[05]
Angin laut berhembus menyapu surai hitam. Setelah tidur semalaman dan langsung disuguhi lautan segar, sangat cantik.
Kuroo meregangkan ototnya. Pagi hari di Okinawa memang berbeda. Perjalanan menuju kemari memang melelahkan namun saat sampai akan terasa memuaskan
Pemandangannya bagus sekali." Kuroo berkomentar sambil melihat pantai yang terbentang luas didepannya.
"Hari ini kita mau kemana?" [Name] berdiri disampingnya sambil menatap laut dengan binar.
"Hari ini, aku berencana membawa mu ke pantai Kume, disana ada festival lho!"
"OH! Aku tau! Pantai itu bagus sekali lho!"
"Ya , kan? Ayo kesana!"
Butuh kira-kira setengah jam bagi mereka menempuh perjalanan , akhirnya mereka sampai di pantai Kume. Aroma laut dan bentangan langit biru benar-benar nikmat untung dipandang dengan rakus.
[Name] memutuskan untuk menyewa yukata dengan model kesukaannya. Kemudian mereka pun berjalan beriringan didaerah festival. Keduanya benar-benar menikmati semua yang ada di sana, takoyaki, ame ringo, kakigori dan yakitori. Ya,biarpun [Name] yang lebih banyak menikmati cemilan.
"Fotoin!" Tiba-tiba [Name] menyodorkan smartphone nya dan berjalan mendekati pagar pembatas.
"Ha-? Demi apa kamu mendadak narsis begini?" Kuroo terperangah.
"Ih bawel, fotoin aja." [Name] mulai berpose dengan imut, Kuroo menatapnya dari layar ponsel.
Kuroo terdiam melihat hasil tangkapan gambarnya. Memang diam, namun kilauan kagum dari iris hitam tak bisa disembunyikan beriring rona tipis yang muncul.
'Ah... Istriku benar-benar cantik.' batin Kuroo sambil ber-fanboy ria dalam hati.
"Tetsurou-kun? Tetsu!"
Kuroo terperanjat. Ia mendongak dan menatap sang istri dengan pose cemberut dan tangan dipinggang.
"Daritadi dipanggil, malah melamun." Gerutunya.
"Maaf. Kamu cantik banget ,sih. Padahal kan, ga pake filter." Goda Kuroo.
[Name] nge-blush. Ingin mencekik Kuroo yang menggodanya di umum namun ia juga senang Kuroo memuji nya di khalayak ramai. Manis sekali.
"Sudah, ah." [Name] mengambil hp yang dipegang Kuroo. "Oh , ya. Tetsurou-kun tau tidak? Ada komplek bermain yang besar di daerah sini lho."
"Aku juga pernah dengar. Kenapa? Kamu mau kesana?" tanya Kuroo sambil menggigit taiyaki coklatnya.
"Mhn.. Aku tertarik untuk kesana. Ayo kesana!"
"Sekarang? Nggak akan sempat , sayang. Ini aja sudah sore." ujar Kuroo sambil mengusap-usap surai [h/c] itu.
"Ih! Jadi berantakan! Terus kapan dong?" tuntut [Name] sambil menghentak-hentak kakinya. Sungguh seperti anak kecil.
"Besok , deh. Mas mu janji. Hari ini kita disini sambil lihat hanabi saja ya?"
Akhirnya setelah dibujuk , [Name] menurut dan hari pertama honeymoon pun ditutup dengan melihat kembang api di langit.
===
Sesuai janji Kuroo, tepat pukul 10.00 mereka sudah jalan menuju tempat spesial yang dijanjikan Kuroo pada sang istri. Biarpun Kuroo harus bangun sangat awal karena sang istri sangat bersemangat, dan hal itu tentu saja menjadi alasan bagi Kuroo untuk menyerang [Name] untuk menghabiskan waktu.
Biarpun awalnya si cantik itu sempat ngambek karena diserang secara mendadak akhirnya bisa dibujuk juga.
'Kan, kita mau ke taman bermain. Anggap aja serangan itu sebagai bayarannya.'
"WHOA! Ferris Wheel-nya besar! Ada roller-coaster lagi! Banyak yang jual jajanan!"
Mihama American Village adalah taman bermain (sejenis dufan) yang didalamnya terdapat pusat perbelanjaan , restoran, kafe dan toko-toko kecil. [Name] yang sangat suka dengan taman bermain dan berbagai cemilan tentu sangat antusias ketika mereka memasuki komplek hiburan itu.
"Mau kemana dulu?" tanya Kuroo sambil menggait jemari sang istri.
"Ke taman bermain nya saja langsung!" Dengan semangat [Name] menarik -lebih tepatnya menyeret suaminya ke taman bermain yang dipenuhi berbagai wahana yang membuat [Name] antusias.
Histeria mini menjadi permainan pertama yang [Name] minta. Awalnya Kuroo sempat ragu,
"Bukannya kalo pertama naik yang ringan-ringan dulu ya?"
Namun karena sang istri terlalu barbar jadilah mereka naik histeria yang menaik turunkan isi perut dan sukses membuat Kuroo mual.
"Maaf , Tetsurou-kun." [Name] mengusap-usap punggung sang suami yang tengah sendawa mengatur angin di perutnya.
"Ngga apa-apa. Yuk, cari yang ringan dulu." ajak Kuroo. Akhirnya mereka menaiki wahana Bee Tower. Wahana yang membawa orang menuju ketinggian 45 meter.
"Whoaaa... Lautnya kelihatan dari sini!" [Name] mulai memotreti pemandangan Okinawa yang dapat dilihat dari atas wahana. Kuroo terkekeh, diam-diam ia mengambil gambar istrinya yang tersenyum senang sambil melihat pemandangan.
Selesai dengan wahana itu, sepasang pasutri itu mencoba berbagai wahana lain. Seperti roller coaster , obakeyashi , beberapa game corner dan membeli cemilan kesukaan [Name]. Sebagai penutup, Kuroo membawa sang istri menaiki ferris wheel.
"Whoaa.. bagus sekali..." [Name] berbinar menatapi kelap-kelip lampu yang mulai menyala mewarnai Okinawa. Langit senja berwarna ungu mempercantik pulau kecil itu. Kuroo menopang dagu sambil menatapi istrinya.
"Gimana? Senang, ga?" tanya Kuroo. [Name] mengangguk sambil tersenyum.
"Sangat!" Kuroo menyeringai, disentuh nya pipi putih [Name] yang mengeluarkan rona peach.
"Bilang apa sama suamimu ini, hm?"
[Name] semakin merona , melirik ke arah lain sambil memainkan jarinya.
"Te-terima kasih, Tetsurou-kun. Aku sangat mencintaimu.."
Seringaian berubah menjadi senyuman puas, dengan lembut ditempelkannya bibirnya dengan bibir [Name]. Ciuman manis itu pun menutup honeymoon mereka yang berjalan lancar.
"Love you too , honey~"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top