[01]
'Membangunkannya santai saja. Pelan-pelan sampai ia bergumam baru bisa dibangunkan agak keras.'
Itulah pesan kakak ipar cantik [Name] padanya. [Name] menghela nafas sambil mengulum senyum.
Melihat blueberry manis terlelap begini, siapa yang tega membangunkannya?
Tangan kekar dan berotot melingkar dipinggang [Name] begitu erat. Tidak ada tanda-tanda akan melepaskan.
'Bahkan saat tidur, kekuatan Kageyama-kun terasa sekali.'
Sedikit gumaman muncul dari mulut kecil Kageyama. Terasa kepalanya makin mendekap ke dada [Name].
Ah, rasanya nyaman sekali.
Memiliki suami manja namun juga hot disaat bersamaan.
Ekhem.
"[Name], sekarang kau istriku."
Itu ngigauan. Hanya gigau dari mulut Kageyama.
Tapi itu juga diucapkan nya kemarin. Saat cincin di jari manis [Name] terpasang.
Membuatmu merona merah lalu mengingat kejadian saat si blueberry ini melamarmu.
"[Name], kau tau hubungan saat kau bisa memiliki seorang anak?"
"Aku bosan pacaran. Aku ingin yang seperti itu."
"Kita menikah saja bagaimana? Eh benar kan, namanya menikah? Dimana si saltyshima berada-"
"Bodoh sekali, bahkan kau tidak ingat kalimat yang kau rangkai sendiri."
"HINATA BODOH-"
"Imut sekali .." gumam [Name]. Tangannya perlahan mengusap surai biru dongker itu dengan lembut.
Ya, kau seorang [Full Name]-
Bukan. Kau seorang Kageyama [Name] adalah istri sah dari Kageyama Tobio.
Dan tidak ada yang bisa menentang hal itu sekarang.
Kalian bahagia, apalagi Kageyama.
Pemuda itu begitu menyukai [Name] saat mereka SMA.
Isi kepala yang awalnya hanya tentang voli dan mengalahkan Oikawa Tooru, kini membuka bagian untuk dirimu seorang.
Dan malah hampir terobsesi.
"Kalau aku tidak mengalahkan Oikawa-san , aku cukup memenangkan hatimu itu cukup untukku."
Dan akhirnya , Kageyama memenangkan keduanya.
"[Name] , kau melamun?"
Suara itu menyentak lamunanmu. Kau menunduk. Menatap sosok blueberry dengan iris sayu.
Belum sempat kau melaksanakan saran Miwa nee-san, tapi Kageyama sudah bangun.
"Ahaha, maaf. Aku cuma berpikir, semalam itu benar-benar menyenangkan."
Kageyama tersenyum tipis , ia mengganti posisi mereka, dengan [Name] yang kini mendekap di dada bidang Kageyama.
"Semalam maksudmu, malam saat aku menikmatimu ya?"
===
"Ka-kageyama-kun! A-apa-apaan-"
"Bukan Kageyama. Tobio."
"Baiklah , Tobio-kun. Aku-"
"Kau ingat, tadi malam kau terus mengucapkan namaku."
"TOBIO-KUN!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top