Jake
Marah dan menyesal. Perasaan itu mendera Jake saat ini. Menimbulkan rasa yang membuat jiwanya serasa frustasi. Lelaki itu terus menjambak rambutnya sendiri semenjak dia tidak mampu lagi menenangkan gadisnya yang berlari dalam tangis dan juga amarahnya.
Marah. Jake sebenarnya kesal dengan kedatangan Bianca yang mendadak tadi pagi. Gadis pemikat itu selalu saja seenaknya datang dan menggodanya yang juga selalu saja tidak mampu untuk menolak rayuannya.
" Kau memang jalang sialan, Bianca." Maki Jake kasar sambil membanting pintu kamarnya yang barusan saja dilalui oleh Bianca. Gadis itu tergelak senang diluar sana.
Jake termenung membayangkan wajah Kyla yang tadi begitu kaget. Pucat bergetar dan dilinangi air mata. Kesedihan begitu terlihat di sana.
" Sorry. Kyla, please forgive me." Seakan rintihan Jake berkata sangat lirih. Digenggamnya erat ponselnya.
" Saat ini aku membiarkanmu untuk tenang. Tapi seperti biasa, besok lusa aku akan menemuimu dan kau akan kembali padaku. Lalu memaafkanku, seperti biasanya."
Senyum jumawa yang terlihat seakan penuh keyakinan tersungging. Jake melemparkan ponselnya begitu saja ke atas tempat tidur.
Menyesal. Sebenarnya Jake menyesal tapi rasa akan percaya dirinya seakan mampu membuatnya tenang.
" Aku yakin, kau begitu mencintaiku." Ucap Jake dengan senyum percaya dirinya.
Sebenarnya ini bukan kali pertama Jake membuat Kyla menangis. Kerap kali Jake melinangkan air mata gadis itu dan akar masalahnya selalu sang penggoda.
" Aku selalu kalah dan selalu menjadi penghianat, jika disuguhi tubuh putih mulus dan seksi. Padahal aku begitu mencintaimu tapi sayangnya kau begitu kolot bertahan dengan aturan Ibumu yang mengharuskan melepas keperawananmu itu ketika kita sudah resmi menikah." Gerutu Jake sambil melepas kaosnya lalu menggantinya dengan yang baru.
Selama ini Kyla tidak pernah tahu kelakuan Jake. Lelaki itu selalu saja dapat meyakinkan bahwa cintanya begitu besar untuk gsdis itu. Lalu tubuh tubuh gadis yang dinikmatinya hanya penyaluran gairahnya saja. Termasuk Bianca yang selalu datang setiap kali dia menginginkannya.
" Aku memang bajingan." Rutuk Jake kepada dirinya sendiri.
" Tapi untuk melepasmu, itu tidak mungkin. Aku teramat mencintaimu, Ky." Ucap Jake sambil melangkah keluar dari kamar.
Lelaki itu terpekik kaget, mendapati Kyla telah berdiri di depan pintu rumahnya. Gadis itu berdiri dengan senyum hambarnya. Jake segera menggembangkan senyumnya.
" Apa kubilang, dia tidak akan bisa meninggalkanku." Bisik bathin Jake penuh keyakinan. Tangan lelaki itu menjangkau tubuh gadis itu untuk direngkuhnya.
" Stay away, bastard. Kau tidak pantas menyentuhku lagi. Jauhkan tangan kotormu itu. Aku jijik." Maki Kyla yang membuat Jake sejenak tertegun.
" Sayang. Baby, Ky cantik." Ucap Jake dengan suara terdengar begitu manis.
Kyla berdecak sambil menerjang tubuh Jake. Mendorongnya untuk menjauh dan tidak menghalangi langkahnya. Kyla masuk ke kamar Jake. Lelaki itu mengikutinya.
" Honey bunny." Lembut Jake.
" Don't you ever call me like that again. I hate you, jerk." Cetus Kyla kasar sambil menepis tangan Jake yang akan menjangkau lengannya.
Lalu gadis itu mulai mengambil foto fotonya yang tergantung di dinding kamar Jake. Lelaki itu langsung saja melotot menatapnya.
" Apa yang kau lakukan?" Tanya Jake dengan nada suara sedikit tinggi.
" Mengambil fotoku. Kasian fotoku itu melihat kau bercumbu dengan wanita jalang tanpa bisa berbuat apa pun." Ketus Kyla sambil terus mencari fotonya dan memasukkan ke dalam tasnya.
" Honey, jangan seperti itu. Tolong dengarkan aku dulu " Ucap Jake lembut dengan wajah memohon. Gadis itu segera menghela napasnya lalu menatap Jake dengan lekat.
" Apa yang harus aku dengar?" Tanya Kyla tenang. Jake tersenyum. Tampak sekali sinar kemenangan terlihat di matanya.
" Sayang, Bianca yang menggodaku." Ucap Jake dengan jemari yang mulai mengusap pipi Kyla. Gadis itu terlihat memejamkan matanya.
" Ehm, seberapa sering gadis nakal itu menggodamu?" Tanya Kyla sambil terus menatap Jake.
" Sering kali, sayangku." Ucap Jake sambil menundukkan wajahnya, menghindari tatapan Kyla.
" Dan, berapa kali kau tergoda?" Kyla mengangkat kedua alisnya.
" Ehm, aku. Eh, sayang aku ini lelaki yang.."
" Sering kali, begitu?" Kyla segera saja memotong ucapan Jake. Lelaki itu menatap Kyla dengan wajah yang mulai memerah.
" Tolong, tidak lagi menemuiku. We're over. Done. Finished." Ucap Kyla sambil mendorong tubuh Jake yang menghalanginya. Lalu segera berlalu meninggalkan Jake.
" Baby, Ky. Honey, please."
Kyla tidak mempedulikan teriakan Jake. Gadis itu terus saja melangkah dengan sangat tergesa.
" We're done, jerk." Ketus Kyla kasar.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top