A Message for My Future Husband
Dear my future husband,
well IDK what should I say now. Hm, let's say hello for the first time.
Jujur saja entah kenapa diriku menulis ini, apalagi aku tidak tahu siapakah calon suamiku kelak. Tapi biarkan aku merangkai kata-kata agar kita kelak bisa membacanya dengan tawa geli dan pikiran 'Mengapa diriku membuat surat sekonyol ini?'.
Aku akan menceritakan sesuatu. Tahukah kamu dari beberapa lelaki yang pernah berhubungan denganku, aku sering berpikir 'Apakah Ia jodohku?'. Dan sayangnya mereka yang sudah lewat memang bukan takdirku. Tapi tak apa-apa, jika Tuhan tidak membiarkan diriku bersamanya, berarti ada orang lain yang jauh lebih baik untukku.
Oh sebelumnya, jika dirimu memang menginginkan seseorang yang sempurna. Biarkan diriku mundur, karena aku memiliki banyak kekurangan. Namun jika dirimu menginginkan seseorang yang apa adanya, yang akan setia mencintaimu, aku akan berdiri paling depan seraya melambaikan tangan.
Suami masa depanku, ingatlah jika diriku mengatakan ataupun melakukan sesuatu yang tidak mengenakkan hati, tegurlah aku dengan halus. Tuntunlah aku menuju jalan yang benar, karena aku akan menuntunmu balik jika dirimu juga tersesat.
Selain itu maafkan diriku jika saatku hamil, aku akan merepotkanmu, mungkin aku akan ngidam makanan aneh, atau rumah lebih berantakan dari biasanya karena diriku terlalu lelah untuk membersihkan rumah. Aku bermimpi kelak aku ingin 2 atau 3 anak. Mungkin bayi pertama kita adalah lelaki, agar bisa melindungi adik perempuannya. Mungkin mereka akan bertengkar memperebutkan mainan, namun aku yakin setelah itu mereka akan berbagi dan bermain bersama.
Suamiku, kelak saat kita mengucapkan sumpah satu sama lain. Saat kita saling bertukar cincin. Aku berjanji akan selalu bersamamu, menggandeng tanganmu seraya merengkuh tubuh kecil nan hangat anak-anak kita. Kita akan selalu berjalan bersama dalam suka dan duka, hingga akhir napasku. Sampai saat itu tiba, ketahuilah aku sedang menantimu.
—20 Desember 2017—
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top