Chap 6

"Shiota Nagisa"
*** (Y/n)'s pov ***

Keesokan harinya, aku bangun seperti biasa. Tapi ada beberapa hal yang berbeda hari ini.

Pertama, semua keluargaku ada disini.

"Selamat pagi, adikku!" sapa kakak memelukku dari belakang saat aku sedang menggosok gigiku.

"Pagi." balasku setelah membersihkan gigiku, "Gosok gigimu, kak. Bau nafasmu seperti naga." komentarku setelah membersihkan wajahku.

"Mhm."

Seperti biasa, aku kembali ke kamarku dan pergi mandi. Setelah mandi, aku memakai seragam sekolahku dan para pelayan datang untuk merawat dan menata rambutku, seperti biasa pastinya.

"Selamat pagi, anakku~" sapa ayah melewati kamarku yang pintunya terbuka lebar dan aku sedang duduk menunggu para pelayan selesai.

"Pagi ayah." balasku.

Setelah rambutku selesai ditata, aku pergi memakai sepatuku dan pergi ke lantai dasar untuk sarapan di dapur--kamarku dan kamar keluargaku ada di lantai 2, kamar tamu dan para pelayan ada di lantai dasar.

"Selamat pagi, (Y/n). Bangun pagi seperti biasa." sapa ibu yang sudah duduk di meja makan.

"Pagi, ibu. Sudah siap seperti biasa." balasku duduk di seberang ibu.

Tak lama kemudian, para pelayan datang menyajikan sarapan seperti biasa. Setelah semua sudah siap, para pelayan pergi dan disusul oleh kedatangan ayah dan kakak yang sudah siap.

"Kalian sudah siap seperti biasa." komentar ayah duduk disebelah ibu.

"Baru kali ini aku bisa tidur tanpa memikirkan konser." sahut kakak duduk disebelahku.

"Pagi keluarga (L/n)."

Kedua, kelima temanku dan duo devil menginap di rumahku kemarin malam.

"Pagi." balas kami serempak.

Lalu mereka semua duduk di kursi yang masih kosong.

"Terima kasih karena sudah mengizinkan kami untuk menginap disini, Mrs.(L/n)." ucap Nagisa.

"Tidak apa-apa. Karena kami juga kalian harus berada disini sampai malam, setidaknya kami bisa menawarkan ini." sahut ibu

'Kalian beruntung mereka bertujuh tinggal di asrama sekolah. Jika mereka tinggal bersama orang tua mereka... aku tidak tau apa lagi yang akan kalian lakukan.'

Dan kenapa kemarin kami tidak satu mobil? Karena aku harus membawa laki-laki ke toko tuxedo untuk membelikan tuxedo untuk mereka dan Karma serta Gakushuu harus membawa Kayanodan Nakamura ke toko gaun untuk membelikan mereka gaun.

"Tapi kami tak menduga anda akan mengundang kami ke pesta penyambutan anda." komentar Isogai

Hm... benar, mereka harus menginap di rumah karena mereka diundang ke pesta ibu sampai tengah malam.

"Tentu saja kami akan mengundang kalian! Jika tidak, kami akan berpesta di pesta besar ini hanya berempat." sahut kakak dengan senyum paksaan.

Ketiga, entah kenapa kakak dan ayah tidak menyukai Nagisa, Isogai, dan Maehara.

"Begitu?" gumam Gakushuu.

Kami semua makan dalam sunyi, tidak ada satupun yang berbicara.

"Kakak akan mengantarmu pergi sekolah (Y/n)." ucap kakak.

"Mhm, seorang idola dunia datang ke SMA biasa. Mungkin fans gila kakak akan mengerumuni kakak jadi tidak terima kasih." sahutku masih memakan sarapanku.

"Tapi adikku~ mungkin diluar sana banyak laki-laki berbahaya!" rengek kakak.

"Lagipula aku berangkat sekolah bersama teman-teman."

Akhirnya kami semua selesai sarapan. Setelah berdebat dengan ayah dan kakak, akhirnya aku diizinkan berangkat sekolah bersama teman-teman.

***

"Oh, hari ini olahraga! Ayo ke gedung olahraga sekarang!" ajak Kayanomenarik tanganku dibantu oleh Nakamura.

Setelah sampai di gedung olahraga, kami semua disuruh untuk berkumpul di depan sensei.

"Hari ini kita akan mengambil nilai lari jarak dekat." ucap sensei.

Lagi-lagi aku merasa suasana disini berubah menjadi tegang. Dan benar saja, Karma dan Gakushuu memberikan death glare kepada satu sama lain.

"(L/n)-san akan dites duluan," perintah sensei, "Dan untuk mempercepat waktu, Akabane-san dan Asano-san akan ikut pengetesan."

"Baik." jawab mereka berdua.

***

"Hasil tes menunjukkan bahwa yang tercepat adalah (L/n)-san dengan memimpin 3 detik dari Akabane-san dan Asano-san..." jelas sensei.

"Waw, (L/n)-san... kau bisa mengalahkan 2 murid tercepat di kelas 1." puji Nagisamengelus kepalaku.

"Nagisa-kuuuun~"

"Karma-kun? Gakushuu-san? Kenapa ekspresi kalian menyeramkan sekali!?" panik Nagisa.

Keempat, entah kenapa Karma dan Gakushuu juga menjadi protective padaku terutama jika itu menyangkut Nagisa, Isogai dan Maehara.

"Sudahlah. Ayo kembali ke kelas, (Y/n)-chan." ajak Kaede dan aku hanya mengangguk.

***

Bel pulang baru saja berbunyi, semua murid langsung bersiap pulang dan pergi. Semua murid kecuali aku dan Nagisa karena kami sepakat pulang sekolah akan jadi waktu kencan 'pertemanan' kami.

"Ayo pergi, Shiota-kun" ajakku dan Nagisa hanya mengangguk setuju.

Lalu kami berdua berjalan sampai depan gerbang.

"Oh, iya. Dalam kencan ini kita harus membawa hasil untuk ibu." ucapku dan entah kenapa wajah Nagisa memerah dengan cepat.

"A-apa maksudnya, (L/n)-san!?" panik Nagisa.

"...huh?"

|| Disisi lain... ||

"Lihat apa kataku! Pikiran Shiota Nagisa tidak sesuci penampilannya! Dia tidak pantas berkencan dengan adikku yang polos!!" bisik seseorang dibalik semak-semak yang tak jauh dari mereka berdua

"Rinto-san! Pelankan suaramu!" sahut seseorang lagi.

"Kau juga, Karma-kun." sahut Rinto.

"Jika kalian ingin mengikuti (Y/n) sebaiknya kalian diam." komentar Gakushuu.

|| Ke (Y/n) dan Nagisa ||

"Maksudku misalnya kita memanggil satu sama lain dengan nama depan." jelasku dan wajah Shiota kembali normal.

"O-ooh..." sahut Nagisa akhirnya.

"Silahkan duluan, Shiota-kun!" pintaku tersenyum lebar.

Shiota hanya diam menoleh ke arah lain lalu berbisik dengan pelan.

"Mohon bantuannya dari sekarang, (Y/n)-san." gumam Shiota melirik ke arahku.

Wajahku merona dengan cepat dan aku langsung memegang kedua pipiku.

"Aku juga begitu, Nagisa-kun" balasku tersenyum malu, tidak sadar bahwa itu dapat membuat wajah Nagisa semerah tomat.

|| Sisi para 'stalker' ||

"Tidak akan kubiarkan Shiota Nagisa dekat dengan adikku lagi!" komentar Rinto hendak keluar dari semak-semak tapi ditahan Gakushuu.

"Sabar dulu. Nagisa hanya membuat (Y/n) merasa malu, itu tidak berbahaya kok..." ucap Gakushuu tenang.

"Kau terlalu tenang, Shuu. Dia adalah calon istrimu, kan?" tanya Mr.(L/n) memainkan alisnya.

Spontan wajah Gakushuu menjadi semerah tomat.

"JANGAN DIINGAT LAGI-Mmph!!"

|| Ke (Y/n) dan Nagisa ||

"Kau mendengar sesuatu, Nagisa-kun?" tanyak,u "Dan itu terdengar seperti suara Shuu-kun."

Nagisa menjadi diam untuk mendengar suara yang mencurigakan tapi dia hanya mengangkat bahu.

"Tidak ada." jawab Nagisa.

"...ooh, mungkin hanya perasaanku saja." sahutku, "Jadi? Kita akan pergi kemana? Aku tidak bisa memimpin sebuah kencan, kau tau." sambungku tersenyum canggung.

"Bagaimana kalau kita ke taman bermain? Itu klise aku tau tapi aku tidak tau tempat yang cocok untuk kita lagi." saran Nagisa.

"Hmm... boleh juga. Aku suka ide itu." balasku lalu kami berdua pergi ke taman bermain.

***

"Waah~ sudah lama sekali aku tidak ke taman bermain..." kagumku melihat taman bermain yang sangat besar ini.

"Kau terlihat seperti anak kecil dengan ekspresi seperti itu, (Y/n)-san." komentar Nagisa membuatku memasang ekspresi ngambek.

"Jangan salahkan aku. Sudah hampir 2 tahun aku tidak mengunjungi taman bermain."

|| Para stalker ||

"LIHAT! Shiota Nagisa membuat adikku memasang ekspresi ngambek imutnya! Hanya aku yang boleh membuat (Y/n) memasang ekspresi itu." komentar Rinto kembali ingin keluar dari belakang bangku taman dimana mereka semua bersembunyi.

"Kenapa anda bersemangat sekali, Rinto-san? Kita ini mengawasi (Y/n) jadi tenanglah." komentar Karma.

"(Y/n) juga adalah calon istrimu, Karma~" Mr.(L/n) kembali memainkan alisnya.

"JANGAN MEMBUATKU-Mmph!!"

|| (Y/n) dan Nagisa ||

Aku berhenti mendadak lalu melihat sekitarku.

"Ada apa, (Y/n)-san?" tanya Nagisa.

"Aneh... sekarang aku mendengar suara Karma-kun..."

"Apa jangan-jangan kau kelelahan, (Y/n)-san?"

Aku menggeleng pelan lalu tersenyum lembut mendengar Nagisa sangat khawatir padaku.

"Tidak apa-apa. Ayo beli (F/F) lalu pergi main!" ajakku lalu menarik tangan Nagisa.

|| Para stalker ||

"Beraninya dia memegang tangan (Y/n)." marah Mr.(L/n) dan Rinto ingin menyerang Nagisa tapi ditahan oleh Karma dan Gakushuu.

"Bagaimanapun kita melihatnya, yang memegang itu (Y/n), bukan Nagisa." jelas Karma.

"Jadi tenanglah sedikit." sambung Gakushuu memutar bola matanya.

Mr.(L/n) dan Rinto menjadi diam lalu menatap duo devil dengan penasaran.

"Lalu, kenapa kalian ikut dengan kami jika kalian sangat tenang?" tanya Rinto.

Wajah mereka berdua langsung merona dengan cepat lalu memasang ekspresi ngambek.

"...kami hanya penasaran. Kenapa mereka dapat kesempatan untuk mengencani (Y/n) sementara kami tidak. Kami sama-sama 'favorit' Mrs.(L/n) kan?" bisik Karma.

"Jadi kami mengikuti mereka agar tau apa perbedaan antara kami dengan mereka..." sambung Gakushuu.

Suasana menjadi sunyi sampai...

"KALIAN CEMBURU-Mmph!"

|| (Y/n) dan Nagisa ||

"Jika barusan itu benar-benar suara ayah dan kakak, maka aku akan menelpon ibu." gumamku sambil memakan (F/F).

"Bagaimana kalau kita main itu?" saran Nagisa menunjuk sebuah tempat menembak bebek dengan pistol air.

"Ayo!" ajakku lalu mengulurkan tanganku, menunggu Nagisa untuk memegangnya.

Nagisa sempat ragu tapi akhirnya dia memegang tanganku dan aku hanya tersenyum senang.

Lalu kami menuju tempat itu dan satu hadiah menarik perhatianku.

"Waaah... boneka kucing yang imut." pujiku pelan.

"Kau mau boneka itu (Y/n)-san?" tanya Nagisa membuat wajahku merona malu.

"E-eh? Kupikir kau tidak mendengar suaraku..." jelasku canggung.

"Kau harus mengenai semua bebek yang lewat, anak muda." jelas si penjaga.

"Hanya pistol biasa, kan? Akan kucoba." sahut Nagisa mengambil posisi menembak.

Begitu sebuah bebek muncul, Nagisa menembaknya dengan cepat. Semakin banyak bebek yang keluar tapi Nagisa bisa menembak mereka semua dengan sempurna. Sampai bel tanda waktu habis berbunyi dan tertera di layar tulisan SEMPURNA. Aku melihat semua itu dengan kagum.

"Waah! Keren sekali, Nagisa-kun!" pujiku, "Kau seolah sudah terbiasa dengan pistol!"

Nagisa hanya tersenyum canggung, "Ya, begitulah... aku pernah menembak yang jauh lebih cepat dari itu..."

"Heee... aku penasaran apa itu." sahutku.

|| Para stalker ||

"Pasti membicarakan Koro-sensei." gumam Gakushuu tersenyum sedih.

"Siapa?" tanya Rinto dan Mr.(L/n)

Gakushuu hanya menggeleng, "Bukan siapa-siapa."

Karma hanya memperhatikan keadaan dengan diam. Tiba-tiba Gakushuu berdiri lalu berjalan menuju pintu keluar taman bermain.

"Shuu! Kau mau kemana?" bisik Rinto.

"Pulang. Dari sini aku tau Nagisa pasti akan melindungi (Y/n)." jelas Gakushuu.

"Jika Kar-Gakushuu berkata begitu, maka aku juga akan pulang." sahut Karma juga berdiri, "Sebaiknya kalian juga pulang karena sudah percuma memperhatikan mereka dari sekarang."

Rinto dan Mr.(L/n) hanya saling pandang lalu mengangguk dan pulang.

|| (Y/n) dan Nagisa ||

"Ini dia boneka kucing untuk pacar si pemenang~" ucap si penjaga membuat wajah kami berdua merona dengan cepat.

"Ka-kami tidak berpacaran..." jelas Nagisa.

"Oh, tapi kau sangat serius dalam memenangkan permainan itu." sahut si penjaga.

"Karena (Y/n) sangat menginginkan boneka itu. Lagipula kami hanya berkencan sebagai teman saja." jelas Nagisa.

"Waah, sayang sekali. Padahal nona sangat cantik." puji si penjaga memberikan boneka yang ukurannya hampir sama denganku itu.

"Terima kasih." gumamku memeluk bonekanya, "Ayo pulang." ajakku saat melihat hari sudah sore.

Nagisa hanya mengangguk dan kami keluar dari taman bermain.

"Terima kasih untuk semuanya, Nagisa-kun..."

"Ya. Dan boneka itu, anggap saja hadiah dariku dan 'hasil' dari kencan kita." jelas Nagisa.

"Oh, supirku mungkin sedang dalan perjalanan sekarang. Apa kau mau kuantar?" tanyaku menawarkan.

Nagisa hanya menggeleng, "Asrama sekolah dari sini sangat dekat. Aku akan ikut menunggu supirmu sampai kau masuk ke mobil."

Aku hanya tersenyum lebar lalu mencium pipi Nagisa, "Sekali lagi terima kasih."

Wajah Nagisa merona dengan cepat tapi dia hanya tersenyum lalu mengangguk.

***

Yaay! Date dengan Nagisa selesai~ Gomen kalau kencannya singkat dan aneh. Author tidak pernah tau bagaimana date itu berlangsung ●△

Selanjutnya Isogai Yuuma ╮(╯▽╰)╭

Saran dan kritik yang membangun akan sangat diterima~

Bye~

-Rain

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top