00.06

Suasana di kantor Dream Tech pada pagi hari ini cukup sibuk sebab hari ini semua tim tengah menyiapkan seleksi untuk beberapa bagian yang kosong melalui laman game

Itu cukup aneh, tetapi itulah ide dan yang diinginkan oleh pimpinan perusahaan. Alhasil, tim yang mengerjakannya pun hanya bisa menurut dan berujar jika perlu.

Dan kini, terlihat Jungkook dengan setelan jas dan kaos biasa mengamati semua pekerjanya dengan jeli. Barangkali ada yang bersantai kala semua sedang sibuk dan ya … semuanya bekerja sama dengan sangat baik.

Jungkook tentu menyukai proporsi kerja yang tercipta di perusahaannya. Walaupun masih baru dengan pekerja yang terbatas karena tempat yang belum seberapa, tidak menghalangi target dan pencapaian yang dilakukan oleh Dream Tech.

Akan tetapi, lamunan Jungkook harus terhenti kala namanya dipanggil yang beriringan dengan sebuah botol jus jeruk terbang bebas ke arahnya. Untung saja, Jungkook dapat menangkap dengan mudah sehingga tidak menciptakan drama yang baru di pagi hari.

Sontak saja Jungkook menghela napas kasar seraya mengamati pria yang tak lain adalah Taekyung yang baru saja melakukan hal konyol itu. "Kau ingin pesangonmu cepat keluar?"

Sekejap, membuat Taekyung yang tertawa perlahan luntur. Bahkan pria itu langsung saja merangkul pundak teman seperjuangannya itu. "Ayolah, Kook! Aku hanya menawarkanmu minuman dengan cara cool! Jangan terlalu serius," katanya.

Namun, Jungkook bukanlah tipikal pria yang suka bercanda. Apalagi jika dalam keadaan seperti ini. "Terserah kau saja! Dan oh iya, bagaimana perkembangan proses penerimaan magang? Apa kau juga memberikan informasi mengenai fasilitas dan upah yang akan mereka dapat?" kata Jungkook pada Taekyung.

Pribadi itu langsung mengangguk. "Semuanya berjalan dengan lancar! Kau bisa mengeceknya sendiri." Sambil menarik kursi yang tak jauh dari keberadaan mereka di mana itu juga tak lain adalah kursi Taekyung sendiri.

Tanpa membuang banyak waktu, Taekyung menuntun jari jemarinya untuk menari di atas papan tombol di mana ia login dibagian perusahaan dan menjadi administrator.

Alhasil, Jungkook berpangku tangan mengamati layar komputer yang menampilkan grafik peserta yang telah membuka link dan menantikan sesi seleksinya. Jungkook pun mengangguk paham seraya memegangi dagunya. "Baiklah, ini sudah seperti yang kuharapkan. Nyatanya, banyak orang yang ingin menjadi bagian dari Dream Tech. Kalau begitu, suruh semua orang bersiap! 10 menit lagi, seleksinya akan dimulai!"

Mendengar perintah dari sang atasan, membuat Taekyung mengangguk paham. Sekalipun ide Jungkook dalam menyeleksi tim perusahaan cukup unik di mana akan memilih pemain terbaik dalam misi yang telah dia rancang bersama yang lainnya lalu melalukan interview secara langsung di perusahaan.

***

[Sistem]: Halo, Little Joy! Sudah siapkah kamu mengubah dunia? Jika iya, klik tautan di bawah ini yang akan membawamu mengubah dunia jika kau berhasil menaklukkannya.

Secara spontan, terdengar suara tawa yang bersumber dari Haeso, teman sekaribnya. "Apa ini benar-benar seleksi untuk menjadi pekerja? Ouh … yang membuatnya benar-benar tidak waras!" katanya sembari kembali pada kursinya dan bersiap untuk mengisi perut.

Tentu saja Jihyo dibuat kesal mendengarnya. Terlihat dia yang mencibirkan kedua bibir. "Yak! Kau benar-benar tidak waras! Tidakkah kau bisa memahaminya? Ouh, kau sendiri adalah lulusan ilmu komputer tetapi tidak dapat memahami ide briliant dari pemimpian perusahaan teknologi terkemuka!" kata Jihyo enteng.

Sungguh, jika Jihyo sudah berkata seperti itu, kedua bibir Haeso serasa terkatup. Memang, Jihyo selalu bisa membuatnya tidak bisa berkutip. Alhasil, yang dilakukan oleh Haeso pun ialah mencibir tanpa bersuara seraya memakan hidangan yang ada di depan mata.

Sementara Jihyo, gadis itu sibuk pada dunianya. Sebenarnya pun, Jihyo agak takut dan khawatir jika karakternya dalam game tidak bisa mengikuti seleksi. Mengingat, Dream Tech hanya menerima pekerja pria dan karakternya sudah jelas adalah wanita. Itu semakin membebaninya. Namun, Jihyo mencoba untuk berpikir positif dengan membuka tautan dan nyatanya tautan itu menuntunnya untuk melakukan sebuah misi.

[Sistem]: Misi kali ini adalah bertarung untuk bertahan dan mengambil telur emas di Bukit Bylac.

[Sistem]: Hanya ada 10 telur untuk orang yang beruntung di mana akan melakukan tahapan akhir untuk memantaskan diri menjadi bagian dari Dream Tech.

"Wah, ini semakin menyenangkan! Dan sepertinya, Dream Tech tidak memberikan batasan. Akan tetapi, sepertinya ... pihak sana lupa untuk memberikan batasan di mana hanya karakter dan data pribadi pria yang bisa ikut serta," gumam Jihyo dengan senyum bahagia. 

Tentu saja! Tanpa membuang banyak waktu, pribadi itu langsung saja menekan tombol 'yes' yang memberikan arti ia yang langsung berada diarea hutan---titik awal permainan di mulai. Terlebih kala Jihyo melihat banyak pemain yang ikut serta, membuat gadis itu pun langsung meregangkan otot-otot tangannya terlebih dahulu lantas memulai hal yang harus ia lakukan.

Dan harus Jihyo akui, para pesaing cukup lihai. Bahkan, karakter miliknya hampir tewas jika saja ia tidak cepat tanggap bersembunyi dan mengobati tubuhnya dengan ramuan yang ia beli.

Jihyo sontak memejamkan mata lalu menghembuskan napas hingga akhirnya menekan gambar map dan mulai fokus pada tujuannya. 

Bertahan dan mengambil telur emas.

***

Tatapan tajam itu mengamati layar komputer yang menampilkan sesi pertarungan yang tengah terjadi. Nyatanya amat seru dan semakin menegangkan. Apalagi kala ia baru mendapat informasi dari Subin, jumlah yang ikut serta terdapat 300 orang dan parahnya, Jungkook hanya akan memberikan 10 telur yang kemudian kembali diseleksi melalui interview untuk menyisahkan 3 orang saja.

Terlihat kejam?

Itulah dunia kerja dimasa sekarang ini. Lagipula, itu masih bagus karena walaupun berpredikat magang, pekerja terpilih tetap mendapatkan gaji harian, mingguan dan bulanan. Bahkan, bonus jika mencapai target.

Sistem kerja di Dream Tech sangatlah sederhana dan menguntungkan. Hanya saja, satu keputusan mengenai seorang gadis tidak bisa menjadi bagian dari Dream Tech'lah yang menjadi masalah.

Sungguh, para pekerja mengharapkan datangnya hidayah tidak lama lagi hingga membuat Jungkook selaku atasan tidak lagi memberikan pengecualian. Setidaknya, mereka mengharapkan gadis cantik yang bisa menjadi pemandangan setelah bercumbu pada data-data komputer.

Namun, belum berselang lama dari hal itu, bahkan belum ada yang mencapai target, Jungkook langsung saja bangkit dari duduknya yang membuat Taekyung dan Jimmy yang berada di sana mengerut dahi.

"Kau mau ke mana?" tanya Jimmy.

Taekyung mengangguk, ingin bertanya seperti itu dan memberikan penambahan. "Misinya belum usai!"

Jungkook hanya berdeham. "Aku tahu. Akan tetapi, tidak semua hal harus kalian ketahui ke mana aku harus pergi," jawabnya santai.

Jimmy dibuat tertawa renyah. "Tentu saja kami harus tahu dan jika bisa harus bersamamu setiap--"

"Apa kau ingin menemani buang air besar, hem?"

Sekejap, Taekyung ingin tertawa tetapi tertahan mendengarnya. Ayolah! Jimmy memang salah dalam menuturkan maksudnya.

Lihat! Jimmy pun langsung dibuat terdiam mendengarnya dan karena itu, Jungkook tertawa pelan seraya menepuk pundak Jimmy kemudian berlalu dari ruangan yang tak lain adalah ruangannya. Sementara Taekyung yang sudah tidak bisa menahan tawanya lagi, kini tertawa terbahak-bahak sembari memegangi perut untuk mengejek Jimmy.

"Lucu sekali, Jimmy ini!" katanya lagi.

Alhasil membuat Jimmy mendengus sebal. "Ais diamlah kau! Entah kenapa, Jungkook semakin hari semakin menjengkelkan! Apa dia lupa jika aku yang lebih tua dari dirinya?"

Mendengar hal itu membuat Taekyung sedikit berpikir. "Sudahlah! Kau terlalu terbawa suasana. Jungkook memang seperti itu sejak dulu. Dia sangat sangat menjengkelkan! Akan tetapi, itulah yang menjadi daya tarik kelinci satu ini!"

Sepertinya, penuturan Taekyung memang benar. Jimmy tidak bisa mengelaknya.

Tbc.

Hai. Maaf baru bisa update dan partnya pendek. Kapan-kapan dipanjangin deh, hehehe🤓 Semoga nggak bosan dengan cerita satu ini dan sampai jumpa💜

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top