[08]

Salju pagi itu turun dengan lembut dan bersinar. Hawa tidak terlalu dingin dan ada sedikit paparan sinar matahari.

Suasana di rumah itu benar-benar tenang. Hanya hentakan kaki Chiro yang berjalan di lorong rumah menuju kamar tidur.

"Sudah kubilang padamu, jangan memaksakan diri." Kenma menghela napas sambil meletakkan kompres tempel di kening sang istri.

Kozume [Name] , 23 tahun, terserang flu berat di hari Natal.

Akibat kurang istirahat, sibuk menyiapkan makanan untuk natal dan pergi keluar saat badai salju.

Dan tentu saja, hal itu otomatis membuat Kenma merasa bersalah.

"Padahal aku kan , ngga begadang semalam." Keluh [Name] sambil menyeka hidung nya yang memerah.

"Sakit bisa datang kalau kau menumpuk nya dari hari kemarin [Name]." Kenma menghela nafas.

[Name] cemberut, ditukar nya posisi tiduran menjadi duduk diatas kasur. Ditatapnya keluar jendela menatap salju yang menempel di dinding.

"Padahal harusnya hari ini kita jalan-jalan keluar. Ini kan natal." Gerutunya.

"Merayakan natal di rumah juga tidak ada salahnya kan?" Ujar Kenma tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Memang tidak, sih. Tapi kan..."

Selama pernikahan, Kenma dan [Name] belum pernah jalan-jalan berdua. Entah itu kencan setelah menikah atau berbulan madu.

Pemuda pudding itu terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan terlalu anti untuk keluar rumah.

Kebutuhan [Name] memang semuanya terpenuhi. Bahkan lebih dari cukup.

Tapi wanita itu ingin menghabiskan waktu untuk kencan berdua dengan sang suami.

"Syal yang kupakai jadi batal dipakai..." Ujar [Name] sambil cemberut.

Kenma menghela napas. Ia meletakkan ponsel nya lalu menatap wajah sendu sang istri.

'Aku merasa bersalah pada [Name], sangat.. Aku harus melakukan sesuatu.'

Kenma bangkit dari duduknya, tanpa ba-bi-bu digendongnya tubuh yang lebih kecil darinya itu lalu keluar dari kamar.

"K-kenma-kun?!" [Name] yang mendapat perlakuan demikian tentu saja kaget.

Keduanya berhenti di ruang tengah. Kenma menurunkan tubuh mungil itu di kotatsu dengan selimutnya membalut tubuh [Name].

"Tunggu disini." Titah Kenma kemudian pemuda itu berjalan ke dapur. Entah apa yang akan dilakukannya.

"A-apa yang akan Kenma-kun lakukan.." gumam [Name] sambil mengambil remote dan menyalakan televisi.

10 menit kemudian, Kenma kembali dari dapur dengan 2 gelas berisi coklat hangat. Lalu ia duduk disamping [Name].

"Ini.. minumlah."

[Name] merona. Kenma membuatkan minuman hangat untuknya. Tingkah romantis mendadak ini membuatnya terkena serangan jantung ringan.

"Kita habiskan malam ini hanya berdua ya." Ujar Kenma sambil tersenyum.

Setelah menyeruput coklat miliknya, ia mengambil sesuatu dari balik kotatsu.

Syal merah yang dirajut tangan sang istri.

Dengan lembut dilingkarkan nya syal dilehernya lalu sisanya dileher [Name]. Membuat keduanya kini sangat dekat.

"Karena tidak bisa dipakai diluar, kita pakai untuk menghangatkan diri di rumah saja."

[Name] tersenyum. Ditatapnya wajah Kenma dengan mata berbinar lalu dikecupnya pipi sang suami.

"Mhn~ Terima kasih, Kenma-kun. Dan selamat natal."

===

"Lagipula kita tidak bisa pakai berdua kalau diluar."

"Memang nya kenapa?"

"Kau kan pendek, kalau kita pakai berdua yang terbalut malah kepala-"

"B-berisik!"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top