Namun, melihat waktu yang makin mepet, membuat gadis bermata bulat itu menganggukkan kepala karena ia memilih untuk masuk ke dalam perusahaan. Mengingat, waktu interview hampir tiba.

Akan tetapi, Jihyo dibuat mati rasa kala menginjakkan kaki di dalam perusahaan. Ia seperti orang linglung, terlebih kala ia kini menjadi pusat perhatian---sesaat para pria yang tengah sibuk bekerja dengan dunianya, teralihkan karena kehadirannya.

"Em ... selamat siang semuanya," kata Jihyo dengan gugup yang langsung saja membungkukkan tubuhnya sebagai sapaan formal.

Namun nyatanya, itu tidak berfungsi. Tatapan dan bisikan malah semakin terlihat. Ia pun merasa terintimidasi diruangan ini.

"Apa anda membutuhkan sesuatu, Nona? Ini bukan tempat anda dan bukan juga menjadi tempat rekomendasi," kata seorang pria yang berpin nama Han Jun Min.

Sekejap, Jihyo mengerjapkan mata. Pertanyaan yang semakin membuatnya gugup. Bahkan, Jihyo melupakan bagaimana caranya bersikap dan kepribadiannya selama ini.

Dengan ragu, Jihyo mengusap ceruk lehernya lantas berkata, "Aku ... aku mendapatkan pemberitahuan untuk mengikuti interview di Dream Tech--"

"Kau bercanda?" Junmin tertawa. "Di sini, Dream Tech hanya menerima pekerja pria dan kau mengatakan kau mendapat pemberitahuan untuk interview. Apa kau masih waras?"

Hoh. Jihyo sontak tersenyum kecut kala mendapati pernyataan seperti itu. Perlahan, kegugupannya memudar karena kesal yang menyeruak hebat. "Buat apa aku berbohong? Itu hanya akan mempermalukan diriku sendiri dan aku sungguh mendapatkan pemberitahuan itu! Nama akunku Little Jiyo! Kau bisa melihatnya sendiri--"

"Kau Little Jiyo?" Seseorang menyahut, membuat semua pihak menoleh ke arah sumber suara yang tak lain adalah Jimmy. Bahkan, Taekyung dan Subin juga ada di antara sisi Jimmy.

Tentu saja, Jihyo langsung mengangguk karena itulah kebenarannya. "Aku Little Jiyo. Itulah kenapa aku berada diperusahaan ini," katanya.

Namun sepertinya, ia dianggap sebagai pembual. Terbukti, Jimmy langsung tertawa. "Kau tidak waras ya? Maksudku, apakah dengan mengatakan kau adalah sosok Little Jiyo yang mendapatkan peringkat pertama dalam seleksi kemarin, aku dan yang lainnya akan percaya? Ayolah, bukankah banyak orang suka mengambil kesempatan?"

Hoh, Jihyo semakin kesal mendengar penuturan pria yang cukup berisi kepadanya. "Aku tidak berbohong. Aku bisa login keakunku jika kalian juga tidak bisa mempercayaiku---"

"Dan kami sudah paham jika kau pasti sudah menghack akun Little Jiyo sehingga kau bisa mengetahuinya. Ouh, bukankah ini tindakan pasaran?"

Haruskah Jihyo berlagak sombong dengan memperlihatkan kemampuannya dalam bermain?

Alhasil, Jihyo kini mengamati dengan lekat semua pria yang ada disekelilingnya. Rasa tidak percaya dan ingin menghina, membuat Jihyo tidak bisa membiarkannya begitu saja. Ia pun tersenyum tipis seraya berpangku tangan. "Jika menurut kalian akun bisa dihack ataupun dipalsukan, apa skill dalam bermain bisa dipalsukan? Aku yakin, ada di antara kalian yang tahu cara bermain Little Jiyo," kata Jihyo dengan sorot mata tegas.

Spontan, Taekyung mengangguk. "Jimmy! Pria ini sudah 3 kali dikalahkan dan bahkan mendapat penurunan level akibat Little Jiyo. Dia pun sudah sangat mengerti, akh!"

Taekyung meringis kesakitan. Kaki kanan yang ditutupi sepatu hitamnya diinjak tanpa dosa oleh Jimmy. Pria itu bahkan menatapnya dengan sinis lalu berkata, "Bisakah kau belajar menyaring kata-katamu?" Lantas Jimmy mengamati Jihyo dengan malas.

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Sudahlah, aku malas melihatmu di sini dan kau membuang waktu kami saja. Lebih baik kau---"

"Memangnya, siapa kau di The Adventure Story? Biat kutebak, apa kau Black Chimi?" tanya Jihyo yang memang tidak bisa lupa sosok pengguna yang terus mengajaknya duel dan terus saja menerima kekalahan.

Jihyo sangat yakin, pria itu adalah Black Chimi setelah ia mendengar beberapa hal.

Spontan saja, Junmin mendelik. "Woah! Kenapa kau bisa tahu? Itu nama pengguna Jimmy!" katanya.

Jimmy yang mendengar penuturan Jihyo dengan spontan menyipitkan mata seraya tertawa pelan. "Lalu? Dengan mengatakan itu, apa kau pikir aku percaya---"

"Aku mengajakmu duel di The Adventure Story untuk membuktikan jika aku tidak berbohong, Black Chimi. Kau tahu cara bermain Little Jiyo, jadi kau bisa mengeceknya sendiri," kata Jihyo dengan menahan rasa kesalnya.

Jimmy tidak peduli dan tidak ingin mengambil pusing, tetapi melihat gadis yang ia lihat angkuh kini mengambil tempat dan mengeluarkan laptop, membuat Jimmy menyetujui dengan langsung login dikomputer milik Junmin.

"Baiklah, gadis pembohong dan tidak waras! Silakan login dan tambahkan akunku," pinta Jimmy dengan senyum remeh.

Jihyo menoleh sebentar kearah Jimmy dan itu membuatnya tambah kesal saja. Ia pun berdecak. "Aku kubuat kau hancur disesi kali ini," gumamnya dalam hati.

Alhasil, para pekerja Dream Tech yang awalnya tidak peduli, cukup penasaran dengan hal yang tengah terjadi sehingga mereka mengelilingi Jihyo dan Jimmy untuk menjadi saksi dalam permainan.

Kini, Jihyo telah login keakunnya dan mengirimkan undangan keakun Black Chimi.

"Woah, akun ini benar-benar akun Little Jiyo! Lihat peringkat dan hadiahnya!" sahut Min Hesung yang melihat layar laptop Jihyo.

Sebenarnya, Jimmy cukup terkejut kala mendapat undangan dari Jihyo. Akan tetapi, ia belum bisa mempercayai gadis di hadapannya itu begitu saja dan ingin memastikan lewat skill bermainnya.

Karakter Jimmy dan Jihyo pun kini berada dalam satu tempat dan bersiap melakukan sebuah misi yang telah ditentukan.

'Mengambil rambut Iblis Mono!'

[Black Chimi]: Semoga berhasil gadis pembohong!

Jihyo mendengus sebal. Tangannya kini mengepal dan siap untuk memberikan balasan. Terlebih, Iblis Mono tiba-tiba muncul dihadapan mereka berdua. Jihyo mengamati sekeliling dan nyatanya, Jimmy memulai penyerangan dan membuat Iblis Mono marah hingga mengeluarkan bola-bola kristal yang dapat membuat seseorang menjadi es.

Dengan pemahaman yang ia dapat, Jihyo mulai menyerang dengan taktik yang telah dipikirkan otaknya. Ia membuat Iblis Mono kewalahan sehingga membuat Jimmy ikut melakukan penyerang. Akan tetapi, Jimmy tidak menyadari jika Jihyo memberikan Jimmy serbuk kaku (di mana karakter berdiam diri dan tidak bisa melakukan sesuatu selama 5 menit ke depan).

Jimmy sontak terdiam menatap layar komputernya. Apalagi, Jihyo mengeluarkan dua belati untuk menggores tubuh Jimmy dengan otomatis. Darah perlahan habis dan itu mempengaruhi karakter yang akan mendapati penurunan poin.

Semua orang yang melihat karakter Jimmy tersiksa, malah tertawa dengan keras.

Jihyo yang melihat ekspresi Jimmy pun secara spontan tertawa puas dalam hati. "Rasakan!" Lantas, Jihyo kembali melakukan penyerangan dengan mengerahkan seluruh tenaganya. Mengingat, Iblis Mono cerdik dan tidak membiarkan seseorang melukai titik lemahnya yaitu jantung untuk diserang.

Namun, Jihyo bukanlah sosok yang menyerah begitu saja. Terbukti Jihyo sontak berlari dengan kecepatan kilat mengelilingi Iblis Mono, membuat orang-orang disekelilingnya terpaku dengan ide dikepalanya. Namun, mendadak terdiam juga tergagap kala sosok yang berpengaruh di Dream Tech, berdiri tepat di belakang Jihyo.

Jimmy dan orang sekitarnya ingin berujar, tetapi Jungkook memberikan gestur agar mereka tetap diam dan menyaksikan apa yang akan terjadi.

Terlihat, karakter Jihyo yang tadinya berlari dan menghasilkam kepulan asap, membuat Iblis Mono menjadi kewalahan dan tanpa membuang waktu, Jihyo mengarahkan kedua pedangnya kejantung Iblis Mono yang bersinar merah dan Iblis Mono dalam sekejap berubah menjadi koin-koin yang langsung masuk ke dalam akun Jihyo. Bahkan, Jihyo mendapatkan harta karun kecil yang berisi ramuan dan serbuk-serbuk berharga. Tidak lupa juga, Jihyo mendapatkan senjata seperti Tombak.

[Sistem]: Misi berhasil! Selamat atas kemenanganmu, Little Jiyo!

Dengan spontan, Jihyo mendapatkan tepukan tangan dan sorakan.

"Wah, kau sungguh luar biasa!"

"Aku tidak bisa meragukanmu lagi, Nona! Dan lihatlah karakter Jimmy Senior yang masih berdiam diri dan ... dan ... hampir turun kelevel 11. Sepertinya, Jimmy harus belajar dari Little Jiyo!" kata Hesung yang berdiri di samping Jihyo. Tidak menyadari jika atasan mereka ada di belakang Jihyo.

Beruntung, Subin menyenggol Hesung untuk menoleh ke belakang dan betapa terkejutnya Hesung melihat eksistensi pribadi Jungkook. "Bos? Bos besar ada di sini?"

Sekejap, Jihyo yang mendengar kata bos besar, dengan gerakan kilat membiarkan laptopnya tetap di atas meja untuk menoleh ke belakang dan ia langsung tertegun kala melakukannya.

Pria itu ... berada tepat di belakangnya dan kini menatapnya dengan lekat dijarak yang cukup dekat. Bahkan, Jihyo dapat merasakan deruh napas teratur pria yang menjadi idolanya semasa kuliah dulu.

"Kau ... Little Jiyo?"

***

Tbc.

Maaf, aku baru update setelah ilang lagi, wkwk👉👈😅gimana-gimana menurut kalian?

Intinya, Sampai ketemu dipart selanjutnya yaps!😚

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top