*14

"Hye Ri! Buka pintunya! Ada apa denganmu?!"

Tak ada jawaban dan pintu kamar Lee Hye Ri tetap dalam keadaan tertutup rapat meski Kim Hyun Sung mengetuknya cukup keras. Pemuda itu mengulangi perbuatannya berkali-kali sambil meneriakkan nama gadis itu.

Setengah jam yang lalu Bibi pengurus rumah menelepon Kim Hyun Sung dan memberitahukan  tentang kondisi Lee Hye Ri padanya. Pemuda itu bahkan memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi saat meluncur ke rumah tanpa mempertimbangkan keselamatannya sendiri. Rasa cemas menguasai segenap hatinya.

"Ini kunci cadangannya, Tuan Muda." Bibi pengurus rumah tergopoh-gopoh menghampiri pemuda itu dan menyodorkan sebuah anak kunci. Dengan tergesa Kim Hyun Sung merebut benda itu dan membuka pintu kamar Lee Hye Ri yang terkunci dari dalam.

"Hye Ri!"

Kim Hyun Sung menemukan Lee Hye Ri sedang duduk di sudut kamar bersandar pada kaki sofa sambil memeluk kedua lutut. Juntaian rambut gadis itu jatuh menutupi wajahnya yang tertunduk begitu dalam. Dia bergeming di atas lantai seolah tak pernah mendengar teriakan Kim Hyun Sung.

"Hye Ri?" tegur Kim Hyun Sung seraya menyentuh pundak gadis itu. Tapi dia sangat terkejut karena tangannya ditepis Lee Hye Ri dengan kasar. "Ini aku, Hye Ri," ucapnya sambil menyibak juntaian rambut yang menutupi wajah gadis itu.

Lee Hye Ri mengangkat wajahnya lalu menatap ragu ke arah Kim Hyun Sung. Sepasang matanya sembab dan hidungnya setengah basah. Bibirnya kering dan wajahnya terlihat pasi. Dia kelihatan sakit.

"Apa kau baik-baik saja?" tegur Kim Hyun Sung berusaha menyadarkan gadis itu.

"Hyun Sung ..."

Kim Hyun Sung buru-buru menarik kepala gadis itu ke dadanya. Dia tidak bisa diam saja melihat Lee Hye Ri dalam kondisi seperti sekarang. Gadis itu tampak sedih, terluka, dan sakit. Sepanjang hidupnya baru kali ini Kim Hyun Sung melihat Lee Hye Ri terpuruk begitu parah.

"Semuanya akan baik-baik saja. Aku di sisimu, tenanglah." Kim Hyun Sung berbisik di dekat telinga Lee Hye Ri dengan tangan mengusap kepala gadis itu dengan lembut.

Lee Hye Ri kembali terisak seakan ingin menumpahkan semua air matanya di dada Kim Hyun Sung. Kedua tangannya mencengkeram lengan pemuda itu dengan erat.

Setelah Ibu Lee Hye Ri pergi malam itu, semuanya bertambah kian buruk bagi gadis itu. Ayahnya mabuk sepanjang hari dan kerap menyiksa Lee Hye Ri sebagai pelampiasan kekecewaan juga segenap sakit hati yang dirasakannya. Gadis malang itu hanya bisa menangis dan tak bisa berbuat apa-apa ketika tubuhnya didera rasa sakit akibat ulah Ayahnya. Kejadian seperti itu berlangsung hingga beberapa bulan hingga akhirnya salah seorang tetangga Lee Hye Ri menemukan gadis itu tergeletak pingsan tak jauh dari pintu rumahnya. Dan pada akhirnya Ayah Lee Hye Ri dilaporkan ke polisi, sementara gadis itu dilarikan ke rumah sakit. Setelah mendapat perawatan selama tiga hari, Lee Hye Ri dibawa ke sebuah panti asuhan di Seoul.

"Tidak apa-apa, Hye Ri. Tidak ada yang bisa mengganggumu lagi sekarang. Kau mengerti?" Meski harus berkali-kali Kim Hyun Sung tidak akan pernah bosan mengucapkan kalimat yang sama demi menenangkan gadis itu. Pemuda itu mengecup kepala Lee Hye Ri dengan lembut.

°°°

Kasihan dia.

Kim Hyun Sung membatin sendirian sembari menyusuri sepasang mata Lee Hye Ri yang terpejam dengan gerakan tangannya. Dia melakukannya dengan sangat perlahan agar gadis itu tidak terbangun karena ulahnya. Lee Hye Ri baru saja tertidur beberapa menit yang lalu.

Apa dia sudah lebih baik sekarang?

Bibir Lee Hye Ri terkatup rapat. Gadis itu bahkan tak bisa mendengar suara hati Kim Hyun Sung sekalipun dia dalam keadaan terjaga. Tapi sepertinya dia sudah jauh lebih baik sekarang dan semoga tidak ada mimpi buruk yang mengusik tidurnya kali ini.

Selama ini Lee Hye Ri tidak pernah bercerita tentang masa lalunya. Seburuk apa atau sepahit apa, gadis itu tidak pernah menyinggungnya. Dan Kim Hyun Sung juga enggan untuk bertanya. Dia takut Lee Hye Ri terluka. Melihat kondisi gadis itu saat pertama kali datang ke rumahnya saja sudah cukup menyakiti ingatan Kim Hyun Sung. Lengan yang diperban, plester menempel di kulit, wajah pucat tak sehat, dan tubuh kurus milik Lee Hye Ri. Bahkan sampai kini ingatan tentang semua itu masih menempel di dinding benaknya.

Yang Kim Hyun Sung tahu hanyalah Lee Hye Ri diadopsi dari panti asuhan. Dan tentang luka-luka itu dari mana dia dapatkan, Kim Hyun Sung tidak pernah berani bertanya bahkan kepada kedua orang tuanya sekalipun. Karena dia takut jika mengetahui asal muasal luka-luka itu, perasaannya akan turut terluka. Dan biasanya dendam ikut mengiringinya. Baginya semua telah berlalu meski mungkin Lee Hye Ri tidak berpikiran sama. Yang terpenting baginya adalah melindungi jiwa dan raga Lee Hye Ri.

"Hyun Sung ..."

Kim Hyun Sung segera menyingkirkan tangannya dari wajah pucat milik Lee Hye Ri ketika gadis itu mengigau namanya.

"Aku di sini, tenanglah." Kim Hyun Sung meraih kedua tangan Lee Hye Ri dan menggenggamnya. Gadis itu masih saja didera rasa takut dan cemas bahkan dalam tidur sekalipun.

•••

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top