[10]

Pagi itu terang sekali, seperti suasana hati [Name]. Wanita itu bangun pagi sekali untuk menyiapkan sesuatu.

Didapur [Name] sibuk dengan sesuatu. Tangannya menggenggam mixer yang mengaduk adonan tepung didalam wadah.

'Kuharap Kenma-kun suka. Ini spesial.' batin wanita itu dengan binar.

"Yeay~ tinggal tunggu!"

Tepat saat pie apel spesial itu masuk ke oven , Kenma turun dari lantai 2 dengan wajah kusut dan rambut tidurnya.

"Selamat pagi..." Ujarnya sambil menguap.

"Kenma-kun!" Wanita itu berlari menuju Kenma lalu memeluk tubuhnya.

Kenma yang mendapat perlakuan manis di pagi hari itu membalas pelukannya.

"Kenma-kun!" [Name] kembali menyahut nama sang suami.

"Ada apa [Name]...?" Jawab Kenma dengan setengah sadar.

"Hei, kau tau ini hari apa?"

Kenma mengucek mata kemudian memegang dagu, memasang pose berpikir keras.

"Ah, hari ini ada video yang harus ku upload dan dokumen yang harus ku tulis."

[Name] melotot sambil cemberut.

"Itu kan setiap hari! Yang spesifik nya lho! Hari ini hari apa?"

"Hari ini hari aku sibuk , [Name]. Banyak pekerjaan." Pemuda itu berjalan menuju toilet meninggalkan [Name] yang makin sebal.

'Menyebalkan! Masa dia tidak tahu ini hari apa!'

Rasanya hari ini berbeda sekali. Kenma benar-benar cuek dan sibuk dengan pekerjaannya.

Seperti siang itu.

"Kenma-kun, aku membuatkan pie apel untukmu."

[Name] masuk ke ruang kerja Kenma dengan sewadah berisi pie apel spesial berukuran besar.

"Terima kasih, taruh saja di meja." Sahut Kenma tanpa mengalihkan pandangan dari layar pc.

[Name] meletakkan pie di meja lalu duduk disebelah Kenma. Memperhatikan detail pekerjaannya.

"Apa itu harus di edit?" [Name] menunjuk pada postingan video Kenma. Dan hanya direspon anggukan.

"Lalu itu sudah selesai?" Kenma hanya menggeleng.

"Kenma-kun, aku minta pie mu sedikit ya." Kenma diam.

[Name] makin kesal. Ia menggembungkan pipinya sambil akhirnya menarik tangan Kenma.

"Kenma-kun!!" Panggil nya dengan teriakan. Kenma menghela nafas gusar sambil menatap sang istri.

"[Name], aku sedang bekerja. Tolong jangan ganggu aku dulu!"

Terdengar suara retak dari dada [Name]. Wanita itu akhirnya diam, berhenti mengganggu lalu berjalan keluar ruangan sambil bergumam.

"Maaf mengganggu."

_________


[Name] duduk di undakan belakang rumah. Malam itu langit cantik sekali. Hanya saja...

Keadaan malam itu tak sinkron dengan perasaan hati si cantik itu.

"Kenma-kun selalu begitu.. Dia seperti tak peduli. Ini kan hari spesial..." Ujarnya sambil sesenggukan.

'Pasti Kenma-kun tidak memakan pie nya..' batinnya. [Name] bersandar di dinding sambil menatap langit.

'Ah, sudahlah. Hari ini juga.. sudah mau berakhir.'

Sampai suara deritan pintu mengalihkan atensi [Name] dari langit. Tapi setelah melihat si pembuka pintu , wanita itu langsung membuang muka.

"[Name].."

Tidak ada sahutan. [Name] kembali menatap langit.

"Ayo ikut aku. Ada sesuatu yang ingin kutunjukkan." Tangan Kenma terulur untuk memegang tangan sang istri.

"Kupikir kau sibuk dengan pekerjaan mu." Balas [Name] ketus. Kenma menghela nafas.

"Wanita sungguh merepotkan."

Dengan sigap , Kenma menggendong tubuh mungil itu lalu membawanya masuk.

"T-Turunkan aku! Menyebalkan!"

Kenma tak menggubris. Sampai akhirnya mereka sampai di kamar tidur

Dengan taburan kelopak bunga dan lilin aromaterapi.

"A..apa ini?"

Cantik sekali. Benar-benar cantik.

"Hei, ini untukmu."
Tangan Kenma terulur memberi buket bunga mawar. [Name] berbinar.

"Kau tau.. aku paling tidak bisa berkata manis seperti Kuroo. Tapi.. setidaknya aku memperlakukan mu dengan baik kan?"

Kenma mengecup bibir pink itu singkat kemudian mengalihkan pandangannya.

"Selamat hari jadi pernikahan kita yang pertama , Kozume [Name]."

"Semoga kau tetap betah disini. Dan tetap menemani ku sampai akhir hayat."

[Name] tersenyum. Hampir saja setetes air meluncur dari iris [e/c] nya tapi dengan cepat disekanya.

"Aku... Mencintaimu [Name].. Tetaplah disini."

"Ya.. Tentu saja. Aku akan selalu menjadi istri mu."

===

"Mengerjaimu dengan pura-pura lupa itu asik juga."

"Menyebalkan! Hentikan itu!"

"Kau lucu saat ngambek."

"Berisik!"

-end.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top