KHAISARAYN - WINTER 'GIRL' FRIEND


Nama : KhaisaRayn

ID Line : 252khnisa

Judul FF : Winter 'Girl' Friend

Casts : Woohyun, Sunggyu (Infinite) & Chorong (Apink)

Genre : Alternate Universe (AU)

Isi Cerita :


Woohyun tak menyangka liburan musim dinginnya harus berakhir begini, di tempat—yang menurutnya—paling membosankan diantara semua tempat yang eksis di dunia, Lab Biologi sekolahnya.


Saat itu ia sedang bersantai di rumah sambil menikmati coklat panas di mug favoritnya ketika Kim-Saem, guru Biologi-nya menelepon dan berteriak—"Yak! Nam Woohyun! Cepat selesaikan semua tugasmu, atau kau takkan pernah mendengar kelulusanmu!"—tepat setelah Woohyun menggeser simbol hijau di ponselnya.


Hal itu sukses membuat Woohyun terlonjak dari sofa nyamannya hingga nyaris menumpahkan isi mug. "Seongsaengnim! Aku bahkan belum mengucapkan 'Yeoboseyo' tapi kau langsung meneriakiku." Keluhnya sambil menaruh coklatnya di nakas agar aman, just in case, kalau saja Kim-Saem kembali berseru.


"Aku tak peduli. Cepat kumpulkan semua laporanmu kurang dari seminggu, dihitung sejak sekarang!"


"Tapi, Saem," Woohyun mengernyit. "Kau tahu, masih beberapa minggu lagi sebelum liburan berakhir, jadi—"


"Kurang dari seminggu, Nam Woohyun." Ulang pria muda dibalik telepon itu jengah. "Cepat ke sekolah sekarang, aku akan memberikan detail semua tugasmu yang kurang."


Begitulah awalnya mengapa Woohyun berada disini sekarang, tepat dihadapan Kim-Saem yang menunjukkan ekspresi kesal karena ia terlambat dari waktu yang dijanjikan.


"Sepuluh menit, katamu?" ucap Kim-Saem dengan nada yang dinilai Woohyun sebagai jangan-potong-ucapanku-atau-kau-akan-mati. Jadi, Woohyun hanya diam sambil nyengir saat gurunya kembali melanjutkan, "Nam Woohyun, kau datang setelah membuatku menunggu selama satu setengah jam!"


Woohyun menghela napas, "Okay, mianhaeyo, Saem. Tapi, bisakah kau berhenti memanggilku dengan nama lengkap?" rengeknya. "Aku merasa seperti kau memarahiku."


"Oh, aku tak marah, Woohyun." Sarkatis Kim-Saem sambil memutar mata. Ia menyalakan laptopnya dan mengecek daftar nilai kelas 3-2. "Hanya kau di kelasmu yang belum melengkapi semua tugas. Aku sudah menoleransinya, jadi yang harus kau kerjakan hanya tiga makalah materi awal, lima essay dari buku modul, laporan pembedahan hewan dan penelitian tumbuhan."


Woohyun mempoutkan bibir, berdiri, dan mengguncang lengan kanan Kim-Saem layaknya anak kecil, aegyo-mode-on. "Seongsaengnim~ Kenapa banyak sekali?"


Kim-Saem menatapnya bosan. Ia men­shutdown laptop dan memasukannya ke tas.


"Saem, mau kemana?" tanya Woohyun saat melihatnya mulai beranjak ke pintu.


"Pulang." Jawab Kim-Saem tanpa menoleh seraya memutar kenop. "Kau pikir pekerjaanku hanya mengurusimu?"


"Ish, Saem, lalu siapa yang akan mengajariku?" Woohyun setengah berteriak karena Kim-Saem sudah berjalan di koridor.


Samar-samar, ia mendengar balasan, "Ingat, kumpulkan sebelum tahun baru, Nam Woohyun!"


Woohyun menjatuhkan dirinya di kursi, menghembuskan napas besar-besar setelah langkah Kim-Saem tak terdengar.


"Padahal baru kemarin aku bersenang-senang saat Natal," monolognya sambil menopang dagu diatas meja penelitian. "Dan sekarang liburan berhargaku direnggut oleh Kim Sunggyu Seongsaengnim dengan semua tugasnya yang memuakkan. Ugh, dia lebih mirip seperti kakekku yang tukang omel, daripada guru yang kata orang jenius karena akan mendapat gelar Profesor dalam usia 27 tahun."


"Aish, dia menyebalkan!" Woohyun membuka zip tasnya dan mengambil buku modul dengan malas. "Dasar kakek tua." Keluhannya terus berkelanjutan hingga tak sadar seseorang—gadis tepatnya—memasuki Lab Biologi dan menatapnya heran.


"Eoh, aku tak tahu ada yang ke sekolah saat suhu sedang dingin begini. Disini bahkan tak ada penghangat ruangan. Apa ia tak kedinginan?"


Mendengar itu membuat Woohyun mendongak, mereka saling tatap beberapa detik sebelum ia berucap, "Apa kau ada perlu disini?"


Yang ditanyainya terlihat terkejut, "Kau bicara padaku?!" ia menoleh ke belakangnya dan tak mendapati orang lain selain dirinya. "Kau... bisa melihatku?"

Woohyun menghampirinya, "Apa maksudmu? Dan harusnya aku yang tanya, aku tak melihatmu mengenakan jaket atau mantel, atau bahkan syal, apa kau tak kedinginan?" ia melepas syal merahnya dan melingkarkannya ke leher gadis itu, memastikannya nyaman dan hangat. "Lebih baik?"


Gadis bersurai wavy-brunet itu hanya menatapnya, tepat di mata.


Jika cowok yang ditatapnya bukan Woohyun, pasti akan canggung. Karena, well, gadis ini manis. Pikir Woohyun.


Tapi ini 'Nam Woohyun' yang kita bicarakan, pangeran sekolah yang sudah sering mendapat perhatian semua gadis hanya dengan berjalan di sepanjang koridor sekolah.


"Waeyo?"


"Kau ternyata baik sekali." Suara lembut gadis itu menjawabnya.


"Tentu." Woohyun terkekeh dan kembali mendekati buku-bukunya di meja. "Apa kau disuruh Kim-Saem menyelesaikan tugas Biologi juga?"


"Jadi kau mengerjakan tugas? Boleh aku membantumu? Kau tahu? Nilai Sains-ku selalu A di rapot." Kata gadis itu dengan excited.


"Boleh, tapi dengan syarat."


"Apa?"


"Beritahu aku namamu. Aku tak ingin dibantu oleh Anonymous—tanpa nama." Jawab Woohyun, tersenyum menunjukkan dimplesnya.


"Oh, astaga, aku lupa." Gadis itu mendekatinya dan mengulurkan tangan. "Namaku Chorong. Park Chorong."


Woohyun menyambut uluran tangannya, "Aku Nam Woohyun."

***


Hari ini tanggal 31 Desember, tepat beberapa jam sebelum deadline. Semua tugasnya sudah terselesaikan dengan baik, ia benar-benar perlu berterima kasih banyak pada Chorong setelah ini. Gadis itu ternyata memang jenius dalam Sains.


Kini Woohyun hanya tinggal mengirimkan semua laporannya ke email Kim-Saem, setelah itu menikmati New Year Eve dengan tenang di waktu liburannya yang tinggal beberapa hari.


Chorong dan dirinya berteman baik dengan cepat, mereka nyambung membicarakan ini-itu, sehingga, berada di Lab Biologi yang membosankan jadi menyenangkan karena tak pernah kehabisan topik.


"Dan, sent." Woohyun menekan enter di keyboard komputer milik sekolah. "Yeah~ Sekarang aku bebas~"


"Kerja bagus, Woohyun-ah!" seru Chorong disampingnya sambil bertepuk kecil.


Woohyun menoleh, "Chorong-ah, karena kau banyak membantuku, sebagai ucapan terima kasih, maukah kau dinner denganku? Sekalian merayakan tahun baru! Aku yang traktir!"


"Jeongmalyo? Woah, daebak-ida!"


"Ne, kajja." Woohyun meraih tangannya, tapi—


Tunggu, barusan...


Chorong tersenyum melihat reaksi Woohyun. "Jadi, selama lima hari ini kau tak menyadarinya?"


"Mwoya?"


"Apa kau ingat berita heboh dua tahun lalu?"


Woohyun berpikir sejenak, "Tidak, aku baru pindah kemari saat kenaikan kelas 3, belum ada setahun. Apa yang terjadi?"


"Dua tahun lalu, seorang gadis dibunuh di Lab Biologi ini oleh sahabatnya yang iri karena peringkatnya menurun. Saat itu musim panas, namun mayatnya baru ditemukan saat pertengahan musim dingin. Sejak saat itu, gadis yang dibunuh itu selalu bergentayangan setiap musim dingin di sekitar sini dengan pakaian musim panas dan rambut coklat panjangnya yang terurai." Chorong menceritakannya dengan wajah serius, kemudian dalam sekejap berganti dengan senyum manis. "Itulah rumor yang kudengar, bukankah itu konyol?"


"Apa?" Woohyun mengerjapkan matanya.


Barusan tanganku menembusnya...


Astaga!


"Chorong-ah... kau... hantu?!"


"Woohyunie, jangan menyebutku begitu!"


Akh, sial.

FIN

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top