Teruntuk Kamu yang Terluka
Hai kamu.
Iya kamu.
Maafkan aku sebelumnya, aku tak sengaja mendengar dirimu mengadu kepada sahabatmu.
Aku mendengar dirimu bercerita betapa kerasnya Ayahmu.
Aku mendengar dirimu bercerita betapa tajam mulut Ibumu.
Aku mendengar dirimu bercerita betapa dinginnya kedua saudaramu itu.
Tidak, aku tidak ingin mengejekmu. Sungguh tidak ada pikiran seperti itu.
Aku hanya menyemangatimu, itu saja.
Aku tahu kau seringkali pura-pura tertawa di hadapan kami semua, dengan beban di punggung yang setia bersamamu.
Tapi bagaimanapun juga kita hanya bisa bersabar.
Mungkin menulis lebih mudah daripada menghadapinya.
Tapi ketahuilah, kamu tak sendiri.
Mungkin diri kita masih terjebak dalam badai, belum menemukan kemilau pelangi.
Tapi aku yakin, cepat atau lambat pelangi itu akan muncul.
Berliter-liter air mata akan dibayar dengan tawa bahagia.
Bulan akan terbenam dan matahari akan terbit.
Jadi bersabarlah, dan tertawalah sembari menunggu pelangi itu datang.
-Dari orang yang juga terluka-
6 Desember 2017
[diperbarui tanggal 5 Juli 2019 setelah melihat ada beberapa bahasa yang kurang bijaksana]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top