Chapter 1 - Tempat tinggal baru

Sekarang kau berada di mansion besar milik Akashi. Kau merasa cangguh berada di tempatnya karena Akashi mengajakmu makan malam bersama dengannya. Akashi tahu kalau kau belum makan dari tadi.

Kau merasa tidak enak dengan Akashi karena sudah merepotkannya terus, tetapi Akashi dengan baik hatinya selalu membantumu. Ia tidak keberatan sama sekali. Padahal kalian baru saja bertemu beberapa jam yang lalu.

Kau semakin merasa cangguh begitu makan malam kalian berdua bertambah satu orang yaitu Akashi Masaomi, sang ayah Akashi Seijuro. Kita panggil saja papa Masaomi.

Papa Masaomi bertanya kepada Akashi kenapa ada dirimu di sini. Tentu saja kau merupakan orang asing di mansion ini. Ia menatapmu dengan tatapannya yang setajam silet. Kau bergidik ketakutan, keringat dingin terus bercucuran. Kau merasa TERCYDUK karena hal itu.

Akashi menjelaskan nasib sialmu tadi pada papa Masaomi. Melihatmu yang sudah seperti gelandangan baru di Jepang. Terlebih lagi kau seorang gadis. Mana mungkin Akashi tega meninggalkanmu begitu saja di pinggir jalan tadi. Akashi Seijuro masih punya hati!

Papa Masaomi juga merasa kasihan pada dirimu. Karena Akashi menceritakannya dengan sangat dramatis. Papa Masaomi sering nonton drama, sehingga ia menjadi baper mendengar cerita Akashi dan langsung bersikap baik hati pada dirimu. Kau hanya bisa cengo melihat itu. Tak kau sangka papa Masaomi yang wajahnya sangar bisa berhati seperti hello kitty juga.

Mendapatkan pembelaan dari Akashi, rasanya kau ingin membawa Akashi ke KUA! --coret-- rasanya kau ingin berterima kasih pada Akashi. Ia selalu membantumu dalam kesulitan. Kau belum pernah bertemu dengan orang yang seperti itu sebelumnya.

Makan malam telah selesai. Papa Masaomi masih berbaik hati pada dirimu, ia menyuruhmu untuk menginap disini. Tentu saja kau dengan senang hati menerima tawaran itu, meskipun awalnya sok-sok nggak mau ngerepotin gitu.

Kau pun diantarkan ke sebuah kamar tamu oleh seorang maid. Kau terkagum-kagum saat berada disana. Kamar tamunya sangat besar, bahkan rumahmu yang ada di Indonesia pun kalah besar dengan kamar tamu ini.

'Akashi-san memang benar-benar orang kaya!'

Kau duduk di pinggir kasur king size, rasanya begitu empuk. Kau pun bermain-main di kasur bak anak kecil, begitu noraknya dirimu baru pertama kali berada dikasur yang besar.

Kegiatanmu terus berlangsung sampai Akashi masuk dan datang menghampiri dirimu. Kau langsung jaim dan bersikap normal kembali "Ada apa, Akashi-san?"

"Aku hanya ingin memberitahumu, besok kau akan menempati Apartemen baru. Barang-barang kebutuhan sudah lengkap di sana."

'Uwa, tak kusangka aku langsung dapat tempat tinggal baru!'

"Terima kasih, Akashi-san. Maaf ya karena aku selalu merepotkan dirimu"

"Iie, kau tidak merepotkan sama sekali. Sekarang sudah malam. Mandi dan segeralah tidur. Baju sudah disiapkan oleh maid." kau mengangguk. Setelah mengatakan itu, Akashi keluar dari kamar tamu.

Kau pun langsung mandi karena kau merasa badanmu sudah lengket. Selesai mandi, kau memakai baju tidur yang sudah disiapkan tadi oleh seorang maid. Kau berbaring diatas kasur dan langsung tertidur dengan sangat pulas.

.

Di pagi hari yang menjelang siang, kau terbangun sambil menguap lebar tidak seperti perempuan pada umumnya. Kau pun dibuat kaget oleh para maid yang sudah ada di kamar tamu. Kau baru ingat, kalau kau sedang menginap di mansion milik seorang pemuda CEO terkenal di Jepang.

"Ohayo gozaimasu, Ojou-sama." para maid membungkuk hormat pada dirimu.

Kau bingung. Kau tidak biasa diperlakukan seperti itu, "Ah! O-ohayo gozaimasu..." kau gugup.

Salah satu maid mengatakan kalau bajumu sudah disiapkan oleh mereka. Kau hanya mengangguk-angguk dan bergegas membersihkan diri. Jujur saja, ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah dirimu mandi pagi di hari minggu!

Tetapi sebagai perempuan, kau harus jaim karena sekarang kau berada di mansion Akashi. Mau dibawa kemana harga dirimu nanti yang selama ini selalu bersikap memalukan. Sifatmu yang lama tidak akan berlaku selama kau berada ditempat Akashi.

Selesai mandi dan berpakaian rapih, kau segera sarapan bersama Akashi dan papa Masaomi. Tak disangka. Saat sedang sarapan bersama, papa Masaomi selalu menawarkanmu apa saja yang kau inginkan.

Memang sih semalam papa Masaomi berubah hanya karena mendengar cerita dramatis dari Akashi, tapi kalau begini terus malah terlihat sangat aneh. Bahkan Akashi yang merupakan anaknya tidak yakin kalau saat ini papa Masaomi ayah kandungnya sendiri.

Sarapan telah selesai, Akashi menyuruhmu bersiap-siap untuk ke Apartemen barumu. Kau dan Akashi berpamitan dengan papa Masaomi, setelah itu kalian berdua pergi dari mansion besar itu.

Sesuai dengan janjinya, Akashi sudah membelikanmu Apartemen baru yang tak terlalu jauh dari mansion miliknya. Lagi-lagi kau dibuat kagum-kagum oleh Akashi. Apartemenmu sama halnya dengan kamar tamu milik Akashi, lebih besar daripada rumahmu yang ada di Indonesia!

Benar apa yang dikatakan oleh Akashi semalam, barang-barang sudah lengkap. Bahkan baju baru sudah tersimpan rapih dalam lemari. Kulkas pun juga sudah terisi makanan dan minuman yang banyak. Akashi memang sudah mempersiapkannya secara matang.

Kau tidak bisa berkata-kata lagi.

Melihatmu yang diam seribu bahasa, Akashi bertanya pada dirimu, "Kenapa kau diam saja, [name]? Apa masih ada yang kurang? Jika iya, bilang saja padaku."

Kau menatap Akashi terharu. Mengapa orang asing seperti dirinya begitu baik hati pada dirimu? Saat kau ingin berangkat kesini, tak pernah ada dipikiranmu akan bertemu dengan seorang CEO yang baik hati dan tidak sombong serta rajin menabung sampai menawarkanmu tempat tinggal dan bekerja di perusahaannya. Kau sangat berterima kasih pada Akashi.

"Tidak ada yang kurang sama sekali, Akashi-san. Ini bahkan melebihi cukup. Aku sangat berterima kasih padamu, Akashi-san. Jika aku tidak bertemu denganmu, mungkin aku sudah menjadi gelandangan di Jepang, hehehe..." kau tertawa garing.

"Tidak masalah, [name]. Oh iya, aku sudah menemukan koper milikmu." Akashi memanggil salah satu butlernya. Sang butler membawa sebuah koper hitam, itu memang milikmu.

"Koperku!" Kau segera memegang kopermu, "Bagaimana kau bisa menemukannya?" tanyamu penasaran.

"Aku menyuruh salah satu butlerku untuk mencari kopermu di tempat terakhir kali kau meninggalkannya. Itu saja." jelas Akashi.

"Akashi-san," kau pun tak bisa menahan tangisan harumu, "Ho-hontou nii... Arigatou gozaimasu! Uwaa... aku tidak menyangka koperku kembali lagi!" Kau menangis seperti anak kecil, Akashi terkekeh melihat itu.

"Sudah, sudah. Aku juga membelikanmu ponsel baru. Ini, ambillah." Akashi memberikanmu sebuah ponsel yang sangat mahal.

Kau pun mengambil ponsel dari tangan Akashi dan tangisanmu malah semakin deras, "Uwaa! Akashi-san! Jangan membuatku menangis terus! Kau tidak tahu betapa terharunya diriku atas semua pemberianmu. Kau baik sekali, Akashi-san. Setidaknya, biarkanlah aku untuk membalas semua kebaikanmu."

Akashi tampak berpikir-pikir "Jaa... kalau begitu, panggil Aku Seijuro."

"Eh?" raut wajahmu berubah menjadi bingung. Bukankah itu panggilan kecilnya?mereka pun belum begitu dekat, apakah tidak masalah jika dirimu memanggil Akashi dengan nama kecilnya? Kau takut kalau itu tidak sopan. Akashi sendiri pun memanggil dirimu dengan nama kecil, tetapi kau bukan orang Jepang. Tentu saja itu berbeda!

"Kenapa kau menjadi bingung? Panggil saja nama kecilku. Aku pun juga memanggilmu dengan nama kecilmu." Akashi tersenyum bak ikemen yang ada di Shojou manga. Kau segera memegang hidungmu agar tidak mimisan. Berada di dekat Akashi memang sangat berbahaya!

"Ba-baiklah. Eto... Se-Sei-kun saja, ya. Seijuro kepanjangan."

Akashi tersenyum mendengarnya, ia mendekat padamu dan tangannya mengusap mahkota rambutmu dengan lembut "Terima kasih karena sudah memanggil nama kecilku, [name]."

Kau tidak kuat. Wajahnya begitu menyilaukan dimata! Wajahmu sangat merah padam sekarang dan kau...

BRUK!

Tewas ditempat dengan hidung yang mengularkan banyak darah.

Sedangkan Akashi menatapmu dengan wajah bingung 'Aku salah apa?'

Suzuku~

Tidak Maz~ kamu tidak salah apa-apa~ kamu itu selalu benar~ //plak!

Oke, abaikan. Next ke chapter selanjutnya!*Teriak pake toa*

REVISI : 5 November 2017

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top