[04]

"Aku pulaang~"

Suara halus itu memasuki ruang tamu. Kenma menoleh di sofa TV dengan Chiro dipelukannya.

"Selamat datang."

'Meow!'

Kucing berekor panjang itu langsung turun dari pelukan Kenma dan lompat menuju majikan aslinya.

"Chiro! Ahh, aku juga rindu!" [Name] memeluk Chiro lembut , menggendongnya lalu duduk disamping Kenma.

"Chiro benar-benar suka dengan baumu ya." komentar Kenma sambil menatap Chiro yang mengusap kepalanya dengan leher sang istri.

"Ah, ya. Namanya juga sudah bertahun-tahun aku menjaganya." [Name] mengelus kepala Chiro. "Iya kan?"

'Meow!'

"Ngomong-ngomong, tadi beli apa?" Kenma menatap plastik putih diatas meja. Diambilnya plastik itu.

"Snack dan buah buatmu kalau begadang. Dan juga.."

Kenma mengeluarkan bingkisan plastik gambar ikan tuna.

"Makanan kucing?" tanya Kenma.

"Mhm..."

Kenma menatap datar bungkus berukuran besar itu. Kemudian irisnya kembali menatap Chiro yang mengendus-endus bibir sang istri.

Dan muncul-lah imajiner tatapan beradu antara Kenma dan Chiro si kucing.

"Baiklah, aku harus masak untuk makan malam. Chiro, ayo kita makan dulu!"

[Name] menggendong kucing gembul itu , mengambil plastik berisi makanan kucing itu lalu menggendongnya ke dapur.

"... Masa aku harus punya saingan di rumah ini." Kenma bergumam.

Dan benar saja, seharian ini [Name] mengurus Chiro. Mulai dari makan , mandi , bermain , tidur. Bahkan [Name] menemani si belang itu menonton TV sebelum tidur dan menemaninya tidur di kasurnya.

Kenma menghela nafas. Untuk hari pertama ia bisa tahan. Dan ini adalah hari kedua.

[Name] memang menemaninya bekerja di siang hari. Bahkan makan siang yang disiapkan Nona Kozume itu benar-benar enak.

Tapi tetap saja Kenma terganggu dengan kucing yang selalu membuatnya sedikit dongkol itu.

"Chiro, Chiro!" [Name] memainkan mainan ekor dengan Chiro. Menggerak-gerakkannya membuat Chiro berusaha menangkapnya.

Jatuh, terguling, gagal melompat. Siapa yang tidak gemas melihat kucing seperti itu?

"[Name], bisa tolong ambilkan cola ku dikulkas?" pinta Kenma sambil tetap melirik tajam Chiro.

"Ah, iya. Sebentar."

[Name] menggendong Chiro lalu pergi ke dapur mengambil cola.

"Bahkan ia membawanya kemanapun ia pergi." Kenma menghela nafas gusar.

Terima kasih , Chiro. Kau berhasil mengacaukan pekerjaan Kozume Kenma karena kelakuanmu.

"Ini, Kenma-kun." [Name] meletakkan botol cola di meja. Baru saja wanita itu akan pergi, Kenma menahan tangannya.

"[Name], apa kau terobsesi dengan kucing itu?" tanya Kenma dengan nada serius.

"Eh? Apa maksudmu , Kenma-kun?"

"Kau benar-benar memperhatikan kucing itu. Kau bahkan mengabaikanku semalam dan malah bermain dengan Chiro." Kenma mencengkram erat lengan [Name]. Chiro pun terlepas.

"A-ah.. Maaf kalau Kenma-kun merasa begitu. Aku-"

"Aku cemburu , Kozume [Name]..."

[Name] terdiam. Matanya memberi tatapan tak percaya pada Kenma yang sedikit merona.

Kozume Kenma cemburu pada seekor kucing?

"Aku cemburu. Aku ingin... perhatian yang berlebihan itu.. cuma untukku."

[Name] terkekeh geli. Sangat geli bahkan sampai mengeluarkan air mata.

"Ah, Kenma-kun ada ada saja. Aku.. minta maaf kalau aku membuatmu tidak nyaman." [Name] tersenyum lembut sambil mengelus punggung tangan Kenma di lengannya.

"Aku selalu memperhatikanmu Kenma-kun."

Kenma tersenyum puas, ia bangkit dari duduknya lalu menggendong sang istri dan menjatuhkannya di sofa.

===

"Baiklah. Aku memaafkanmu." /tahan lengannya

"E-eh?"

"Tapi aku harus tetap 'menghukum'mu."

"Kenma-ku- Mppf!"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top