Cerita 2 - Langit

Langit menjelang pagi dan langit menjelang malam hampir serupa, aku selalu heran akan hal itu, sekaligus kagum. Hari ini adalah hari Rabu. Sepulang sekolah, tepatnya jam 3 sore aku pergi keperpustakaan sekolah hanya untuk membaca-baca buku. Saat aku sudah di dalam perpustakaan, aku melepaskan dasi pramukaku dan memasukannya ke dalam tasku. Kemudian aku berjalan menuju rak paling pojok yang di sekitarnya tertutup rak - rak buku dan hanya ada satu jalan masuk yang sempit. Aku mengambil satu buku di rak yang berisi buku - buku yang sudah menguning dan bau apek. Aku membaca judulnya, "Penghabis Waktu". Aku pun membaca sambil berdiri di tempat pengap itu.


Cukup lama aku membaca, aku tutup buku itu karena buku itu sudah mulai tak masuk akal. Isinya hanya peringatan - peringatan tentang hal "membuang - buang waktu". Sialan. Aku mengambil tasku dan menatap jam dinding, ya ampun sudah jam 6! Aku segera keluar perpustakaan, langit jingga mewarnai langit. Aku harus pulang sebelum larut malam, kalau tidak bisa mati aku! Aku berlari dan tiba - tiba aku bertabrakan dengan Joni, temanku. Dia memakai baju batik, seragam hari Kamis. Joni tertawa melihatku dan meledekku.


"Yah... payah lu bisa salah kostum kayak gitu!"


TAMAT


[Catatan : Bantu bangkitkan semangat penulis dengan memberikan vote dengan hati yang senang! Kamu juga bisa request tema yang mau ku jadikan cerita, check deskripsi!]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top