Bagian 5 : Sesuatu Yang Aneh

"Kau itu seorang pembohong." Kata Alfiana pelan.

"Saat gadis itu berbicara, kau tidak mengatakan sesuatu yang menjengkelkan. Kupikir ada sesuatu yang terjadi di antara kalian." Jelas Aldo panjang lebar.

Alfiana terdiam. Memori-memori yang tidak ingin diingatnya, seperti melintasi pikirannya dengan sangat cepat. Tapi toh dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan siapapun.

"Tidak ada sesuatu yang terjadi. Hanya masalah diantara perempuan." Gumam Alfiana pelan.

"Tadi kau bilang apa?" Tanya Aldo penasaran, karena dia seperti mendengar Alfiana menggumamkan sesuatu.

"Tidak, aku tidak mengatakan apa-apa. Dan gara-gara kau, kita telah melewatkan jam pelajaran." Gerutu Alfiana.

"Hehe, tidak apa-apa kan? Sesekali membolos?" Kata Aldo sambil tersenyum bodoh.

"Untungnya, di atap mereka tidak memasang cctv." Ucap Alfiana.

'Masalah apapun akan kubantu kau melaluinya.' Batin Aldo sambil menatap wajah Alfiana. Wajah dingin tapi selalu membuat jantungnya seperti dipacu.

"Apa ada yang aneh di wajahku?" Tanya Alfiana sambil memegang wajahnya.

"Ada." Jawab Aldo kemudian memegang pipi Alfiana, sontak Alfiana langsung menepis tangan Aldo.

"Aku bisa melakukannya sendiri." Tukas Alfiana.

'Dinding yang dipasangnya begitu tebal, apa aku bisa melewatinya?' Batin Aldo.

****

Setelah jam sekolah selesai, Alfiana dan Aldo dipanggil ke ruang guru. Mereka berdua harus menghadap Pak Jeffer, karena mereka membolos di jam pelajaran matematika.

Hukuman Alfiana bertambah satu bulan membersihkan sekolah, sedangkan Aldo disuruh Pak Jeffer untuk membantu Alfiana selama sebulan penuh.

"Gara-gara kau, hukumanku ditambah!" Bentak Alfiana pada Aldo.

"Maaf." Ucap Aldo singkat.

Alfiana mengangkat sebelah alisnya heran. Biasanya Aldo akan membalas ucapannya, sampai-sampai Alfiana sendiri ingin menutup mulut Aldo karena ocehannya itu.

****

Sesampainya di apartemen, Alfiana langsung mandi kemudian mengganti pakaiannya.

Dia kemudian duduk di sofa untuk melupakan kejadian tadi.

'Maaf.'

Satu kata itu terus menerus terulang di pikiran Alfiana. Seperti rekaman yang diputar dan kau tidak pernah menekan tombol berhenti.

"Sebenarnya kenapa dia meminta maaf? Aargh! Kenapa aku harus selalu mengingat satu kata itu!" Gerutu Alfiana sambil mengacak-acak rambutnya yang panjang.

****

Keesokan harinya, Aldo datang pagi-pagi sekali di sekolah. Dia berjalan dengan tergesa-gesa menuju kelas XA.

Pintu kelas terbuka dan di dalam kelas XA ada seorang gadis yang nampaknya sudah menunggu kedatangan Aldo.

"Hei!" Panggil Aldo.

"Ah maaf, sepertinya aku yang terlalu cepat datang." Ucap gadis itu kemudian memerhatikan Aldo yang hanya berdiam diri di depan kelas XA.

"Tidak apa-apa, mungkin yang akan kau beritahu terlalu banyak, sampai-sampai kau datang sepagi ini." Tukas Aldo kemudian masuk dan duduk di sebelah gadis itu.

"Perkenalkan namaku Ella Schele." Kata gadis itu dengan nada selembut mungkin.

"Kalau tidak salah kau mantan teman Alfiana kan?" Tanya Aldo yang sukses membuat Ella terkejut.

"Bagaimana kau bisa tahu? Apa Alfi yang memberitahumu?" Tanya Ella.

"Tidak, dia tidak memberitahuku. Melihat cara kalian berpapasan kemarin, pasti ada sesuatu yang terjadi di antara kalian. Pasti kalian teman yang sangat dekat, sampai-sampai kau memanggilnya Alfi." Jawab Aldo panjang lebar.

"Dan pasti kau berbohong soal kau itu pacarnya." Cibir Ella.

"Ya kau benar. Dia seperti tidak bisa bicara saat bertemu kalian berdua kemarin." Tukas Aldo.

"Bagaimana kau bisa tahu nomor handphoneku?" Tanya Ella penasaran.

"Aku menanyakannya kepada kepala sekolah." Jawab Aldo jujur.

"Aku harus menjelaskan dari bagian yang mana?" Tanya Ella.

"Dari awal."

Senin 2 Januari 2017
Happy new year

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top