[09]

Hari ini adalah akhir pekan. Kuroo tentu saja bahagia karena mendapat hari libur dan bisa menghabiskan waktu seharian bersama sang istri.

"Hari ini jalan yuk." Ajak Kuroo sambil mengunyah semangka.

Musim panas hari ini sangat menyengat. Kini kedua pasangan itu tengah duduk di undakan belakang rumah sambil menikmati semangka segar yang merah merekah.

"Mau kemana ? Cuacanya panas banget." [Name] meminum segelas jus jeruk di sampingnya.

"Tempat yang adem?"

"Taman?"

[Name] mendecak , "Panas."

"Pantai?"

"Jauh."

Kuroo menggigit semangkanya sambil tetap memikirkan lokasi weekend mereka.

"Hm.. dekat dan adem.. Mall?"

[Name] menoleh. "Hm.. Boleh deh. Ada beberapa barang yang sudah habis. Sekalian belanja deh."

Menempuh perjalanan dengan bus selama 10 menit, mereka sampai di pusat kota Tokyo dan langsung menuju mall yang tak jauh dari halte.

"Haaa.. Ademnya." Kuroo langsung menghela nafas lega begitu angin dari AC pintu menghembus kepalanya.

"Kita ke supermarket dulu deh." ajak [Name] begitu menangkap pintu supermarket bertuliskan,

'Promo Muffin Beli 1 pack gratis 1 pack'

'Insting ibu-ibu nya [Name] mulai terpancar...' batin Kuroo sambil menatap gemas sang istri. Karena tak kunjung mendapat respon, [Name] menarik tangan Kuroo.

Dengan cepat [Name] mengambil keranjang dan diisi oleh 2 bungkus muffin coklat sebagai pembukaan. Setelah mendapat target utama, pasutri itu berjalan ke rak lain. Memasukkan beberapa bungkus makanan instan , bahan masakan , peralatan mandi dan beberapa cemilan.

"Aku beli ini ya?" Kuroo mengambil botol 500ml bertuliskan 'sake' didepannya.

[Name] cemberut. Tanpa bicara dia mengambil botol itu dari tangan Kuroo dan meletakkannya kembali ditempat asalnya.

"[Nameeeee]!" rengek Kuroo. "Itu buat jaga-jaga kalau ada tamu, lho. Aku ga minum sering-sering deh."

"Katanya buat tamu."

"Eh, iya maksudnya minumnya kalo ada tamu aja." Kuroo mengkoreksi kekhilafan yang sengaja dilakukan.

[Name] masih cemberut. Sebenarnya bukan masalah kalau itu dibeli. Hanya saja, kalau Kuroo mabuk itu mengerikan. Dalam keadaan normal saja dia suka menyerang tiba-tiba. Apalagi dalam keadaan mabuk.

"Asal Tetsurou-kun janji ngga akan serang mendadak."

"Iya janji deh!"

Kuroo tentu saja bahagia, namun sang istri masih kelihatan kesal. Terlihat dari ekspresinya yang cemberut dengan kening mengkerut.

Selesai membayar semua belanjaan , mereka keluar dari supermarket dan menentukan destinasi berikutnya.

"Mau kemana lagi?" tanya Kuroo.

"Terserah.." jawab [Name] singkat. Wanita itu mengalihkan pandangannya.

Kuroo sweatdrop.

"Hm.. Kita beli piyama yuk. Ngga yang minim kok! Yang biasa aja!" Ujar Kuroo cepat , takut sang istri akan menamparnya karena berpikir yang tidak-tidak.

"Mhn.." [Name] memegang dagu. Kalau dipikir-pikir ia memang ingin beli piyama baru. Wanita itu akhirnya tersenyum dan mengangguk.

"Oke!"

Singkat cerita keduanya kini berada di toko baju. Desain-desain baju lucu dan manis terpajang di manekin yang berdiri di beberapa sudut toko.

"Iiih, lucu." [Name] gemas melihat dress tidur kuning dengan ornamen bebek bebek kecil di bagian roknya.

"Mau?"

"Engga, itu minim. Gausah kesempatan deh."

Dalam hati Kuroo mewek. Padahal sudah senang karena pilihan sang istri sesuai keinginannya.

"Yaudah deh kita liat yang lain dulu."

Namun [Name] berhenti. Ia menunduk namun bisa dilihat alisnya mengerut dan pipinya kembali menggembung. Tangannya mengepal dan bahunya tegang.

Intinya sekarang wanita berumur 23 tahun itu tengah ngambek dengan pose anak kecil yang tak diizinkan membeli mainan.

"Sayang?"

"YANG INI AJA DEH!"

.

.

.

"[Name]..?"

Kuroo melihat gelagat [Name] yang semakin aneh. Seperti sekarang, sampai di rumah sang istri langsung tengkurap di sofa sambil cemberut.

"Sebel.." gumamnya sambil mengganti posisi menjadi duduk.

"Kenapa, sayang?" Kuroo duduk disampingnya. "Cerita. Ada yang ganggu kah di mall tadi?"

"Bukan itu..."

"Jadi?"

[Name] menarik nafas panjang lalu menghelanya dengan berat. "Aku iri... sama perut besar."

Kuroo terdiam seribu bahasa. Wajahnya memasang ekspresi 'what the heck' sambil mengedipkan matanya.

"Perut besar? OH-!"

"G-gak perlu diucapin secara detail!" [Name] mengalihkan wajahnya yang memerah.

"Waktu kita di tempat sake, ada yang beli susu ibu hamil, terus pas di toko baju, ada yang beli baju bayi." Gerutu [Name] sambil meremasi rok nya.

Kuroo terkekeh. Di kecupnya pipi sang istri yang langsung merona.

"Kalau mau cepet dapet adek, jangan nolak kalau diserang dong."

"Mhn.. oke. Akan diusahakan."

===

"Jadi?"

"Jadi apa?"

"Berarti sekarang boleh ya?"

"Dimana botol sake tadi!?"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top