Prolog

Mengabaikan matahari yang telah condong ke barat, di suatu sekolah yang terkenal karena keelitannya, ada seorang gadis yang tengah duduk di pinggiran atap.

Bagi beberapa orang yang takut  ketinggian, pasti mereka tidak akan melakukan hal tersebut.

Tapi bagi segelintir orang yang punya nyali besar, pasti bisa bertahan memandang kebawah.

Entah apa yang dilihat oleh gadis ini, tapi dia kelihatan menikmati pemandangan dari atas walaupun resiko yang harus diterimanya kalau jatuh, mungkin masuk UGD di sebuah rumah sakit.

Saat beberapa orang telah selesai melaksanakan ekstrakurikuler dan akan segera pulang, gadis ini menajamkan penglihatannya.

Mencari seseorang yang telah menghancurkan hatinya, dan mengubahnya menjadi seseorang yang tidak dapat dikenal lagi.

"Ketemu." Gumamnya pelan.

Walaupun hatinya harus teriris melihatnya bahagia dengan mantan teman baiknya. Tanpa disadari gadis itu, setetes air mata dengan seenaknya keluar dan membuat pipinya sedikit basah.

'Jadi ini yang disebut patah hati ya? Aku membenci perasaan ini, membuatku muak saja.' Pikirnya sambil tersenyum tipis.

Setelah puas memandangi mereka, gadis itu memasang earphone di telinganya kemudian memutar lagu.

Membiarkan nyanyian dan perasaannya dibawa angin, yang mungkin dapat disampaikan angin padanya.

'Mungkin aku yang berharap terlalu tinggi, setelah jatuh terasa sangat sakit.' Batinnya.

"Kalau tidak salah, saat berteriak wajahnya sangat lucu untuk difoto." Kata gadis ini kemudian menyeringai layaknya psikopat yang menemukan target barunya.

StoryLine_SL

Cerita ini murni pemikiranku, gambar yang kupakai di download dari Line Deco.

Nama instagram : Tessa Mamuaja
Nama line : Tessalonika Mamuaja

Stella_Campbell hanya penname.

Sabtu 17 Desember 2016

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top