[06]
"Aku pergi dulu."
"Hati-hati , Kei-kun."
Kecupan ringan mendarat di pipi Tsukishima. Sebuah jimat harian yang selalu diberikan [Name] sebelum pemuda itu bekerja.
Ya Tsukishima memang tidak memintanya. Tapi sorot matanya mengatakan ia menuntut itu.
Hmm, tsundere.
Setelah sang suami pergi, barulah [Name] membereskan tiap sudut rumah.
Tangannya dengan lihai membersihkan meja , menyapu , mengepel. Membuat rumah kecil keluarga itu mengkilap.
30 menit dihabiskan [Name] untuk membereskan rumah. Setelah selesai, wanita itu memilih untuk memasak sesuatu.
"Hari ini aku masak apa ya..." Batinnya sambil memegang dagu.
Sampai iris [e/c] nya melirik ke arah buku resep kue yang tergeletak di atas rak piring.
"... Ada ide sih, tapi tidak ada Kei-kun."
_____
"Selesai!"
[Name] tersenyum puas melihat karya masaknya.
"Ini jam.. oh! Sudah jam 11.30! Sebentar lagi Kei-kun istirahat!"
Dengan cekatan karya nya di tata ke kotak bekal lalu dengan cepat [Name] bersiap.
"Aku izin ke kantormu ya, Kei-kun!"
Disisi lain, Tsukishima baru saja menyelesaikan guide nya pada turis yang datang dari luar Jepang.
"Aku lelah sekali. Kurasa bekalku takkan cukup." Ujar Tsukishima.
"Kalau kau masih lapar , kita bisa berbagi Tsukki."
Kini Tsukishima tengah istirahat di kantornya. Yamaguchi yang hari ini pulang lebih awal datang berkunjung.
Rutinitas seorang sahabat kecil yang setia.
"Tidak. Aku ingin makan manis. Sebagai dessert."
Tepat setelah Tsukishima berbicara, pintu kantor terbuka dan menampilkan sosok pria dan wanita mungil dibelakangnya.
"Tsukishima-san, istrimu datang mencarimu. Silakan , nyonya."
Tsukishima melongo. Seorang Tsukishima [Name] berdiri didepan pintu dengan sebuah kotak bekal transparan...
Berisi Strawberry Cake.
"[Name]-san! Lama tidak bertemu!" Pekik Yamaguchi sambil membungkuk.
"Yamaguchi-kun! Bagaimana kabarmu?"
"Aku baik. Kudengar dari Tsukki kalian berdua baik-baik saja."
[Name] tersenyum hangat. Lalu wanita itu berjalan ke arah suaminya yang masih terpaku.
"Kei-kun.. aku membawakan mu Kue favoritmu."
Tsukishima menunduk. Ia menerima kotak dari [Name] lalu mendongak menatap istrinya yang masih tersenyum.
"Maaf , aku datang kemari tanpa memberitahu.. aku ingin-"
Ucapan [Name] terhenti ketika Tsukishima memeluk tubuhnya cukup erat.
Untuk menyembunyikan wajahnya yang kini memerah padam.
"Kita memang berjodoh. Batin kita benar-benar terikat ya.."
===
"Kau harus coba manisan lain selain kue itu , Tsukki."
"Aku sering makan manisan yang lain. Hampir tiap hari malah."
"Eh? Benarkah? Apa itu?"
"[Name]."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top