「🐚」- O2

"Kamu- ah maaf, saya tidak sopan. Anda pasti pendatang baru disini ya~ selamat datang di Kerajaan kami, perkenalkan saya pangeran mahkota penerus tahta kerajaan, Shinkai Kanata~" Kanata tersenyum sembari memperkenalkan dirinya sendiri kepada pendatang baru itu.

Orang itu hanya menatap Kanata dengan diam, wajahnya ditutupi oleh kerudungnya, membuat Kanata tidak bisa melihat wajahnya.

"Tidak apa-apa pangeran mahkota, dan terimakasih atas sambutannya." Orang itu membalas setelah terdiam beberapa saat.

'Suaranya terdengar tidak asing,' batin Kanata setelah mendengar suara pendatang baru itu.

"Maaf kalau saya tidak sopan, saya ada urusan yang harus diselesaikan sekarang, sampai jumpa pangeran." Orang itu memberikan hormat sebentar lalu berjalan meninggalkan Kanata dengan dua prajuritnya.

"Dia terlihat tidak asing, puka~"

"Mungkin itu hanya perasaan pangeran saja," balas salah satu prajuritnya.

"Mungkin benar~ ayo kita lanjut jalan-jalan~"

***

"Ayah! Apa benar kakak akan dijodohkan?" tanya seorang anak kecil bersurai ungu kepada sang ayah yang sedang bekerja di ruang kerjanya.

"Iya, kalian akan bertemu dengannya saat makan malam nanti." Sang ayah tersenyum lembut ke arah anak angkatnya, Shinobu, sembari mengelus surai ungunya.

"Oke ayah!"

"Anak baik, sekarang bermainlah dengan kakak mu."

"Oke ayah!" Shinobu berlari keluar dari ruangan itu. Setelah Shinobu keluar masuklah seseorang yang memakai sebuah jubah, "Kau sudah datang ya.."

"..(Name)."

"Iya, Yang Mulia." Orang itu membalas, "Jangan terlalu formal kepadaku, suatu hari nanti kau akan menjadi menantuku."

(Name) hanya diam, tidak tahu mau berkata apa, "Apa kau sudah menemuinya?"

"Sudah, tadi kami tidak sengaja bertemu saat saya berjalan kemari," jawab (Name), "Bukalah kerudung mu, tidak ada siapa-siapa disini. Dan aku percayakan Kanata kepada mu." (Name) melepaskan kerudung miliknya, menampilkan wajah datarnya dengan surai (h/c) yang indah, "Baik."

Apakah kalian masih mengingat mitos itu? Ya. (Name) adalah salah satu reinkarnasi manusia yang sakit hati karena seorang laki-laki dan laki-laki itu adalah kakek dari orang yang akan menjadi mertuanya. Maka dari itu ia sedaritadi hanya menampilkan wajah datarnya.

"Papa~? Kenapa kau memanggilku-" Kanata memasuki ruangan itu dan melihat seseorang yang ia tabrak tadi. Pria itu tersenyum, "Kamu orang tadi kan~?" (Name) menoleh menampilkan senyum lembut ke arah Kanata, "Iya."

Kanata merasa de javu. Senyuman yang selama ini ia rindukan, senyuman yang hilang dalam 7 tahun.

"(Name)?"

***

"Ternyata kalian sudah berkenalan ya, sebuah keajaiban dunia. Karena kalian akan dijodohkan," ucap sang ayah kepada putra nya dan calon menantunya.

"Kenapa papa tidak bilang kalau aku akan dijodohkan~?" tanya Kanata sembari menyeruput secangkir teh yang sedang ia pegang.

"Papa hanya mencari waktu yang pas, dan diumur kalian yang sudah mencapai 18 tahun. Sepertinya akan pas, kalian akan dijodohkan lalu didekatkan dalam waktu 5 tahun." (Name) hanya menyimak sembari menyeruput secangkir teh yang disajikan untuknya.

"Jadi..."

"Papa sudah tau jika (Name) adalah duyung. Di Kerajaan kita, ada suatu tradisi dimana penerus kerajaan harus menikah dengan anak perempuan dari Kerajaan Actassi. Kau pasti tau Kerajaan Actassi itu apa, Kanata." Kanata tidak mengatakan apapun, ia hanya melirik (Name) yang memperhatikan pemandangan desa dari atas.

Sebenarnya ada banyak pertanyaan dibenaknya, tapi sepertinya Kanata akan bertanya nanti saja, "Aku mengerti papa."

"Baguslah."

Bersambung-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top