(Disalin dari tulisan saya di All About Wattpad - @dup4420w tanpa editan sama sekali, jadi wajar kalau saya menyebut diri saya sendiri 'min Chel')

Sekedar perenungan buat temen-temen penulis Wattpad maupun yang sekedar penggemar bacaan.

Ada banyak author di Wattpad. Jutaan, kalau mau kita kombinasikan sedunia. Banyak penulis di dunia ini, milyaran, barangkali. Banyak otak, banyak kepala, banyak karya. Sepanjang zaman, spesies kita udah banyak menerima masukan ilmu maupun doktrin dari benda bernama buku.

Wattpad adalah salah satu inovasi dalam dunia kepenulisan. Karena seseorang, tanpa punya buku fisik, bisa terkenal, malang-melintang, dan dicap sebagai "penulis" meski tanpa buku fisik.

Ada yang tersenyum bangga, ada yang tersenyum nyinyir, ada yang terharu, ada yang bahagia, ada juga yang merasa segalanya belum cukup dan terus mencoba.

Coba mikir bareng min Chel. Berapa lama manusia hidup? 1 kali.

Apakah kesombongan itu penting? Toh seharusnya kamu bangga karena Tuhan begitu hebat menciptakan kita, bukan betapa hebatnya kita.

Wattpad itu tempat di mana kita bisa memublikasikan karya kita, dibaca orang, diarsipkan dalam bentuk per chapter, lebih rapih dibanding blog. Kalian bisa berinteraksi langsung dengan pembaca dan pembaca pun bisa mengarsip buku-buku kesukaan mereka.

Tapi sayangnya, interaksi langsung tersebut kadang menimbulkan kesombongan. Pujian yang didapat si penulis, kehebohan yang ia timbulkan karena kerennya karya yang mereka ciptakan, banyak cerita goes viral karena idenya unik, karakternya kuat... tapi tidak sampai di situ.

Jujur aja selama min Chel selawiran di Wattpad, banyak banget cerita yang readersnya bejibun, dari ratusan K sampai M. Harus diakui, ceritanya lucu, teen banget dan sesuai sama pasar Wattpad, karakternya kuat, bikin imajinasi melangit, mewakili perasaan... tapi sampai di situ kah?

Banyak author Wattpad yang masih seumuran min Chel kini terbang ke langit ke seratus. Followers mereka ribuan, cerita mereka dipuja-puja setiap hari (bukan dipuji lagi, tapi dipuja), dijadikan rekomendasi, dan sekali sebut saja orang langsung tahu cerita apa itu dan siapa penulisnya. Begitu cepat sebuah karya yang belum terbit cetak bisa tersebar luas dan mendapat sambutan luar biasa. Penulis Indonesia lebih maju karena Wattpad, dibanding pada era blog.

Sayangnya ga semua dari mereka siap menerima ketenaran itu. Timbullah kotak-kotak antar author. Si A sudah famous, si B followersnya masih dikit, si C baru kemarin bikin Wattpad. Padahal kita semua sama, manusia.

Semua berhak menolak mampir ke lapak newbie. Semua berhak ga bales komentar karena sibuk atau terlalu banyak. Semua berhak menghindari fans fanatik demi keselamatan anak tersebut supaya ga jadi pemujaan berlebihan. Semua punya selera bacaan masing-masing yang tak boleh dipaksakan.

Tapi benarkah mereka kayak gitu?

Karyanya belum sempurna, tapi hatinya sudah melangit, sudah sombong setengah mati. Kalau ada komentar balasnya sombong minta ampun, ada newbie mau dibaca ceritanya demi dapat masukan baik dari "sang sesepuh" malah diberi balasan yang sombong atau diabaikan. Sekarang author keren maunya baca cerita yang jumlah readersnya sebanding sama mereka, atau lebih parahnya lagi : malah mampir ke lapak orang luar yang pake bahasa Inggris. Gaada lagi niat untuk mendukung sesama pejuang Wattpad, seakan lupa dulu mereka pernah kecil, pernah mulai dari NOL BESAR.

Tahu kan maksudku? Cerita yang ramenya ampun-ampunan, tapi eydnya bahkan belum benar. Cerita yang ramenya ampun-ampunan, tapi menulis setengah hati. Malah, kadang berani-beraninya memberi resensi ke cerita orang seakan mereka paling tahu segalanya.

Inget, gak semua author seperti ini. Tapi kalau kamu merasa kamulah author seperti itu, hati-hatilah. Hidup ini roda, suatu hari nanti ada masanya kamu berada di bawah. Ketulusanmu diuji, kesombonganmu goyah akan tekanan.

Mau sampai kapan menyombongkan jumlah followers bila tulisanmupun gak berkualitas dan kamu merasa tak perlu berkembang lagi? Suatu hari nanti kesombonganmu akan tergilas kerasnya dunia penerbitan, kok.

Pelajaran untuk teman-teman yang sekarang 'sedang di atas' atau juga masih dalam proses menulis, adalah jangan sombong sama pencapaian kalian.

Ambil contoh seorang author, sebut saja A. Beliau sudah sangat berdedikasi, menerbitkan novel di penerbit major yang setara dengan penulis ternama Indonesia, tapi masih sangat rendah hati.

Lalu author B, dia setia membalas komentar orang-orang sebisa mungkin. Membalas antusiasme orang yang mem-pairing tokoh dia, membalas siapapun yang mau berkenalan dengan dia.

(author A dan B sungguhan ada, tapi bener-bener kusensor supaya mereka ga terbawa kasus apabila ada yang tersinggung sama artikel ini)

Ingat, kualitas cerita TIDAK DIBEDAKAN DARI GENRE. Bukan berarti kamu menulis Fantasi dan kamu lebih pintar dari penulis Teen Fiction yang "cuma bad boy dan nerd". Bukan berarti kamu penulis Sci-fi dan kamu lebih hebat dari penulis Romance yang "menye-menyean di Paris".

MENULIS adalah masalah DEDIKASI, BELAJAR TANPA HENTI, dan MENJAGA KUALITAS. Bukan masalah genre, kekerenan ide, dan jumlah followers.

Jangan lupa, tetaplah rendah hati.

With love,

Chel

***

Tambahan dikit, aku juga dapet kabar dari salah satu komentator di WITOW kalau dia seorang pembaca yang mengerti sastra tapi belum pernah bikin karya di Wattpad. Dia ngomentarin cerita M-M-an yang ruamenya kepalang tanggung tapi EYD-nya masih salah. Niat dia baik. Tapi apa yang dia dapet?

Hujatan. Malah diungkit-ungkit kalau dia bukan penulis.

Jadi kalo gapunya works di Wattpad, gapunya hak mengoreksi karya seseorang? Padahal si Kakak satu ini sama sekali ga menghujat dan memberi masukan secara positif.

Oiya btw yang menghujat dia itu penggemarnya. Oalah, kok penggemar cerita Wattpad jaman sekarang melebihi fanatisme partai politik atau ormas keagamaan yak?

Next part, Fanatisme. Lagi-lagi copas dari tulisan sendiri di All About Wattpad, hehe.

Sumpah kangen banget nulis WITOW. Wattpad Indonesia udah amburadul kaya apaan tau akhir-akhir ini, rasanya kaya mau teriak.

Sorry ya aku jarang update. Sorry kalo aku ga konsisten di Wattpad. Aku memang jelek dalam time-management, padahal hobiku banyak. Doain aku supaya semakin dewasa dan bertanggungjawab.

Kategorisasi genre ditunda dulu yah? Makasih pengertiannya :)