01
Cerita ini sudah end awal 2020 lalu dan sekarang direpost ya ....
***
Wisnu menatap pantulan dirinya di cermin. Diikatkan dasi hitamnya membentuk simpul. Kemudian jari-jari nya merapikan rambut hitamnya. Dipakainya jas yang sewarna dengan celana.
Wisnu berjalan lalu menatap sebuah photo yang dipajang di atas meja dekat pintu apartemennya. Sebuah photo berisi ia, si kembar, Revan dan Hana. Diusapnya photo itu dengan ibu jarinya tepat di bagian gambar Hana. Wisnu mengambil nafas dalam-dalam sambil memejamkan matanya seakan merapal mantra lalu menaruh kembali photo itu ke posisinya semula.
Keluar dari apartemennya Wisnu menuju kantornya. Kantor milik ayahnya lebih tepatnya. Di sana Wisnu bukanlah sang CEO, ia hanya menjadi direktur pemasaran sementara sang CEO adalah adik satu ayahnya, Revan.
~~~°°°~~~
Bukk!
"Siapa ayah Wisnu?" Bara menatap nyalang istrinya. Kedua lengannya mendorong tubuh istrinya ke tembok. Istrinya tidak mengeluarkan suara sepatah katapun.
"Siapa?" Bentak Bara sambil mencengkeram leher istrinya. Air mata perempuan itu mulai jatuh.
"Le...lepas mas!" Lirih perempuan itu sambil berusaha menarik tangan suaminya dari lehernya.
"Jawab! Saya tidak akan melepas kamu sampai kamu kasih tahu saya siapa ayah anak ini!"
"Hiks....hiks... sakit mas!"
Wisnu kecil yang terbaring di brankar rumah sakit membuka matanya menyaksikan adegan itu.
"Papi mami!" Lirih suara Wisnu terdengar.
"Perempuan jalang!" Bara melepas cengkeramannya lalu pergi begitu saja.
Tubuh Elia meluruh di lantai, tangisnya pecah.
"Mami" panggil Wisnu.
Wisnu berusaha bangun, namun ia kesulitan bangkit. Perban yang melilit di tubuhnya serta jarum infus yang menancap di pergelangan tangannya menghambat pergerakannya.
Elia bangkit berdiri lalu menghapus air matanya. Ia menatap Wisnu kecil di hadapannya. Tangannya membelai kepala Wisnu.
Mendapat belaian dari ibunya Wisnu kembali memejamkan matanya.
Seminggu dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan yang dialaminya, Wisnu akhirnya diperbolehkan pulang.
Kedamaian malam di rumah Wisnu kecil terusik. Tidur nyenyaknya terganggu suara ribut-ribut di ruang keluarga.
Prang!
"Lu masih nggak mau bilang siapa bapak anak haram itu?" Bara menatap nyalang istrinya sambil mencengkeram bahu sang istri.
"Wisnu .... anak... kita mas" jawab Elia terbata
"Lu kira gue bego? Darah lu O darah gue A terus anak sialan itu B"
Bara menghempaskan istrinya hingga jatuh ke lantai. Elia meringis menahan sakit.
"Lu jebak gue, lu hamil minta tanggung jawab gue nyatanya dia bukan anak gue! Sialan lu! Perempuan sundal!" Bara menendang Elia yang sedang menangis.
Wisnu menyaksikan semua itu melalui pintu kamar yang sedikit terbuka. Bocah berusia 7 tahun itu tergugu, satu fakta menyakitkan menghantamnya.
Aku bukan anak papi...
~~~¤¤¤~~~
"Uncle Wisnu!" Sepasang bocah kembar berlari menerobos pintu ruangan Wisnu.
"Yudha, Wira!" Wisnu mendorong kursi dengan tubuhnya, memberi jarak antara meja dengan kursi yang didudukinya.
"Uncle!" Wira berlari laalu memeluk kaki Wisnu kemudian Wisnu mengangkatnya, menciumi pipinya.
"Uncle!" Yudha menabrak kaki Wisnu yang sedang mengangkat Wira. Setelah Wira diturunkan Wisnu giliran Yudha yang diangkat lalu diciumi pipi gembilnya.
Satu persatu sepasang anak kembar berusia 3 tahun itu didudukan di pangkuan Wisnu. Yudha di paha kirinya dan Wira di paha kanannya.
"Uncle lagi kelja ya?" Tanya Wira sambil memainkan dasi Wisnu
"Iya" Wisnu menarik tangan Wira lalu menyentuhkannya ke pipi.
"Ndak meeting?" Tanya Yudha sambil menarik dasi Wisnu.
"Nggak" jawab Wisnu sambil mengusap pipi Yudha gemas ingin mencubit.
"Ayah meeting" keluh Wira
"Meetingnya lama uncle" Yudha menambahkan
"Uncle, meeting itu apa?" Wira menaruh kedua tangannya ke kedua pipi Wisnu
"Meeting itu ketemu dan bicara hal yang penting terkait perusahaan"
"Meeting itu ngoblol?" Tanya Yudha
"Ngobrol tapi serius dan penting"
"Wira, Yudha jangan ganggu kerjaan uncle Wisnu" seorang perempuan berperut buncit berdiri di depan pintu ruangan Wisnu. Wisnu menoleh dan tersenyum.
Kamu makin cantik
"Yudha ndak ganggu uncle bunda"
"Iya bunda, kita lagi meeting"
Wisnu mengacak kepala Wira dan Yudha, "mereka nggak ganggu kok, aku malah seneng ada hiburan."
"Ayo turun dari pangkuan uncle, pegel tuh unclenya"
"Bunda jangan ganggu olang lagi meeting" Yudha memperingatkan ibunya sambil menggoyangkan telunjuknya.
"Nggak pa-pa Han aku seneng kok."
"Uncle seneng bunda" kata Wira
"Ndak pegel bunda" Yudha menambahkan
"Jagoan-jagoannya uncle ada apa ke kantor?" Tanya Wisnu
"Mau makan sama ayah tapi ayahnya meeting" keluh Wira
"Iya si ayah meetingnya ndak bisa diganggu kata bunda" Yudha menambahkan
"Meetingnya kan sebentar lagi selesai, kita bisa nunggu di ruangannya ayah" kata Hana
"Yudha mau maen sama uncle sambil nunggu ayah"
"Wila juga"
"Ok kita main. Mau main apa?"
"Kuda-kudaan!" Wira dan Yudha berseru bersamaan.
"Sebelum main ajak bunda duduk di sofa dulu, bunda pasti pegel berdiri lama-lama"
Wira dan Yudha segera turun dari pangkuan Wisnu lalu berlari menuju ibunya. Keduanya menarik tangan Hana menuju sofa.
"Bunda duduk, kita mau main dulu!"
"Ok"
Hana duduk di sofa lalu si kembar kembali menghampiri Wisnu.
Ruangan Wisnu penuh suara tawa kala mereka mulai bermain kuda-kudaan, tentu saja Wisnu yang menjadi kudanya.
"Assalamualaikum" seru Revan saat membuka pintu.
"Ayah!" Si kembar kompak turun dari punggung Wisnu.
"Kesayangan ayah semua ada di sini" Revan berjongkok memeluk kedua putranya.
Hana berdiri lalu menghampiri suaminya. Revan melepas pelukannya lalu berdiri.
"Waalaikum salam" Hana mencium punggung tangan suaminya.
Revan mengecup kening istrinya lalu berbisik sambil menatap mata Hana, "I love you". Hana merona, sudah ribuan bahkan jutaan kali 3 kata itu diucapkan suaminya namun efeknya masih sama. "Love you more" jawab Hana sembari menatap penuh cinta pada suaminya.
"Ehem" Wisnu berdehem cukup keras.
Deheman Wisnu menyadarkan sepasang suami istri yang selalu dimabuk cinta itu.
"Ayah ayo makan, lapel" Yudha menarik celana ayahnya.
"Makan yah" Wira ikut menarik celana ayahnya.
"Ok lets eat! Kita makan di tempat biasa ya" Revan berjongkok di depan kedua putranya.
"Yeay!" Si kembar bersorak.
~~~♥~~~
Cerita ini sudah ada di google playbook loh. Silakan buka playstore, klik buku lalu klik wish new atau bisa juga klik BahiyaPadmi.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top