[01]

[Name] bangkit dari tempat tidurnya sambil mengusap matanya. Meregangkan tubuh sembari menghembuskan nafas secara normal. Ia turun dari kasur lalu membuka sisi kanan tirai jendela. Pukul 7.03 pagi, [Name] sudah bangun. Menyambut hari pertama dan lembaran baru sebagai seorang...

Kuroo [Name].

Yap, sebuah pernikahan baru saja dilaksanakan kemarin, rasa senang dan bahagia begitu meluap saat kekasihmu yang manis itu melamarmu didepan teman-teman seperjuangannya. 

Cukup memalukan memang mengingat tingkah Kuroo yang aneh pasca melamar. Bagaimana tidak? Pemuda itu hampir saja menjatuhkan bunga mawar yang di belinya ke dalam got, beserta kotak kecil berwarna merah berisi cincin yang kini terpasang di jari manis [Name].

Untung saja saat itu ada orang waras seperti Akaashi dan Kenma, mereka langsung bertindak cepat begitu melihat Kuroo yang meringis akibat terlalu heboh.

[Name] menghela nafas dan tersenyum, ditatapnya sang suami yang masih terlelap di kasur berbalut selimut. Sudah pagi, waktunya membangunkannya.

"Kuroo-kun.." [Name] mendekat dan menepuk pelan bahunya. "Sudah pagi , lho. Ayo kita sarapan."

Tidak ada respon, pemuda itu hanya menggeliat kecil sebagai sinyal 'masih mengantuk.'

'Pasti dia lelah karena acara kemarin,' batin [Name] 'Tapi kalau tidak dibangunkan , nanti bisa kebablasan sampai siang.'

[Name] kembali membangunkan Kuroo. Kali ini ia mengguncang pelan bahunya agar Kuroo perlahan bangun dari tidurnya.

"Kuroo-kun.. ayo bangun. Aku akan buatkan makarel panggang kesukaanmu." pancing [Name] dengan makanan favorit sang suami. 

Kuroo bergeming. Tubuh yang tadinya memunggungi [Name] kini berbalik menghadap sang istri dan malah menggenggam lengan [Name] yang bertengger dibahunya.

"Mhmn... Tidak bisa menunggu sebentar lagi.. ? Aku lelah."

[Name] menghela nafas. Sebagai istri yang baik ia harus mematuhi perkataan suaminya. Tapi menjaga kesehatan Kuroo agar tidak terlambat sarapan juga merupakan kewajiban untuknya. Maka ia tetap bersikukuh ingin membangunkan Kuroo.

"Kuroo-ku- ..." [Name] menghentikan ucapannya, kemudian menyadari sesuatu dan timbul lah semburat merah jambu dipipi gempalnya. Sebagai istri sah nya, [Name] harusnya tidak melakukan itu pada Kuroo. Cukup 8 detik waktunya merasa bersalah, akhirnya [Name] memanfaatkan kesalahannya untuk membuat Kuroo bangun.

"Tetsurou- kun.. Ayo kita sarapan lalu mandi. Kita habiskan waktu kita berdua sebagai pasangan baru yang manis." bisik nya lembut ditelinga sang suami. 

Dan hal itu sontak saja membuat Kuroo membuka matanya lebar dan langsung berhadapan dengan iris [e/c] sang istri. [Name] merona.

"Pagi-pagi sudah membuat gula ku kambuh. Dasar pendek." Kuroo bangkit lalu mengacak-acak surai [h/c] istrinya , membuat si empu rambut merengut.

"Mmoh. Sekarang cuci muka dan langsung ke dapur. Aku akan segera masak." titah [Name]

"Baik , buu." 

---

"Hei, [Name].."

"Ya? Ada apa lagi?"

"Tadi kau bilang 'kita makan dan mandi' . Berarti mandi nya juga bersama ya?"

"B-Berisik! Maksudku tadi hanya makan saja!"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top