Chap 9

"Asano Gakushuu"

*** Karma's pov ***

(Dalam tubuh Gakushuu)

"Bagaimana ini...?" tanya Gakushuu sepulang dari mansion (L/n).

Dan kami sekarang sudah berada di kamar asrama kami.

"Apa maksudmu?" tanyaku tiduran di kasur Gakushuu (yang menjadi kasur sementaraku).

"Tunggu, sebelum itu. Apa kau pernah kencan?" aku mengerutkan alisku dengan heran.

"...kenapa pertanyaanmu aneh begitu?" heranku menoleh ke Gakushuu.

"Aku belum pernah ok?" gumam Gakushuu dengan pipi merona.

"Eeeh~? Seorang Gakushuu belum pernah kencan~?" kagetku dengan nada bicara naik turun.

"Berisik. Aku tidak tertarik dengan perempuan." kesal Gakushuu.

"Termasuk (Y/n)?" tanyaku menatap Gakushuu dengan serius.

Gakushuu hanya balas menatapku lalu memberikan senyuman jahil padaku, "Akan aku gantung pertanyaan itu."

"Damn you," kesalku, "Baiklah, aku juga tidak pernah kencan sebelumnya."

"Oh? Kau? Akabane Karma? Belum pernah kencan? Padahal mengejekku belum pernah kencan..." komentar Gakushuu.

"Berisik... kenapa kau ingin tau hal itu?" tanyaku.

"Karena aku ingin kau memberi kesan yang bagus pada (Y/n)." jawabnya.

"Dengar, Gakushuu..." gumamku duduk di kasur, "Bagaimana kalau kita kencan dengan gaya kita. Saat (Y/n) bertanya, bilang saja sekali-kali pergantian suasana. (Y/n) pasti mengerti."

Gakushuu hanya menatapku lalu mulai membukanya tapi aku mengangkat tanganku.

"Aku tau kau ingin memberikan kesan yang bagus untuk (Y/n), tapi situasi sekarang tidak memungkinkan untuk hal seperti itu, Gakushuu..."

Gakushuu hanya menghela nafas lalu mengangguk mengerti.

*** (Y/n)'s pov ***

Hari ini sampai 2 hari kedepan sekolah diliburkan karena ada rapat guru. Dan pagi tadi aku mendapat pesan dari Shuu kalau waktu kencan adalah jam 4 sore.

"(Y/n)...?" suara kakak terdengar di lantai bawah, "(Y/n)~?"

"Ada apa, kak?" tanyaku keluar dari kamarku lalu turun ke lantai bawah.

"Oh, disana rupanya kau. Ada temanmu mencarimu." ucap kakak.

"Siapa? Nagisa-kun? Yuuma-kun? Hiroto?"

Ekspresi kakak berubah menjadi kesal, "Perempuan."

"Oh, Kaede dan Rio! Ada apa ya..." lalu aku menuju ruang tamu dimana mereka menunggu.

Dan benar mereka sedang menunggu di ruang tamu.

"Kaede-chan? Rio-chan? Ada apa?"

"Kami datang untuk mendandanimu~" jawab Rio.

"...haah?"

"Ibumu yang meminta kami~" sambung Kaede.

"Kenapa?"

"Bukannya kau akan kencan dengan Gakushuu Asano? Salah satu calon suamimu~?" mendengar ucapan Kaede, membuat wajahku memerah dengan cepat.

"Dia bukan calon suamiku!!"

"Oh, Karma Akabane kalau begitu?" tanya Rio.

"Berisik!!" ucapku berjalan keluar ruangan.

Tiba-tiba ada sepasang tangan yang memegang kedua pundakku, membuat aku menoleh ke belakang dan dihadapkan dengan ekspresi menyeramkan Kaede dan Rio.

"Kau pikir bisa kabur, (Y/n)~?"

Wajahku langsung memucat, 'Oh god...'

***

Sekarang aku sedang berjalan menuju taman yang berada di dekat mall. Saat aku memasuki taman, aku sudah melihat Gakushuu sudah datang dan sedang memperhatikan anak-anak yang sedang bermain di depannya.

"Shuu-kun!" panggilku membuat Shuu menoleh ke arahku dan spontan wajahnya memerah dengan cepat, "Shuu-kun? Kenapa? Sakit ya?" tanyaku sambil menyamakan tinggi Gakushuu denganku untuk memeriksa suhu tubuhnya dengan menempelkan keningku padanya.

Tiba-tiba Gakushuu mendorong pundakku dengan pelan lalu dengan sebelah tangannya, Gakushuu menutup mulutnya

"A-aku tidak sakit..."

"Lalu?"

"Pakaianmu... terlihat manis." gumam Gakushuu, "Dan juga... rambutmu terlihat... imut. Penampilanmu... benar-benar cantik."

Sekarang wajahku jadi semerah wajah Gakushuu.

"Be-begitu ya? Menurut Kaede dan Rio, kau menyukai warna orange jadi aku memakai pakaian dengan warna tema orange..." gumamku.

(Model pakaian terserah pada reader-chan, yang penting warna tema pakaiannya itu orange)

|| Para stalker Σ( ° △ °|||)︴||

"Aku tak percaya ini, kalian membawaku untuk mengikuti (Y/n)... lagi." gumam Karma.

Mr.(L/n) terlalu sibuk mengawasi (Y/n) jadi dia tidak merespon ucapan Karma, melainkan Rinto yang berbisik pada Karma.

"Tapi kau tidak mau Karma membuat tubuhmu melakukan hal yang memalukan di depan (Y/n), kan?"

"Jujur saja aku tidak mau. Tapi aku ragu dia mau melakukan hal seperti itu. Sebenci-bencinya kami satu sama lain, kami tidak akan melakukan hal serendah itu." jawabku, "Lupakan itu. Apa kalian yakin ingin mengikuti (Y/n) lagi?"

'Lagipula aku dan Karma tidak bisa telepati semenjak kami pulang dari mansion (L/n) tempo hari.'

"Kenapa memangnya?" tanya Mr.(L/n) mengerutkan alis.

"Mrs.(L/n) sudah memberi kita hukuman, kan? Oh, hanya kalian berdua maksudku." jawabku.

Spontan mereka berdua memucat memikirkan hal itu.

"Tapi Mama tidak mengancam, jadi tidak apa-apa!" gumam Rinto pelan.

"Baiklah, aku pulang..." ucapku hendak berdiri tapi ditahan oleh Rinto.

"Kau tidak bisa pulang!" mendengar itu membuat aku menghela nafas panjang, "Lagipula aku tau kau cemburu padanya karena (Y/n) memakai pakaian imut berwarna orange untuknya, kan?" bisik Rinto membuat wajahku memerah.

"AKU TIDAK CEM-Mmph!"

|| (Y/n) dan Gaku-Karma -_- ||

"Kita akan kemana, Shuu-kun?" tanyaku melirik ke arah Gakushuu.

"Rahasia, tutup matamu dengan ini dan biarkan aku memandumu" pintanya sambil memberikan kain merah padaku.

Aku hanya melakukan apa yang Gakushuu minta. Setelah menutup mataku, aku merasa tangan seseorang memegang tanganku.

(Degh! Degh!)

'Lho...? Ada apa dengan jantungku...? Kenapa?' pikirku memegang bagian dimana jantungku berada.

Setelah cukup lama berjalan, akhirnya kami sampai karena aku menabrak belakang punggung Gakushuu yang berhenti tiba-tiba.

"Shuu-kun?" panggilku, "Apa kita sudah sampai?"

"Ya, kau bisa membuka pelindung matamu sekarang?" kenapa dia terdengar ragu?

Perlahan aku membuka pelindung mataku dan yang ada di depan membuatku memasang ekspresi kosong.

"(Y/n)? Cih, sudah kuduga dia tidak akan menyukainya." kudengar Gakushuu berbisik dengan pelan.

Mendengar itu membuatku berkedip sadar lalu menghadap Gakushuu dengan senyum yang lebar, "Aku tidak menyukainya. Aku MENCINTAINYA!!" ucapku memeluk Gakushuu.

Walaupun pelukan sederhana membuatku merasakan debaran jantung yang sangat cepat, aku tetap memeluk Gakushuu.

|| Para Stalker ||

"(Y/n) memeluk Shuu setelah menunjukkan ekspresi senang nan imut dan senyum lebarnya!!" kaget Rinto.

"Kenapa (Y/n) sering menyentuh laki-laki akhir-akhir ini..." gumam Mr.(L/n) menangis dramatis.

"(Y/n) pasti akan memeluk siapapun yang membawanya kemari. Tapi aku tidak menyangka Kar-maksudku, Gakushuu tau tempat ini." gumam Karma kaget.

|| (Y/n) dan Gaku-Karma ||

"Kupikir kau tidak akan menyukainya..." gumam Gakushuu perlahan membalas pelukanku.

"Aku pasti akan menyukainya karena aku suka kucing!" sahutku senang.

Gakushuu membawaku ke cafe kucing! Bukan cafe para pelayan menjadi neko, tapi cafe dimana ada kucing dimana-mana! Baru kali ini aku menemukan cafe ini! Kyaaa~ aku tidak sabar lagi!

"Ayo masuk, Shuu-kun!!" ajakku dengan antusias menarik tangan Gakushuu.

"Ya, ya. Jangan menarikku, (Y/n)." pinta Gakushuu.

Begitu kami masuk, para kucing langsung mengelilingi kami dan itu membuatku hampir histeris!!

"Sebelum kau histeris, mari kita cari tempat duduk." ajak Gakushuu menarik tanganku dan kami melewati kucing-kucing imut ini dengan hati-hati.

"Selamat datang di cafe kucing, anda ingin pesan apa?" tanya pelayan setelah kami duduk di tempat yang kosong.

Aku dan Gakushuu membuka menu cafe itu dan mulai melihat-lihat.

"Oh, aku ingin cappucino dingin saja." ucap Gakushuu pada pelayan dan pelayan itu mencatat pesanan Gakushuu sambil mengangguk.

"Aku! Aku ingin coklat dingin dengan cookies ya!" ucapku terlalu antusias, membuat pelayan itu berkedip terkejut lalu sedikit tertawa sambil menulis pesananku.

Begitu selesai memesan, aku langsung menyimpan menu cafe itu dan mengambil kucing yang terdekat denganku. Aku memeluknya sambil mengelus kepalanya dengan gemas

"Pacar yang antusias, kita lihat?" komentar pelayan itu melirik ke Gakushuu.

Spontan saja wajah kami memerah tapi perhatianku dengan cepat teralihkan ke kucing imut yang mulai mengerumuniku.

"Ka-kami tidak pacaran..." gumam Gakushuu pada pelayan itu.

|| Para stalker ||

"Bagus, Shuu!" puji Mr.(L/n).

"Kenapa kau bilang seperti itu!?" kesal Karma hendak keluar tapi ditahan Rinto.

"Kenapa situasinya jadi sangat membingungkan sekarang?" keluh Rinto.

|| (Y/n) dan Gaku-Karma ||

"Nee, nee Shuu-kun! Lihat! Kucing hitam ini memakai kaus kaki!!" ucapku dengan berbinar-binar, memegang seekor kucing hitam dengan belang putih pada kaki depannya sebelah kiri.

"Itu bulunya, (Y/n)." komentar Gakushuu.

Aku hanya mengembungkan kedua pipiku, tanpa sadar sudah membuat wajah Gakushuu merona, "Aku tau itu kok! Tapi bukannya ini terlihat seperti kucing itu memakai kaus kaki?" tanyaku.

(Cklik!)

"Huh?" heranku saat mendengar suara kamera dan aku melihat Gakushuu sedang memotretku, "Tu-tunggu! Apa yang kau lakukan, Shuu-kun!?"

"Wajah ngambekmu terlalu lucu, jadi kupotret." jelas Gakushuu santai lalu memberikan senyuman padaku.

(Degh! Degh!)

'Kenapa aku justru melihat Karma yang menyengir ke arahku? Padahal sudah jelas aku sedang kencan dengan Shuu! Aku tidak boleh begini!' pikirku lalu dengan kedua tanganku, aku menepak pipiku dengan kuat agar aku tersadar.

(Plaak!!)

"Apa yang kau lakukan, (Y/n)!?" panik Gakushuu.

Ternyata aku membuat Gakushuu dan pelayan yang membawakan pesanan kami terkejut. Tidak memperdulikan rasa perih dan panas di kedua pipiku ataupun warna merah yang sekarang sudah menempel di pipiku, aku hanya menggeleng pelan.

"Bukan apa-apa." jawabku, "Hanya memikirkan sesuatu yang tidak pantas." sambungku.

Gakushuu terlihat ragu tapi dia hanya menghela nafas lalu mengangguk, "Baiklah jika itu jawabanmu."

"I-ini dia pesanan anda." ucap si pelayan meletakkan semua pesanan kami di meja dan pergi meninggalkan kami dengan canggung.

Anehnya, para kucing yang berada di atas meja tidak mengerumuni cookies pesananku, dan itu membuatku kagum.

"Waaah~ sudah jinak ya!" ucapku senang lalu kembali memeluk kucing terdekat.

'Aku suka tempat ini~' pikirku tersenyum lebar.

(Cklik!)

"Shuu-kun! Berhenti mengambil gambarku!" rengekku melihat Gakushuu kembali memotretku.

"Habisnya wajah senangmu tak kalah imutnya dengan wajah ngambekmu jadi kupotret lagi." jelas Gakushuu.

(Degh! Degh!)

'Uwaaaa...! Jika jantungku begini terus, bisa-bisa copot nih!' panikku sedikit merasa pusing.

***

"Oke, ayo pergi." ucap Shuu setelah kami menghabiskan minuman kami dan bermain dengan kucing.

"Eeeh!? Kemana?" kagetku yang asik memegang kucing.

"Ke tempat selanjutnya. Aku tidak hanya mengajakmu ke cafe kucing saat kita kencan, (Y/n)." jelas Gakushuu.

"...padahal aku masih ingin disini." gumamku, "Mungkin lain kali aku akan kemari sepuasnya!" sambungku lalu berdiri.

"Tunggu diluar, aku akan membayar minuman kita." perintah Gakushuu.

|| Para stalker ||

Setelah mendengar Gakushuu menyanggah bahwa mereka adalah pasangan, mereka semua pulang.

|| (Y/n) dan Gaku-Karma ||

"Ayo." ajak Gakushuu menarik tanganku setelah dia keluar dari cafe.

"Kita mau kemana?" tanyaku penasaran.

"Lihat saja nanti." jawab Gakushuu.

Akhirnya setelah 5 menit berjalan, kami sampai di...

"Bioskop?" heranku.

"Ya, kita akan nonton." jelas Gakushuu kembali menarik tanganku.

"Wah, ramai juga. Apa kita akan mengantri membeli tiket?" tanyaku dan Gakushuu hanya menggeleng.

"Aku sudah membeli tiket sebelumnya. Kita tinggal masuk nonton saja." jawabnya.

Aku hanya mengangguk mengerti, "Ngomong-ngomong, film apa yang akan kita tonton?"

"Ansatsu Kyoushitsu Live Action." jawab Gakushuu datar.

"Heee~" komentarku, "Sebelum itu, ayo beli popcorn!!"

***

"Film yang keren ya!" komentarku pada Gakushuu saat kami keluar bioskop.

"Terlalu bagus sampai merinding dibuatnya..." sahut Gakushuu dengan wajah pucat.

"Ada apa, Shuu-kun? Kenapa wajahmu pucat?" tanyaku khawatir

"Bukan apa-apa, hanya saja film itu membuatku mengingat beberapa kenangan."

"Begitu...ya?" komentarku heran, "Lalu kita akan kemana malam begini?"

"Oh, tujuan terakhir." jawab Gakushuu "Apa kau tau padang rumput dekat mansion keluargamu?"

"Padang rumput... oh, padang rumput itu. Katanya sangat indah tapi aku belum pernah kesana. Apa kita akan kesana!?" tanyaku antusias.

Gakushuu hanya mengangguk dan itu membuatku sangat senang. Lalu kami pergi menuju ke padang itu. Sesampainya disana, aku langsung terpesona oleh keindahannya.

"Waaah, cantiknya!" pujiku melihat hamparan rumput yang indah.

"Ayo berbaring disini." ajak Gakushuu menepuk rumput yang berada disebelahnya dan aku hanya mengikuti perintahnya dengan duduk dan berbaring bersama Gakushuu di rumput itu.

Begitu aku melihat ke langit, ribuan bintang sudah terhampar diatas sana dan lagi-lagi aku terpesona oleh keindahannya.

"Ke-kereen!"

"Benar, kan?" tanya Gakushuu dan saat aku menoleh ke arahnya, Gakushuu memberikan senyuman yang sama padaku.

(Degh! Degh!)

'Aku melihat sosok Karma pada Shuu... lagi' pikirku dengan cepat kembali melihat langit.

"...bagaimana kencannya?" tanya Gakushuu setelah suasana tenang selama kurang lebih 10 menit.

"Sangat menyenangkan! Terima kasih Shuu-kun!" ucapku duduk dan melihat Gakushuu.

"Sama-sama." balas Gakushuu ikut duduk.

(Degh! Degh!)

"Ka-kalau begitu, aku pulang dulu ya!" ucapku tiba-tiba berdiri.

"Eh? Mau kuantar?" tawar Gakushuu.

Aku menggeleng dengan kuat, "Tidak perlu. Rumahku dekat dari sini kok! Apa Shuu-kun ingin supirku mengantarmu?"

"Tidak perlu, aku ingin jalan kaki saja" jawab Gakushuu.

"Kalau begitu, sampai besok Shuu-kun!" ucapku melambai lalu berlari dengan cepat.

'Kenapa baru memikirkan untuk mencium pipi Shuu-kun membuat jantung dan pikiranku menjadi tak karuan!? Padahal sebelumnya aku biasa saja mencium pipi laki-laki!?' pikirku dan aku yakin wajahku sangat merah sekarang.

UGYAAA!! SESEORANG, TOLONG JANTUNG DAN OTAKKU!!

***

Bagaimana? Bagus nggak?

Akhirnya selesai juga. Dan untuk informasi, author akan update 2 hari sekali antara pagi atau malam. Jadi, reader punya kepastian untuk baca ff ini ^o^/

Selanjutnya Karma-eh, maksudnya Gakushuu~

...

...

...

Author jadi bingung sendiri...

Kritik dan saran yang membangun akan sangat diterima~

-Rain

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top