28.Dilabrak Lagi

Pagi itu di kelas XI IPS D Poppy, Panjul dan Angkasa sedang mengerjakan tugas kelompok yang akan dipresentasikan nanti. Sebenarnya tiap kelompok anggotanya empat orang tapi karena Maya belum datang mereka mengerjakan duluan. Tak lama datanglah seorang siswa dan menghampiri mereka yang mengerjakan tugas ke lompok itu. cowok itu bisa dikatakan tampan karena perawakannya tinggi, rambutnya lurus, hidungnya mancung, kulitnya tidak terlalu putih dan bibirnya sedikit agak tebal yang justru menambah nilai ketampanannya.

Sebagai cewek normal, Poppy Amanda punya radar khusus yang memaksa ia menoleh ke arah cowok itu secara otomatis tanpa diperintah. Poppy pun terkejut dan menutup mulutnya yang sudah terlanjur menganga beberapa detik.

"Kak Poppy?" tanya cowok itu setelah Poppy menoleh ke arah nya.

"Iya," jawab Poppy sambil membenarkan tatanan rambutnya.

"Ini suratnya Maya Kak, dia enggak bisa sekolah hari ini karena sakit," jawab cowok itu.

"Surat cinta buat ku mana?" tanya Poppy dengan tatapan kosong.

"Belum ada Kak," jawab cowok itu terkekeh.

"Belum ada? Berarti suatu saat ada dong?" kata Poppy.

"Hmmmm," cowok itu tersenyum sangat manis kepada Poppy dan ia mengedipkan matanya sebelah, lalu ia beralu pergi.

"Itu siapa ya Jul? Yang ngasih surat Maya tadi?" tanya Poppy.

"Oh itu Kay, kelas XI IPA A," jawab Panjul.
"Ternyata ada ya Ang, cowok ganteng lain selain lo sama Java," komentar Poppy.
"Ada kok, banyak, salah satunya gue," kata Panjul polos.
Poppy maupun Angkasa tidak menanggapi komentar Panjul yang menurut mereka hanya halusinasi Panjul saja. Poppy mengalihkan pembicaraannya yaitu tentang Maya.

"Maya sakit? Orang paling ceria satu sekolahan sakit?" kata Poppy yang mood-nya tiba-tiba berubah karena melihat surat izin sakit dari Maya.

"Iya emang, kasian banget tu anak hari sabtu sore dia pingsan di trotoar dekat Mc. M," Angkasa memberi penjelasan.

"Apa lo bilang Ang? Maya pingsan?" tanya Poppy dengan wajah terkejut.

"Hmmm, karena gue lihat dia pingsan ya udah gue bawa aja ke rumah sakit," cerita Angkasa.

"Maya Pingsan?" kaget Panjul.

"Iya Jul, badannya panas banget hari itu," sambung Angkasa.

"Kasihan Maya," kata Poppy.

"Bentar Ang, pingsannya hari apa?" tanya Panjul dengan wajah seolah berpikir keras.

"Sabtu sore!" jawab Angkasa sambil mengemasi kertas tugas mereka.

"Sabtu sore? Gak salah lagi Ang, pasti ini ada hubungannya sama Java!" tebak Panjul.

"Apa hubungannya sama Java?" Kata Poppy dengan wajah makin terkaget-kaget.

Panjul menceritakan kejadian selasa kemarin di mana Maya melabrak Java di kelas karena Belva memberitahu Maya kalau dirinya melihat Java jalan dengan Aisyah. Maya tidak terima dan menuntut Java untuk nonton di studio 22 berdua. Bertepatan hari itu malam minggu Maya pingsan dan ditemukan Angkasa.

"Kok lo tau Jul, Maya janjian sama Java?" tanya Poppy.

"Gue yang nemenin pas dia ngelabrak Java," kata Panjul.

"Jadi maksut lo gara-gara Java Maya pingsan?" tanya Poppy.

"Setelah janjian itu gue gak tau lagi, kalau pingsannya sabtu ya kira-kira gitu," cerita Panjul.

"Maya janjian sama Java? Kok lo gak cerita sama ge Panjul!" protes Poppy.

"Kata Maya gak boleh cerita sama siapa-siapa," Panjul membela diri.

"Pasti Java gak dateng, tuman tuh anak!"suara Poppy meninggi.

"Lo kemana Pop?" tanya Angkasa.

"Mau ngelabrak Java," kata Poppy langsung berlalu menuju kelas X C.

"Jul, Jul. Ikuti noh Mak Lampir. Gue khawatir nanti dia bikin ulah," kata Angkasa.

Dan Panjul pun berlari mengejar Poppy yang berencana akan melabrak Java.

****

Java sebentar lagi akan dilabrak pelabrak nomor 1 se-SMA Harapan Bangsa. Siapa lagi kalau bukan Poppy Amanda, sahabatnya Maya. Semua orang tidak akan berkutik jika dilabrak Poppy Amanda. Angasa saja yang memiliki jabatan ketua OSIS bisa lari terbirit-birit jika harus berhadapan dengan Poppy.

Akhirnya Poppy sampai di kelas X C kelasnya Java yang mana siswanya sering dilabrak kelas lain. Beberapa hari yang lalu Java sudah dilabrak Maya kali ini Java akan dilabrak oleh Poppy.

"Mampus Jav, lo bakalan dilabrak istri ke-tiga," komentar Idet setelah melihat Poppy masuk ke kelas mereka.

BRRAAAKKKKK....

Poppy memukul meja yang bunyinya dua kali lebih keras dari pukulan Maya beberapa hari yang lalu. Java, Aisyah, Idet, dan Tio terkaget-kaget seperti disambar petir. Tak hanya mereka berempat, penghuni kelas X C yang lainnya langsung duduk di meja masing-masing karena kedatangan Poppy meman
g lebih menakutkan daripada kedatangan tim disiplin sekolah.

Mata Poppy tampak marah sekali, ia menatap mata Java penuh amarah dan kekesalan. Sementara Java yang ditatap seperti itu langsung menunduk dan tak berkutik. Java sudah siap jika ia akan dilabrak lagi, tapi masalahnya kali ini bukan Maya yang melabraknya tapi Poppy temannya Maya. Lantas kemanakah Maya?

"OI JAVA! SOK CAKEP LO!" semprot Poppy tepat di samping Meja Java.

"Pop! Pop! Pop! Kita pergi aja yuk! Malu!" kata Panjul yang baru datang.

"PANJUL LO DIEM!! GUE GAK TERIMA TEMEN GUE DIPERLAKUKAN GITU!!! kata Poppy menunjuk-nunjuk wajah Panjul, nyali Panjul langsung ciut seketika. Poppy kembali menoleh ke sasaran amukannya yaitu Java.

"WOI JAVA, LO NGGAK NGERTI PERASAAN TEMEN GUE! LO MALAH ENAK-ENAKAN PACARAN SAMA AISYAH!" kata Poppy membahana.

"Bukan Kak, anu..." Jawab Java mencoba memberi penjelasan.

"UDAH LO ENGGAK USAH NGELES!!" Poppy masih bersuara keras.

"Ya Kak, sebenarnya kemarin kami..." Java berusaha berkilah.

"EH LO YA, LO SADAR GAK SIH! KALAU LO TUH SEBENERNYA SUKA SAMA MAYA!" potong Poppy.

Suasana menjadi hening karena kata-kata Poppy barusan.

"SIAPA YANG NGAJAK KE PANTAI PAS TERLAMBAT KE SE KOLAH? LO KAN?" Kata Poppy tajam.

Java tak menjawab, ia masih tertunduk.

"SIAPA YANG NGOTOT NGANTAR PULANG MAYA, SETELAH KALIAN KE PANTAI? LO KAN?" kata Poppy menunjuk wajah Java.

"SIAPA YANG ENGGAK SENGAJA MEGANG TANGAN MAYA PAS GONCENGAN MOTOR? LO JUGA KAN?" omel Poppy.

"SIAPA YANG NYURUH-NYURUH LES KE RUMAH LO? LO JUGA KAN?" tandas Poppy.

"SIAPA YANG MAKSA MAYUNGIN MAYA PAS PULANG LES HUJAN-HUJAN? MASIH LO KAN?" kata Poppy berapi-api. Semua omongan tetang Maya diborong Poppy hingga Java tak bisa berkutik.

"MASIH NGELES KALAU LO SEBENERNYA SUKA SAMA DIA? MASIH GAK NGAKUI PERASAAN LO?"

"Kok Poppy tau semua sih? Maya pasti cerita semua sama Poppy," kata Java dalam Hati.

Java langsung tertunduk malu, semua rahasianya seolah dibongkar Poppy. Semua siswa di kelas tercengang mendengar kata-kata Poppy. Sebagian besar dari mereka berkesimpulan kalau Java menaruh rasa pada Maya. Java ingin menjawab kata-kata Poppy tapi ia tak tau harus menjawab apa.

"Mampus lo Jav, kena marah!" tiba-tiba Idet keceplosan dan membuyarkan suasana keheningan.

"HOI, IDET LO ENGGAK USAH SOK IMUT! LO JUGA SUKA PHP-IN ORANG KAN? LO PHP-IN IMEL BAHKAN LO MOROTIN DIA!" omel Poppy.

Hah Idet menelan salivanya dan melotot sambil mengusap lehernya. Yang dikatakan Poppy memang benar adanya. Ia langsung lemas dan menyembunyikan wajahnya dengan telapak tangannya.

(cerita tentang Idet bisa dibaca di ceritaku yang lain judulnya Imel dan Idet)

"Ahahahahahaha..... Idet rasain lo dimarahin Ketua Mak Lampir!" kali ini Tio yang keceplosan.

Poppy langsung menatap Tio sangat tajam setajam silet dan berkata, "INI LAGI SI JOMBLO ABADI"

Jleb... Tio langsung menunduk diberi gelar Jomblo Abadi.

"Wadeeuh... gue dibilang Jomblo Abadi, enggak nikah-nikah dong gue," batin Tio.

"UDAH JOMBLO, TUKANG MILIH, ENGGAK NYADAR DIRI LAGI!" sambung Poppy.

(Bahkan sampai S2 Tio juga menjomblo, baca ceritaku yang lain judulnya Meet Up)

Disebut sebagai jomblo tukang milih mata Tio langsung berkaca-kaca meratap iba. Ratapan Tio sangat menyedihkan, mirip sekali dengan ratapan anak tiri dan Poppy sebagai ibu tirinya. Mendengar labrakan Poppy kepada Tio Idet lantas menutup mulutnya menahan tawa.

"Akhirnya si Jomblo Abadi kena semprot," batin Idet.

Belum puas menghajar Tio, Poppy langsung mengarah ke Aisyah, ia juga melabrak Aisyah.

"INI LAGI! MENTANG-MENTANG CANTIK, SEMUA YANG CAKEP DIEMBAT. ANGKASA DIEMBAT, EEHHH...JAVA JUGA DIEMBAT!" kata Poppy.

Aisyah langsung tertunduk, ia sangat menyesal atas apa yang terjadi sabtu kemarin. Ia sangat menyesal belajar bersama Java. Ia juga sangat menyesal karena lupa dengan janji Java kepada Maya. Harusnya ia menolak ajakan belajar bersama supaya ia bisa mengingatkan Java atas janjinya kepada Maya.

"Sekarang mana Kak Maya Kak? Java mau minta maaf," kata Java setelah hening cukup lama.

"NGAPAIN LO NYARI-NYARI DIA? ENGGAK PERLU! DIA SAKIT GARA-GARA LO!" kata Poppy menutup pembicaraan.

"Ayo Jul, kita balik ke kelas, buang-buang waktu di sini!" kata Poppy setelah puas memarahi mereka.

Idet langsung berkomentar setelah Poppy keluar dari kelas mereka, "Gawat lo Jav, sejak lo berurusan sama Maya lo jadi langganan dilabrak, kasian gue sama lo!"

"Sampai-sampai kita ikut dilabrak juga!" sambung Tio.

"Ahahaha Jomblo Abadi! Ngeri banget sumpahnya Poppy," kata Idet terkekeh.

"Monyong lo!" kata Tio sambil meninju bahu Idet.

"Ehem Jav, lo udah di labrak level wahid, gue yakin lo bentar lagi bakalan dilabrak lebih parah dari itu, dan levelnya lebih tinggi!" kata Idet.

"Dilabrak siapa?" tanya Java cuek.

"Bu Winda! Gue yakin lo bakalan di labrak Bu Winda gara-gara prestasi lo yang menurun," kata Tio seperti seorang peramal.

"Sok tau lo!" kata Java.

Hai gaesss.... aku telat update karena kesibukan lebaran nih... oh ya mohon maaf lahir bathin ya... apabila ada komen2 aq di tulisanmu yg menyesakkan hati kalian... maaf banget.

Oke aq jadi tergiur buat cerita tentang Poppy dan Kai tapi entaran deh, kalau ini selesai. Oh ya kisah spesial tentang Idet dan Tio bisa di cek di tulisan ku yang lain. Ceritanya gak kalah lucu kok, tapi aku belom bisa nulis yang panjangnya.

Oke sekian dulu part 28 ini, sampai ketemu sabtu untuk part 29. Makasih buat sahabat2 semua yang berkenan mampir di sini. See you... bye...



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top