"Hari ini kita mau ngapain ?"
Kedua pasutri itu baru saja menyelesaikan aktivitas paginya. Menikmati sarapan pagi dengan sup makaroni dan beberapa potong makarel panggang sesuai yang dijanjikan [Name] dan berendam air susu hangat di bathtub (secara bergantian tentunya).
Dan kini, kedua pasangan itu tengah berdiri di depan ruang tengah, tempat dimana keluarga kecil Kuroo akan berkumpul.
"Hari ini aku mau membereskan tempat ini. Lihat , berantakan dan banyak debu." [Name] menunjuk ke meja dan kursi yang tersusun tak beraturan. Kumpulan partikel debu pun menumpuk di beberapa perabotan lain.
"[Name].. memangnya tidak lelah? Kemarin itu acara yang panjang lho." tutur Kuroo, pemuda itu menghela nafas.
"Tidak. Tenang saja. Malah aku akan lebih sakit kepala melihat semua kekacauan ini." ujar [Name] yang memang menuntut tinggi kebersihan dan kerapian.
Kuroo tersenyum. [Name] tidak pernah berubah, bahkan sejak SMA. Gadis ini memang yang paling cerewet mengenai kesehatan dan kebersihan. Benar-benar tipe istri idaman.
Tak menyesal ia meminta [Name] menjadi manajer tim voli dan membuat anak-anak nakal seperti Yamamoto dan Lev lebih berhati-hati dalam bertindak.
"Kalau begitu , suami mu yang tampan ini akan membantumu!" Ucap Kuroo bersemangat sambil memasang pose ala pria sejati. [Name] berbinar.
"Hurray! Beresin rumah bareng Tetsurou-kun!" [Name] mengangkat kedua tangannya ke atas.
"Yosh, kita mulai dari mana?"
"Hm, buat Tetsurou-kun, bisa bersihkan rapikan kursi-kursi yang tak tersusun. Lalu , kita bereskan dapur." [Name] memulai acara bersih-bersih.
"Soalnya , lemari piring dan kulkas nya gak beraturan. Setelah itu baru deh kita bereskan ruang tamu. Ruang tamu nya ga terlalu berantakan,kok. Cuma bersihkan debu di vas-vas bunga." tambahnya detail.
Kuroo sempat melongo , tapi langsung memasang pose hormat begitu sang istri menyelesaikan ucapannya.
"Baik , sayang!"
-----------------------------------------------------------------
"Yosh , selesai!" Kuroo menyeka keringat setelah menggeser sofa ruang tengah. Pekerjaan pertamanya selesai, [Name] juga sepetinya sudah membersihkan semua perabot berdebu di ruangan itu.
Ruang tengah yang berantakan akhirnya rapi.
"Fwah ruang pertama , done." [Name] membuka maskernya dan menatap puas ruang tengah yang sudah rapi, untuk penutup ia menyemprotkan pengharum ruangan.
"Ke ruang berikutnya!"
Hampir seharian mereka menghabiskan waktu dengan ritual membersihkan rumah. Tentunya agar istana kecil ini tetap nyaman untuk dinikmati. Kuroo menghela nafas berat setelah menyelesaikan dapur sebagai ruang terakhir yang harus dirapikan. Lelah sekali, tapi ia merasa senang dapat membantu sang istri menyelesaikan tugas rumah bersama. Itu akan membuat [Name] merasa Kuroo perhatian padanya.
"Hah.. capek juga ya.." keluh Kuroo sambil menjatuhkan tubuhnya di sofa , peluh mengalir dari tengkuk dan pelipis. Ia menyibakkan rambut nya untuk menyingkirkan keringat yang hampir mengenai mata.
"Uhm.. maaf ya, Tetsurou-kun jadi capek.." [Name] duduk disebelahnya lalu meletakkan secangkir kopi dingin untuk sang suami.
"Kenapa minta maaf? Kan memang aku yang menawarkan." jawab Kuroo sambil mengelus kepala [Name].
[Name] tersenyum, semburat merah muncul dipipinya. Ia memainkan jari kemudian melirik Kuroo. "Sebagai ucapan terima kasih..."
[Name] mendaratkan kecupan singkat namun lembut di pipi Kuroo. Butuh 5 detik bagi Kuroo untuk mencerna apa yang terjadi. Sampai akhirnya pemuda itu mengacak-acak rambut [Name] gemas.
"Ada-ada saja deh, si manis ini."
"Memangnya aku kucing?"
---
"Ngomong-ngomong ..."
"Hm?"
"Cuma pipi? Yang ini ngga?" /tunjuk bibir
"Mesum!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top