Penulis Langit

Selama sekian lama aku mencoba menulis, aku merasa, menulis adalah sebuah kegiatan yang dekat dengan Tuhan dan tak jarang aku menemukan Dia dalam prosesnya.

Seorang penulis menciptakan dunia dari kekosongan, berawal dari selembar putih kertas kosong, menyusun kata hingga menciptakan sebuah dunia. Bukankah serupa dengan Tuhan yang menciptakan bumi dari kekosongan hanya lewat firmanNya?

Aku tercenung ketika aku menulis sebuah kisah bersambung pertamaku, aku menyadari hal lain yang membuatku makin mengerti tentang Dia karena dalam dunia mungilku, aku juga seorang pencipta.

Aku menciptakan karakter, aku mengenali mereka hingga jumlah rambut di kepala mereka, sesederhana aku menyebut sebuah angka. Aku mengerti jalan cerita yang kusediakan untuk mereka. Ada bahagia dan ada air mata tapi tidak sekali pun mereka terlepas dari rencanaku. Aku juga tahu akhir cerita yang terbaik bagi mereka, yang membuat mereka berubah dan menjadi dewasa.

Aku tidak pernah terburu-buru untuk membawa mereka ke dalam masalah dan tidak tergesa untuk mengeluarkan mereka dari sana. Aku menunggu mereka berkembang. Aku tidak panik ketika mereka menhadapi bahaya karena aku tahu aku sudah menyediakan jalan keluar bagi masalah mereka.

Tapi ... ada hal menarik lain yang kusuka.

Walaupun aku tahu gambaran besar ceritaku dan bagaimana mereka akan bereaksi, aku tetap menikmati bab demi bab yang aku tulis, seakan aku berjalan bersama dan menemani mereka. Aku ikut tertawa ketika mereka bahagia, aku ikut berduka ketika mereka menangis. Lalu, ketika para tokohku mencapai akhir, aku kembali menyambut mereka, mendapati mereka sudah berubah sejak pertama kali aku menulis mereka.

Aku kembali terdiam ketika aku selesai meletakkan penaku di atas meja. Berhenti sejenak dari mencipta dan bercerita.

Kurasa, kurasa saja, aku sedikit lebih mengenal siapa Penciptaku ketika Dia berdiam di kekekalan namun pada saat yang bersamaan juga menemaniku dalam ziarah di dunia.

Dia mengenal diriku dan Dia tahu jalan hidupku. Ada masalah, ada jalan keluar dan yang paling penting adalah, Dia bersamaku dalam setiap jalanku.

Di akhir kisah, aku tersadar, aku memang dapat menemukan Dia di dalam setiap kegiatanku. Karena itulah, aku terus menulis.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top