Prolog
== ??? POV ==
"Yah.. tetap hujan.." kataku sambil menatap langit yang masih menurunkan air di kota Cestila.
"Kapan ia datang ya?.."
Mendadak seseorang menutup mataku, "ah!.. si.. siapa ini?.." kataku sambil meraba tangan tersebut.
Ia lalu melepaskan Tangannya dan memeluk ku dengan lembut dan pelan, "maaf telat.. eh?.. kau pakai Choker nya?.."
Aku menatapnya, "wah.. mata mu lihai ya... padahal sudah kututup dengan rambut ku.. " aku tertawa kecil, "makasih ya hadiah nya.. aku suka!"
Aku lalu memeluknya kembali, perlahan senyuman kecilnya terbentuk dan wajahnya sedikit memerah..
Ya.. biarpun aku tidak menatapnya.. aku bisa menebak nya~.. karena dia merupakan teman lama ku!..
"Oh iya.. kau yang mengajak ku ketemu di sini, ada apa?" Kataku sambil menatapnya, "oh.. aku.. sedikit tidak enak untuk mengatakannya.. "
Ia kemudian mengelus rambutku, "maaf ya.. aku harus pergi.." Perkataan nya itu langsung membuat ku terkejut, "eh?! Kenapa?!"
Ia hanya menutup matanya dan menghela nafas, "aku tidak tau.."
Tidak.. tau?...
Apa maksudnya?..
"Maaf.. aku tau itu alasan yang tidak masuk akal.. tapi.. aku harus.. walau itu berpisah denganmu.."
Aku hanya bisa menunduk kan kepalaku dan menangis pelan, tapi sepertinya ia menyadarinya dan langsung memeluk ku.
"Maaf.. sebelum aku benar-benar pergi.. Aku ingin kau.. tetap mengingat kenangan kita.. apa kau bisa?.."
Itu langsung membuat ku menatapnya, "Ten.. tentu! Aku tidak mungkin melupakan mu!.. "
Itulah perjanjian kami, sebelum ia benar-benar pergi..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa tahun kemudian..
Cestila, 03.45 Pagi
"Hoam.. " terdapat seorang Bocah berambut hijau yang sedang bangkit dari Rajang nya, "Pagi, kau sudah bangun Envy?" Kata seorang Perempuan dengan Rambut Putih, "Hoam.. belum.. masih tidur! Ya sudah lah! Dasar Kindy Bodoh.." Jawab anak yang bernama Envy tersebut dengan sedikit wajah memerah di pipinya.
"Kak Kindness tidak bodoh! Kau yang bodoh! Dasar Roh Jahat!" Mendadak muncul seorang anak kecil yang dengan rambut Putih sambil melempar bantal nya.
"DIEM KAU SINGA PUTIH! SADAR SENDIRI! KAU JUGA ROH DOSA KAN?!" Balas Envy sambil mengejar Bocah tersebut dengan mengambil bantal tadi.
"TAPI KAN SEKARANG AKU KEBAJIKAN! PRIDE LAGI PERGI BERTUGAS! Tapi belum kembali.." khawatir anak tersebut.
"Sudahlah Rion.. Envy.." Keduanya berhenti dan melihat ke arah sumber suara, "mama?.." "tante!.." Mama kemudian tersenyum kecil sambil mengambil beberapa kayu.
"Ayo bantu mama untuk persiapan sarapan.. dan lagi.. musim dingin sudah hampir tiba.. bisa-bisa, kayu di hutan Easttila habis dan gak bisa di kirim lagi.." Kata Mama.
"Iya! Ayo, kita ke Easttila dulu.. " kata Kindy sambil memakai kan Tundung kepada Envy dan Rion.
"Dah mama!" Pamit Kindy dan Rion, "ya! Hati hati ya! Jangan sampai ketemu dengan 'Kutukan Anjing Putih'" Jawab Mama dengan sedikit kekhawatiran.
"Huh.. tante itu masih aja percaya sama Kutukan tersebut.." Kata Envy sambil berjalan santai. "Ya.. Aku Yakin itu merupakan Roh seperti kita~" Kata Kindy dengan lembut, "tapi... aku memang pernah melihatnya di Hutan tersebut.. " Jawab Rion dengan santai.
"Oh ya?.. ciri ciri nya? " Ucap Kindy penasaran, "dia itu.. sepertinya manusia, tidak memiliki aura, tinggi, sering memakai hoodie berwarna hijau gelap, dan lagi.. ia bersama seorang perempuan dengan rambut Kuning"
"Eh? Rambut kuning?.." jawab Kindy, 'mungkinkah.. itu Greed?..' batin Envy, 'tapi.. siapa itu?..' "Ah! Sudah sampai!.." Kata Kindy sambil menunjuk ke arah Hutan.
"Ayo berburu kayu!!" Ucap Rion bersemangat. "Geez... jangan terburu buru singa jelek! Ingat kode masing² jika tersesat atau terjadi masalah ya!" Jawab Envy.
Akhirnya semua berpencar, "hm.. biasa di sebelah sini banyak!.." batin Rion sambil berlari ke arah tepi-tepi Hutan. "Tunggu.. tempat ini.. rumah pindahan mama yang dulu!.. wah.. " Rion kemudian mencoba mengetuk pintu tersebut.
"Iseng ah~ lagi pula gak mungkin ada orang lagi karena kejadian 'Kutukan Anjing Putih'.. " Rion pun mengetuk pintu tersebut, belum sempat ia berkata 'permisi' pintu sudah terjatuh duluan.
"Ups.. padahal pelan loh.." Katanya dengan sedikit berkeringat, "sehebat apa ketukan kecil ku ini.."
Rion kemudian meninggalkan rumah tersebut dengan melihat sekeliling dan mengambil beberapa kayu.
"Aduh.. keranjang nya penuh.. padahal masih ingin ambil banyak.." Rion baru saja berjalan sebentar, mendadak ia mendengar suara jeritan .
"KYAAAAA!!!"
"Eh?.. aura ini?.. Roh?" Dengan cepat Rion berlari kearah suara itu dan sumber aura tersebut. "Kenapa?.. kenapa aura nya semakin menipis?.." Setelah Rion sampai, terdapat dua orang, 'eh?.. sekarang tidak ada aura apapun..'
Ia menatap kedua orang tersebut dan mendekatinya, "eh?.. Hey! Jauhkan pisau mu darinya! Kau tidak boleh sembarangan memakai pi-" mendadak orang tersebut lari terbirit birit. "Eh?.."
Rion lalu mendekati gadis kecil tersebut, "kau tidak apa?.." Gadis tersebut tidak menjawab dan hanya terdiam. 'Hm.. seperti ia lebih mudah satu tahun denganku..'
"Hey.. kau tidak apa?" Tanya Rion sambil mengelus rambut gadis tersebut dengan pelan dan hati-hati.
"Ka.. kau?.." anak tersebut mencoba menatap Rion, tetapi Rion tidak bisa melihat matanya karena ia kotor, penuh luka, dan poninya menutup matanya.
Tapi di mata gadis tersebut, ia dapat melihat Rion dengan jelas. "Kau kotor dan penuh luka.. Ayo ke rumahku ! Mama dan kakak akan menyembuhkan mu!.."
Anak itu menggeleng, "eh?.. Ayo lah.. kau sedang dalam masalah kan?.. aku tidak bisa membiarkan mu disini sendirian.."
JEDAR! GLUDUK GLUDUK! JEDAR! (apaan nih? :V)
Mendadak petir menggelegar di atas langit Easttila, "Kyaaa!!!" Jerit gadis tesebut sambil menutup telinganya, "ah.. " Gadis tersebut pingsan di pelukan Rion.
"Hey! Bertahanlah!" Tanpa basa basi, Rion langsung menjerit kode, "ENVY KADAL KUTET SUKA KINDY OGEP!!!"
Bully : Kode apaan tuh?! :V
Mendadak Kindvy langsung datang berdua, "ada apa?!" "Kak! Tolong! Ada gadis terluka kita harus menyelamatkan nya!"
Dengan cepat Kindness menggunakan Syalnya untuk mengangkat Gadis tersebut, Envy membuka portal dan Rion mengambil semua kayu yang telah dikumpulkan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Eh?.. dimana?.. aku?.."
"Ah! Kau sudah bangun?..." kata Rion sambil mengelus rambut gadis tersebut.
"Wah~ kau sudah bangun gadis cantik?" Tanya mama, gadis tersebut terdiam.
"Apa yang terjadi padanya?.." tanya Kindy sambil memeluk Envy.
"Bentar.. " Envy mendekati gadis tersebut, "hey.. siapa namamu?.." gadis tersebut hanya menutup mata.
"Dari aura mu.. Kau Roh Dosa kan?" Gadis tersebut menatap Envy, "ah! Envy bisa.." kata kindy pelan.
"Berarti kau.. tunggu!.. kau ingat apa yang terjadi tadi?" Gadis tersebut menggeleng, "Siapa kalian?.." Katanya dengan terbengong.
"Eh?..."
"!"
'I.. ia lupa.... itu berarti.. ia melupakan ku.. janji kita dan juga kenangan kita?..'
Tbc..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N.B : New Story :") maaf pendek, prolog sih..
.
N.B 2 : Kutukan Anjing Putih.. kenapa Pride belum kembali, itu akan diceritakan di Went Away.. fanfic desime juga.
.
entah kenapa lagi pengen.. biarpun gak suka.. Bisa tebak ship apa?! :D
Banyak Hint loh~! ^^
Okay itu dulu~ bye !!!
Don'T forget Vote, Share, Comment! ^^
.
««««« Thanks~♡ »»»»»
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top